Punya Reputasi Terbaik di Dunia, Tank M1 Abrams Dilengkapi Penangkal Serangan Siber
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Punya reputasi sebagai tank terbaik di dunia saat ini, Tank M1 Abrams menambah kemampuannya menangkal serangan siber . Angkatan Darat Amerika Serika (US Army) membenamkan perangkat baru sistem Bus Defender 1553 buatan Peraton pada Tank M1 Abrams untuk menghadapi pertempuran siber.
Bus Defender adalah sistem deteksi dan pencegahan intrusi yang dapat menangkal serangan siber yang ditujukan pada Tank M1 Abrams. Serangan ini mengarah ke bus data platform, subsistem perangkat keras yang menangani transfer data masuk dan keluar dari sistem terkait.
Semua transmisi antara aset militer lainnya termasuk satelit, sensor off-board, sistem komunikasi, senjata, kendaraan tak berawak, dan lainnya ditangani oleh bus data. Departemen Pertahanan dan NASA menggunakan bus data MIL-STD-1553, pertama kali dikembangkan pada tahun 1975.
Pusat Sistem Kendaraan Darat Angkatan Darat AS (The US Army’s Ground Vehicle Systems Center/GVSC) mengumumkan keberhasilan demonstrasi sistem baru yang dirancang untuk mempertahankan kendaraan darat dari serangan dunia maya.
Demonstrasi tersebut merupakan bagian dari latihan yang dikenal sebagai Cyber Cyclone, digelar di Yuma Proving Ground pada September 2021, sebagai bagian dari acara Project Convergence '21 yang lebih besar.
"Berhasil bertahan melawan ancaman sambil mempertahankan fungsionalitas penuh dan fungsi sistem," keterangan rilis Angkatan Darat AS dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Rabu (16/2/2022).
Jeffery Jaczkowski, Direktur Asosiasi untuk Rekayasa Siber Sistem Dasar pada GVSC, mengatakan, kendaraan saat ini seperti Tank M1 Abrams hanyalah sekumpulan komputer di atas roda atau lintasan. Dalam berita baru-baru ini, ada banyak sekali contoh serangan siber di mana data atau identitas dicuri.
“Polos dan sederhana: kendaraan rentan terhadap serangan siber,” kata Jeffery Jaczkowski. Demonstrasi ini penting tentang perlunya teknologi pertahanan siber yang kuat dalam sistem kendaraan tempur darat untuk memastikan kemampuan bertahan dari serangan siber dan meningkatkan perlindungan kekuatan.
Mustafa Hamood, Project Lead for Cyber Cyclone, mengatakan bahwa tujuan dari proyek ini adalah untuk menunjukkan ketahanan dan kemampuan bertahan dari serangan dunia maya. Caranya dengan mendeteksi, mencatat, mengurangi, dan mempertahankan diri dari ancaman siber yang dipicu dari jarak jauh, sekaligus mengumpulkan data untuk analisis forensik.
Rusia telah menunjukkan kemampuan perang siber dan elektroniknya selama latihan militer sendiri maupun melibatkan pasukan asing. Pada tahun 2017, dilaporkan bahwa pasukan Amerika dan sekutu NATO yang ditempatkan di seluruh Negara Baltik dan Polandia menjadi target serangan siber canggih, ponsel pribadi dan akun media sosial pasukan diretas.
Rusia terlihat telah mengerahkan sistem peperangan elektronik ke Ukraina selama sebulan terakhir yang dapat menemukan dan mengganggu transmisi ponsel. Pemerintah AS telah mengeluarkan peringatan bahwa serangan siber baru-baru ini di dan sekitar Ukraina menunjukkan kemungkinan untuk merusak dan meluas ke tempat-tempat kritis dan infrastruktur di Amerika Serikat.
Bus Defender adalah sistem deteksi dan pencegahan intrusi yang dapat menangkal serangan siber yang ditujukan pada Tank M1 Abrams. Serangan ini mengarah ke bus data platform, subsistem perangkat keras yang menangani transfer data masuk dan keluar dari sistem terkait.
Semua transmisi antara aset militer lainnya termasuk satelit, sensor off-board, sistem komunikasi, senjata, kendaraan tak berawak, dan lainnya ditangani oleh bus data. Departemen Pertahanan dan NASA menggunakan bus data MIL-STD-1553, pertama kali dikembangkan pada tahun 1975.
Pusat Sistem Kendaraan Darat Angkatan Darat AS (The US Army’s Ground Vehicle Systems Center/GVSC) mengumumkan keberhasilan demonstrasi sistem baru yang dirancang untuk mempertahankan kendaraan darat dari serangan dunia maya.
Demonstrasi tersebut merupakan bagian dari latihan yang dikenal sebagai Cyber Cyclone, digelar di Yuma Proving Ground pada September 2021, sebagai bagian dari acara Project Convergence '21 yang lebih besar.
"Berhasil bertahan melawan ancaman sambil mempertahankan fungsionalitas penuh dan fungsi sistem," keterangan rilis Angkatan Darat AS dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Rabu (16/2/2022).
Jeffery Jaczkowski, Direktur Asosiasi untuk Rekayasa Siber Sistem Dasar pada GVSC, mengatakan, kendaraan saat ini seperti Tank M1 Abrams hanyalah sekumpulan komputer di atas roda atau lintasan. Dalam berita baru-baru ini, ada banyak sekali contoh serangan siber di mana data atau identitas dicuri.
“Polos dan sederhana: kendaraan rentan terhadap serangan siber,” kata Jeffery Jaczkowski. Demonstrasi ini penting tentang perlunya teknologi pertahanan siber yang kuat dalam sistem kendaraan tempur darat untuk memastikan kemampuan bertahan dari serangan siber dan meningkatkan perlindungan kekuatan.
Mustafa Hamood, Project Lead for Cyber Cyclone, mengatakan bahwa tujuan dari proyek ini adalah untuk menunjukkan ketahanan dan kemampuan bertahan dari serangan dunia maya. Caranya dengan mendeteksi, mencatat, mengurangi, dan mempertahankan diri dari ancaman siber yang dipicu dari jarak jauh, sekaligus mengumpulkan data untuk analisis forensik.
Rusia telah menunjukkan kemampuan perang siber dan elektroniknya selama latihan militer sendiri maupun melibatkan pasukan asing. Pada tahun 2017, dilaporkan bahwa pasukan Amerika dan sekutu NATO yang ditempatkan di seluruh Negara Baltik dan Polandia menjadi target serangan siber canggih, ponsel pribadi dan akun media sosial pasukan diretas.
Baca Juga
Rusia terlihat telah mengerahkan sistem peperangan elektronik ke Ukraina selama sebulan terakhir yang dapat menemukan dan mengganggu transmisi ponsel. Pemerintah AS telah mengeluarkan peringatan bahwa serangan siber baru-baru ini di dan sekitar Ukraina menunjukkan kemungkinan untuk merusak dan meluas ke tempat-tempat kritis dan infrastruktur di Amerika Serikat.
(wib)