Peneliti Israel Berhasil Mencegah Penuaan Sel Telur Wanita
loading...
A
A
A
ISRAEL - Peneliti dari Israel berhasil mencegah terjadinya penuaan sel telur wanita . Ini jadi kabar baik bagi kaum hawa yang menunda pernikahan hingga usia lebih dari 40 tahun. Penelitian itu merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan mahasiswa doktoral Peera Wasserzugh-Pash serta peneliti dari Hadassah Medical Center dan Shaare Zedek Medical Center di Jerusalem, Israel.
Dalam penelitian itu mereka berhasil mengidentifikasi sel telur wanita yang tengah mengalami penuaan. Hanya saja melalui perlakuan khusus dengan menggunakan obat antiviral proses penuaan sel telur itu justru dapat dihambat. "Kami mendapati bahwa proses penuaan pada sel telur itu ternyata dapat dibalik dan kita bisa mencegah proses penuaannya," jelas Peera Wasserzucgh-Pash.
Dia mengatakan saat ini fenomena kaum hawa yang menunda usia pernikahan semakin banyak ditemukan. Padahal seiring usia tua, sel telur yang ada di wanita juga mengalami hal yang sama. Sel telur wanita mulai memburuk dengan cepat dan perawatan fertilisasi in-vitro (IVF) bukan jadi solusi yang tepat.
“Penelitian ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana telur manusia menua, yang penting juga untuk memahami bagaimana penuaan terjadi di area lain,” ujar Peera Wasserzug-Pash.
Menurutnya temuan itu akan sangat membantu wanita-wanita yang terancam mengalami gangguan kesuburan di usia tua. Intervensi medis dan obat-obatan yang mereka lakukan dalam penelitian itu diyakini dapat menjaga kematangan sel telur wanita tanpa khawatir mengalami proses penuaan.
“Kami telah selangkah lebih maju untuk dapat membantu wanita yang menderita infertilitas terkait usia. Mereka akan lebih sedikit menderita, harus melalui prosedur yang lebih sulit, dan mengalami lebih sedikit kekecewaan ketika mencoba untuk hamil dan memulai sebuah keluarga," jelasnya lagi.
Namun, memperlambat proses penuaan sel telur bukanlah hal yang mudah. Pasalnya sel telur sejatinya berpotensi mengalami kerusakan materi genetik dari waktu ke waktu. Pada saat seorang wanita mencapai usia akhir 30-an, sel telur telah mengalami kerusakan yang cukup untuk mencegahnya matang atau dapaty dibuahi dengan benar.
Dr Michael Klutstein, Ketua Chromatin and Aging Research Lab Faculty of Dental Medicine dari Hebrew University of Jerusalem menyebutkan sel telur akan mengalami represi rusak seiring bertambahnya usia. Sel telur yang lebih tua akan mengalami kerusakan.
Dalam penelitian itu mereka berhasil mengidentifikasi sel telur wanita yang tengah mengalami penuaan. Hanya saja melalui perlakuan khusus dengan menggunakan obat antiviral proses penuaan sel telur itu justru dapat dihambat. "Kami mendapati bahwa proses penuaan pada sel telur itu ternyata dapat dibalik dan kita bisa mencegah proses penuaannya," jelas Peera Wasserzucgh-Pash.
Dia mengatakan saat ini fenomena kaum hawa yang menunda usia pernikahan semakin banyak ditemukan. Padahal seiring usia tua, sel telur yang ada di wanita juga mengalami hal yang sama. Sel telur wanita mulai memburuk dengan cepat dan perawatan fertilisasi in-vitro (IVF) bukan jadi solusi yang tepat.
“Penelitian ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana telur manusia menua, yang penting juga untuk memahami bagaimana penuaan terjadi di area lain,” ujar Peera Wasserzug-Pash.
Menurutnya temuan itu akan sangat membantu wanita-wanita yang terancam mengalami gangguan kesuburan di usia tua. Intervensi medis dan obat-obatan yang mereka lakukan dalam penelitian itu diyakini dapat menjaga kematangan sel telur wanita tanpa khawatir mengalami proses penuaan.
“Kami telah selangkah lebih maju untuk dapat membantu wanita yang menderita infertilitas terkait usia. Mereka akan lebih sedikit menderita, harus melalui prosedur yang lebih sulit, dan mengalami lebih sedikit kekecewaan ketika mencoba untuk hamil dan memulai sebuah keluarga," jelasnya lagi.
Namun, memperlambat proses penuaan sel telur bukanlah hal yang mudah. Pasalnya sel telur sejatinya berpotensi mengalami kerusakan materi genetik dari waktu ke waktu. Pada saat seorang wanita mencapai usia akhir 30-an, sel telur telah mengalami kerusakan yang cukup untuk mencegahnya matang atau dapaty dibuahi dengan benar.
Dr Michael Klutstein, Ketua Chromatin and Aging Research Lab Faculty of Dental Medicine dari Hebrew University of Jerusalem menyebutkan sel telur akan mengalami represi rusak seiring bertambahnya usia. Sel telur yang lebih tua akan mengalami kerusakan.