KDCA Beberkan Data Perbandingan Penularan Varian Omicron dan Delta Seluruh Dunia

Kamis, 24 Februari 2022 - 05:02 WIB
loading...
KDCA Beberkan Data Perbandingan...
Beberapa Peneliti mengumumkan perbandingan Omicron dari varian Delta. FOTO/ IST
A A A
SEOUL - Seseorang yang terinfeksi varian Omicron hampir 75 persen lebih kecil kemungkinannya menjadi masalah serius atau kematian jika dibandingkan mereka yang terinfeksi varian Delta.

Masalah ini dinilai berdasarkan data dunia nyata yang dirilis kemarin oleh otoritas kesehatan Korea Selatan.



Sebuah studi oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada sekitar 67.200 infeksi yang dikonfirmasi sejak Desember menunjukkan tingkat keparahan dan kematian Omicron rata-rata masing-masing 0,38 dan 0,18 persen, dibandingkan dengan 1,4 dan 0,7 persen untuk kasus Delta.

KDCA mengkategorikan kasus berat berdasarkan individu yang dirawat di unit perawatan intensif di rumah sakit. Sekitar 56 persen dari 1.073 orang yang meninggal dalam lima minggu terakhir karena tidak menerima vaksin Covid-19 atau hanya menerima satu dosis.

Orang berusia 60 tahun ke atas menyumbang 94 persen kematian. Lebih dari 86 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah menerima dua dosis vaksin dan hampir 60 persen telah menerima suntikan dosis penguat.

Rendahnya kasus infeksi dan kematian di Korsel adalah akibat dari pembatasan ketat Covid-19, di samping sistem deteksi dan pengujian yang efektif.

Sementara itu, otoritas negara telah mulai melonggarkan beberapa pembatasan Covid-19, termasuk penahanan sosial dan karantina mandiri bagi individu yang sudah divaksinasi penuh.

KDCA menginformasikan bahwa Omicron menjadi varian dominan pada minggu ketiga Januari dan hingga 90 persen kasus baru yang melibatkan varian tersebut tercatat pada minggu pertama bulan ini.

KDCA mencatat total 99.444 kasus infeksi baru kemarin, sehingga total menjadi 2.157.734, dengan 7.508 kematian.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1741 seconds (0.1#10.140)