Baterai Terkecil di Dunia, Dapat Bertahan 10 Jam dan Diisi Ulang
loading...
A
A
A
BERLIN - Baterai terkecil di dunia ini diilhami bentuk kue Swiss-roll berhasil dirakit ilmuwan Universitas Teknologi Chemnitz, Jerman . Baterai kecil ini dapat digunakan untuk menyalakan sensor kecil di tubuh manusia atau kepentingan industri lainnya.
Solusi penyimpanan energi yang inovatif ini dirakit berdasarkan inspirasi dari kue Swiss-roll, yang berbentuk silinder digulung dengan lapisan selai tebal di dalamnya. Para ilmuwan melapisi kolektor arus dan strip elektroda yang terbuat dari bahan polimer, logam, dan dielektrik ke permukaan wafer yang dikencangkan.
Perangkat yang disebut baterai mikro silinder self-wound ini berukuran lebih kecil dari satu milimeter persegi dan berukuran sekitar sebutir debu. Dengan kepadatan energi minimum 100 mikrowatt jam per sentimeter persegi.
Atribut ini membuat baterai cocok untuk integrasi akhirnya menjadi chip kecil dengan sirkuit listrik. Menurut para peneliti, baterai ini dapat dibentuk sesuai sensor biokompatibel dalam tubuh manusia.
“Kami telah melihat bagaimana jenis perangkat ini dapat digunakan untuk segala hal mulai dari melacak kadar oksigen di jaringan dalam dan memantau pemulihan dari operasi hingga mengawasi organ vital,” kata Profesor Oliver Schmidt dikutip SINDOnews dari laman newatlas, Senin (21/2/2022).
Para ilmuwan melihat jenis baterai mikro yang dapat diisi ulang ini, dapat memberi daya pada chip komputer terkecil di dunia selama sekitar 10 jam, sebagai solusi untuk masalah ini. Aplikasi lain yang mungkin termasuk sistem robot dan elektronik ultra-fleksibel.
"Masih ada potensi pengoptimalan yang sangat besar untuk teknologi ini, dan kami dapat mengharapkan baterai mikro yang jauh lebih kuat di masa depan," kata Oliver Schmidt, yang memimpin penelitian ini.
Solusi penyimpanan energi yang inovatif ini dirakit berdasarkan inspirasi dari kue Swiss-roll, yang berbentuk silinder digulung dengan lapisan selai tebal di dalamnya. Para ilmuwan melapisi kolektor arus dan strip elektroda yang terbuat dari bahan polimer, logam, dan dielektrik ke permukaan wafer yang dikencangkan.
Perangkat yang disebut baterai mikro silinder self-wound ini berukuran lebih kecil dari satu milimeter persegi dan berukuran sekitar sebutir debu. Dengan kepadatan energi minimum 100 mikrowatt jam per sentimeter persegi.
Baca Juga
Atribut ini membuat baterai cocok untuk integrasi akhirnya menjadi chip kecil dengan sirkuit listrik. Menurut para peneliti, baterai ini dapat dibentuk sesuai sensor biokompatibel dalam tubuh manusia.
“Kami telah melihat bagaimana jenis perangkat ini dapat digunakan untuk segala hal mulai dari melacak kadar oksigen di jaringan dalam dan memantau pemulihan dari operasi hingga mengawasi organ vital,” kata Profesor Oliver Schmidt dikutip SINDOnews dari laman newatlas, Senin (21/2/2022).
Para ilmuwan melihat jenis baterai mikro yang dapat diisi ulang ini, dapat memberi daya pada chip komputer terkecil di dunia selama sekitar 10 jam, sebagai solusi untuk masalah ini. Aplikasi lain yang mungkin termasuk sistem robot dan elektronik ultra-fleksibel.
"Masih ada potensi pengoptimalan yang sangat besar untuk teknologi ini, dan kami dapat mengharapkan baterai mikro yang jauh lebih kuat di masa depan," kata Oliver Schmidt, yang memimpin penelitian ini.
(wib)