Ilmuwan Bikin Ikan dari Sel Jantung Manusia yang Bisa Berenang Sendiri
loading...
A
A
A
AMERIKA - Ilmuwan berhasil membuat ikan buatan dari sel jantung manusia yang bisa berenang sendiri. Tujuannya bukan untuk menciptakan kloning ikan. Tapi, ini akan jadi langkah pertama untuk membuat otot jantung buatan di laboratorium.
Target besarnya adalah mengembangkan jantung buatan lewar rekayasa bioteknologi yang bisa bekerja sama persis dengan jantung asli. Meski demikian, para ahli menyebut bahwa masih banyak tantangan besar yang harus diatasi sebelum teknologi tersebut dapat digunakan oleh manusia.
Ternyata, ini adalah percobaan kedua dari kelompok ilmuwan yang tergabung di Georgia Tech. Sebelumnya, mereka pernah membuat ikan pari robot yang terbuat dari sel jantung tikus.
”Mungkin orang melihatnya keren. Tapi, percobaan ini penting sekali karena memberikan kami informasi terhadap sifat fisik dan mekanik otot jantung,” tutur Sung-Jin Park, asisten profesor teknik biomedis di Emory University dan Georgia Tech kepada Insider.
Menurut Park, para bioengineer ingin merancang jaringan manusia buatan yang bekerja dengan baik. Bahkan, lebih baik dibandingkan jaringan jantung alami. Sehingga orang yang mengalami penyakit jantung bisa disembuhkan menggunakan sel punca milik pasien sendiri.
”Jantung buatan itu nantinya akan bisa menggantikan jantung yang cacat pada seorang anak, misalnya,” beber Kit Parker, bioengineer Harvard di John A. Paulson School of Engineering and Applied Sciences.
Jaringan yang Berdenyut Sendiri
Membuat jantung buatan ternyata sangat rumit. Sebab, jantung dan otak bekerja sendiri-sendiri dalam menjalankan fungsinya.
Sebuah rangkaian sinyal listrik memicu otot jantung untuk berkontraksi dan memompa darah.
Yang dilakukan tim ilmuwan bukan mencoba mereplikasi struktur jantung alami. ”Tapi kami merekayasa versi yang lebih baik dari jantung manusia,” kata Park.
Dalam studi tersebut, mereka menyelidiki apakah dapat menggunakan protein sel otot untuk memicu kontraksi. Saat otot meregang, pori-pori di permukaan sel otot terbuka, membiarkan nutrisi tertentu masuk. Sinyal itu terkadang cukup untuk memicu sel otot berkontraksi sendiri.
Jika dua otot saling bertumpuk, saat yang satu memendek, otot lainnya memanjang secara bergiliran.
Maka, mereka membuat “ikan buatan” yang diciptakan dengan menyusun sel induk jantung manusia di dua lapisan otot dalam sisi ekor berlawanan. Otot-otot itu kemudian dipasang pada struktur plastik dengan tonjolan seperti sirip, yang memungkinkan ”ikan” tersebut bergerak di air. Dampaknya, ekor “ikan buatan” itu bisa bergerak terus menerus selama 100 hari tanpa adanya rangsangan dari luar.
Menciptakan jaringan yang dapat berdenyut sendiri adalah langkah pertama menuju tujuan akhir tim: membuat otot buatan yang dapat berdenyut sendiri, yang dapat menggantikan bagian jantung manusia yang tidak dapat lagi berkontraksi setelah serangan jantung. Meski demikian, teknologi ini masih harus terus dikembangkan dan masih jauh dari tahap uji klinis.
Target besarnya adalah mengembangkan jantung buatan lewar rekayasa bioteknologi yang bisa bekerja sama persis dengan jantung asli. Meski demikian, para ahli menyebut bahwa masih banyak tantangan besar yang harus diatasi sebelum teknologi tersebut dapat digunakan oleh manusia.
Ternyata, ini adalah percobaan kedua dari kelompok ilmuwan yang tergabung di Georgia Tech. Sebelumnya, mereka pernah membuat ikan pari robot yang terbuat dari sel jantung tikus.
”Mungkin orang melihatnya keren. Tapi, percobaan ini penting sekali karena memberikan kami informasi terhadap sifat fisik dan mekanik otot jantung,” tutur Sung-Jin Park, asisten profesor teknik biomedis di Emory University dan Georgia Tech kepada Insider.
Menurut Park, para bioengineer ingin merancang jaringan manusia buatan yang bekerja dengan baik. Bahkan, lebih baik dibandingkan jaringan jantung alami. Sehingga orang yang mengalami penyakit jantung bisa disembuhkan menggunakan sel punca milik pasien sendiri.
”Jantung buatan itu nantinya akan bisa menggantikan jantung yang cacat pada seorang anak, misalnya,” beber Kit Parker, bioengineer Harvard di John A. Paulson School of Engineering and Applied Sciences.
Jaringan yang Berdenyut Sendiri
Membuat jantung buatan ternyata sangat rumit. Sebab, jantung dan otak bekerja sendiri-sendiri dalam menjalankan fungsinya.
Sebuah rangkaian sinyal listrik memicu otot jantung untuk berkontraksi dan memompa darah.
Yang dilakukan tim ilmuwan bukan mencoba mereplikasi struktur jantung alami. ”Tapi kami merekayasa versi yang lebih baik dari jantung manusia,” kata Park.
Dalam studi tersebut, mereka menyelidiki apakah dapat menggunakan protein sel otot untuk memicu kontraksi. Saat otot meregang, pori-pori di permukaan sel otot terbuka, membiarkan nutrisi tertentu masuk. Sinyal itu terkadang cukup untuk memicu sel otot berkontraksi sendiri.
Jika dua otot saling bertumpuk, saat yang satu memendek, otot lainnya memanjang secara bergiliran.
Maka, mereka membuat “ikan buatan” yang diciptakan dengan menyusun sel induk jantung manusia di dua lapisan otot dalam sisi ekor berlawanan. Otot-otot itu kemudian dipasang pada struktur plastik dengan tonjolan seperti sirip, yang memungkinkan ”ikan” tersebut bergerak di air. Dampaknya, ekor “ikan buatan” itu bisa bergerak terus menerus selama 100 hari tanpa adanya rangsangan dari luar.
Menciptakan jaringan yang dapat berdenyut sendiri adalah langkah pertama menuju tujuan akhir tim: membuat otot buatan yang dapat berdenyut sendiri, yang dapat menggantikan bagian jantung manusia yang tidak dapat lagi berkontraksi setelah serangan jantung. Meski demikian, teknologi ini masih harus terus dikembangkan dan masih jauh dari tahap uji klinis.
(dan)