Omicron Pergi, WHO Umumkan Deltacron Serang Eropa dan AS
loading...
A
A
A
GENEWA - Mutasi varian virus Covid-19 belum berhenti di Omicron Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa varian baru Covid-19 lainnya, kombinasi Delta dan Omicron yang dikenal sebagai 'Deltacron', kini mulai menyebar di beberapa bagian Eropa.
Seperti dilansir dari Arab News Sabtu (12/3/2022), penyebaran varian tersebut terdeteksi di sejumlah wilayah di Prancis, Belanda, dan Denmark.
WHO juga meyakini sebanyak dua kasus telah terdeteksi di Amerika Serikat dan berencana untuk mengeluarkan laporan tentang varian tersebut dalam waktu dekat.
Pengumuman tentang Deltacron dibuat beberapa hari sebelum 11 Maret yang tepat dua tahun sejak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global.
Oleh karena itu, WHO tidak menutup kemungkinan bahwa varian baru tersebut berisiko menjadi 'masalah besar' di Eropa dan AS, meski beberapa ahli menganggap varian tersebut tidak perlu menjadi perhatian.
Kepala Ilmuwan di Helix, California, William Lee mengatakan varian Deltacron yang terdeteksi belum memiliki 'informasi terperinci' yang memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan penelitian, tetapi masih perlu dipantau dari waktu ke waktu.
Padahal, menurutnya, Deltacron mungkin tidak akan seperti varian Covid-19 lainnya.
“Secara keseluruhan, jumlah kasus Deltacron masih rendah, bahkan di beberapa negara di mana infeksi ditularkan secara individu ke individu.
“Mudah-mudahan varian baru ini tidak lagi mempengaruhi sistem kesehatan global,” ujarnya.
Sedangkan varian Omicron masih dominan di AS dan Eropa yang mencatat banyak kasus dan kematian akibat virus mematikan tersebut.
Hingga saat ini, Covid-19 telah merenggut lebih dari enam juta jiwa di seluruh dunia dengan 452 juta kasus infeksi.
Seperti dilansir dari Arab News Sabtu (12/3/2022), penyebaran varian tersebut terdeteksi di sejumlah wilayah di Prancis, Belanda, dan Denmark.
WHO juga meyakini sebanyak dua kasus telah terdeteksi di Amerika Serikat dan berencana untuk mengeluarkan laporan tentang varian tersebut dalam waktu dekat.
Pengumuman tentang Deltacron dibuat beberapa hari sebelum 11 Maret yang tepat dua tahun sejak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global.
Oleh karena itu, WHO tidak menutup kemungkinan bahwa varian baru tersebut berisiko menjadi 'masalah besar' di Eropa dan AS, meski beberapa ahli menganggap varian tersebut tidak perlu menjadi perhatian.
Kepala Ilmuwan di Helix, California, William Lee mengatakan varian Deltacron yang terdeteksi belum memiliki 'informasi terperinci' yang memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan penelitian, tetapi masih perlu dipantau dari waktu ke waktu.
Padahal, menurutnya, Deltacron mungkin tidak akan seperti varian Covid-19 lainnya.
“Secara keseluruhan, jumlah kasus Deltacron masih rendah, bahkan di beberapa negara di mana infeksi ditularkan secara individu ke individu.
“Mudah-mudahan varian baru ini tidak lagi mempengaruhi sistem kesehatan global,” ujarnya.
Sedangkan varian Omicron masih dominan di AS dan Eropa yang mencatat banyak kasus dan kematian akibat virus mematikan tersebut.
Hingga saat ini, Covid-19 telah merenggut lebih dari enam juta jiwa di seluruh dunia dengan 452 juta kasus infeksi.
(wbs)