Perang Rusia Ukraina Makin Membara, Kepala Roscosmos dan Mantan Astronot AS Saling Ejek

Rabu, 09 Maret 2022 - 11:18 WIB
loading...
Perang Rusia Ukraina Makin Membara, Kepala Roscosmos dan Mantan Astronot AS Saling Ejek
Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Negara Rusia (Roscosmos). Foto/Space.com
A A A
MOSKOW - Perang Rusia dan Ukraina yang makin membara, membuat hubungan Roscosmos (Badan Antariksa Rusia) dan NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) ikut memanas. Setidaknya kondisi itu terekam dari percakapan Kepala Roscosmos Dimitry Rogozin dan mantan astronot NASA Scott Kelly yang saling ejek melalui twitter.

Kemitraan Roscosmos dan NASA jadi memburuk sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022. Apalagi Amerika Serikat dan sejumlah negara lain untuk menjatuhkan sanksi ekonomi baru kepada Rusia.

Pejabat Roscosmos mengecam sanksi itu dan sebagai tanggapan, mereka balas menghentikan penjualan mesin roket buatan Rusia ke perusahaan-perusahaan Amerika. Bahkan Roscosmos menghentikan peluncuran roket Soyuz buatan Rusia dari Spaceport Eropa di Guyana Prancis.

Dmitry Rogozin, Kepala Roscosmos, mempertanyakan partisipasi sejumlah negara dalam program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Misalnya, minggu lalu, Rogozin men-tweet video teknisi yang menempelkan bendera Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain di roket Soyuz yang seharusnya meluncurkan dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.



Peluncuran itu, yang dijadwalkan pada 4 Maret, tidak terjadi, karena OneWeb dan pemerintah Inggris, yang memiliki bagian dari perusahaan, menolak untuk memenuhi tuntutan baru yang diberlakukan oleh Roscosmos.

Roket Soyuz seharusnya meluncurkan 36 satelit internet untuk perusahaan OneWeb yang berbasis di Inggris. "Peluncur di Baikonur memutuskan bahwa tanpa bendera beberapa negara, roket kami akan terlihat lebih indah," tulis Rogozin dalam bahasa Rusia.

Mantan astronot NASA Scott Kelly menanggapi tweet itu pada hari Minggu 6 Maret 2022. Dia menulis, "Dimon, tanpa bendera-bendera itu dan devisa yang mereka bawa, program luar angkasa Anda tidak akan berarti apa-apa. Mungkin Anda dapat menemukan pekerjaan di McDonald's jika McDonald's masih ada di Rusia."



Rogozin tampaknya menjadi berang dan membalas dengan tweet dengan nada pedas. "Minggir, tolol! Kalau tidak, kematian ISS akan menjadi tanggung jawab Anda!" Namun, Tweet itu segera dihapus.

Kelly membalas meminta penjelasan. "Dimon, kenapa kamu menghapus tweet ini? Tidak ingin semua orang melihat anak macam apa kamu?" tulis mantan astronot itu tweeted Senin 7 Maret 2022.

"Dimon" adalah bentuk panggilan akrab dari "Dimitry,". Namun, penggunaan kata itu oleh Kelly tidak cocok karena dia tidak akrab atau punya hubungan dekat dengan Rogozin.
Perang Rusia Ukraina Makin Membara, Kepala Roscosmos dan Mantan Astronot AS Saling Ejek


"Mr. Scott Kelly! Anda tidak perlu memprovokasi saya. Kami tidak akrab dengan Anda, tetapi Anda ... memanggil saya 'Dimon,' meskipun saya tidak tahu perlakuan seperti itu dan saya tidak akan membiarkan Anda berperilaku seperti itu dengan saya. menantang dan merusak," tweet Rogozin Senin, kali ini dalam bahasa Inggris.

"Mungkin demensia dan agresi yang Anda kembangkan adalah konsekuensi dari kelebihan beban dan stres dari empat penerbangan ke luar angkasa. Saya mengundang Anda untuk menjalani pemeriksaan di Institut Otak Badan Medis dan Biologi Federal kami," tambah Rogozin.



Rogozin tidak asing dengan bahasa yang agresif dan kontroversial. Pada tahun 2014, misalnya, ketika dia menjadi wakil perdana menteri Rusia, Rogozin menyarankan agar NASA menggunakan trampolin untuk mengirim astronotnya ke stasiun luar angkasa.

Kelly sudah pernah melakukan misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan tiga dari empat penerbangan luar angkasanya. Dia menghabiskan waktu sekitar satu tahun di laboratorium ISS dari Maret 2015 hingga Maret 2016.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2362 seconds (0.1#10.140)