Robot Penjelajah Yutu-2 China Temukan Bola Kaca Aneh di Bulan
loading...
A
A
A
BEIJING - Robot penjelajah Yutu-2 China membuat penemuan menarik di sisi terjauh Bulan. Kamera Yutu-2 menemukan dua bola kaca tembus pandang di tengah permukaan bulan yang kering.
Yutu-2 belum mendapatkan data komposisi bola kaca tersebut dan ini dapat menjadi target penelitian penting di masa depan untuk mengungkap bagaimana bulan pertama kali terbentuk.
Ahli geologi planet Zhiyong Xiao dari Universitas Sun Yat-sen dan Akademi Ilmu Pengetahuan China mengatakan, sulit untuk mengetahui dengan pasti darimana bola kaca itu berasal.
"Karena sebagian besar kaca yang ditemukan di bulan hingga saat ini terlihat berbeda dari bola yang ditemukan oleh Yutu-2. Ada banyak sekali kaca di sana, tetapi ukurannya cenderung kurang dari satu milimeter," ujarnya seperti dilansir Space, Rabu (23/2/2022).
Bola kaca yang ditemukan Yutu-2 jauh lebih besar, dengan lebar 15 hingga 25 milimeter. Bola kaca juga pernah ditmukan ketika misi Apollo 16 dilakukan namun ukurannya jauh lebih besar, yakni 40 milimeter.
Selain masalah ukuran, bola kaca yang ditemukan Yutu-2 dan Apollo 16 memiliki perbedaan lain. Xiao menjelaskan, bola sisi jauh tampaknya tembus cahaya atau semi-transparan, dan memiliki kilau seperti kaca.
Selain dua yang tampaknya tembus cahaya, mereka menemukan empat bola lagi yang memiliki kilau serupa, tetapi tidak tembus cahaya.
Bola kaca ini ditemukan di dekat kawah tumbukan baru, yang dapat menunjukkan bahwa mereka terbentuk selama tumbukan meteorit bulan . Namun, tim percaya bahwa bola kaca itu terbentuk dari kaca vulkanik yang disebut anorthosite.
Yutu-2 belum mendapatkan data komposisi bola kaca tersebut dan ini dapat menjadi target penelitian penting di masa depan untuk mengungkap bagaimana bulan pertama kali terbentuk.
Ahli geologi planet Zhiyong Xiao dari Universitas Sun Yat-sen dan Akademi Ilmu Pengetahuan China mengatakan, sulit untuk mengetahui dengan pasti darimana bola kaca itu berasal.
"Karena sebagian besar kaca yang ditemukan di bulan hingga saat ini terlihat berbeda dari bola yang ditemukan oleh Yutu-2. Ada banyak sekali kaca di sana, tetapi ukurannya cenderung kurang dari satu milimeter," ujarnya seperti dilansir Space, Rabu (23/2/2022).
Bola kaca yang ditemukan Yutu-2 jauh lebih besar, dengan lebar 15 hingga 25 milimeter. Bola kaca juga pernah ditmukan ketika misi Apollo 16 dilakukan namun ukurannya jauh lebih besar, yakni 40 milimeter.
Selain masalah ukuran, bola kaca yang ditemukan Yutu-2 dan Apollo 16 memiliki perbedaan lain. Xiao menjelaskan, bola sisi jauh tampaknya tembus cahaya atau semi-transparan, dan memiliki kilau seperti kaca.
Selain dua yang tampaknya tembus cahaya, mereka menemukan empat bola lagi yang memiliki kilau serupa, tetapi tidak tembus cahaya.
Bola kaca ini ditemukan di dekat kawah tumbukan baru, yang dapat menunjukkan bahwa mereka terbentuk selama tumbukan meteorit bulan . Namun, tim percaya bahwa bola kaca itu terbentuk dari kaca vulkanik yang disebut anorthosite.