Ini 7 Dampak Letusan Krakatau Tahun 1883 ke Dunia

Senin, 14 Maret 2022 - 20:06 WIB
loading...
Ini 7 Dampak Letusan Krakatau Tahun 1883 ke Dunia
Dampak letusan Krakatau 1883 berupa gelombang tsunami besar hingga material yang dimuntahkan berupa debu dan gas yang menyelimuti atmosfer. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Dampak letusan Krakatau 1883 berupa gelombang tsunami besar hingga material yang dimuntahkan berupa debu dan gas yang menyelimuti atmosfer telah memberikan dampak yang luar biasa secara global.

Letusan Krakatau 1883 merupakan letusan gunung berapi yang terbesar pada masa itu. Tercatat, letusannya mengeluarkan ribuan ton material berupa batu, lumpur, dan debu yang suaranya terdengar ribuan mil jauhnya.

Ledakan itu juga menimbulkan tsunami, yang ketinggian gelombang maksimumnya mencapai 40 meter dan menewaskan sekitar 34.000 orang.

Alat pengukur pasang surut lebih dari 11.000 kilometer jauhnya di Semenanjung Arab bahkan mencatat peningkatan ketinggian gelombang. Dilansir dari berbagai sumber, berikut dampak letusan Krakatau 1883:

1. Hujan Abu Panas

Hujan abu yang menyembur menyebabkan suasana hari menjadi kelam dan suhu turun. Hujan abu dan gas vulkanik yang merubah cuaca di bumi telah memberikan dampak yang signifikan bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial masyarakat di banyak wilayah.



2. Tsunami

Tsunami Krakatau menunjukan bahwa gelombang yang paling tinggi terjadi di Merak. Saking dahsyatnya, letusan Gunung Krakatau menyebabkan tsunami setinggi 42 meter yang berjarak hingga 34 kilometer.

Setelah kejadian, banyak mayat manusia dan binatang bergelimpangan. Tak hanya di lokasi kejadian, guncangan tsunami pun dirasakan oleh kapal-kapal di Afrika Selatan.

Tsunami ini terjadi akibat aliran piroklastik di lautan. Gelombang tsunami yang kecil pun sampai muncul di sebuah selat di Inggris.

3. Hilangnya Pulau-Pulau Kecil di Sekitar Gunung Krakatau

Letusan Gunung Krakatau ini menyebabkan pulau-pulau kecil di sekitar Gunung Krakatau menghilang, kecuali tiga pulau di bagian selatan.



4. Perubahan Iklim

Setelah letusan Krakatau, atmosfer menjadi gelap karena tertutup debu vulkanik. Sebagian besar sinar matahari tidak dapat menembus lapisan atmosfer untuk mencapai bumi.

Akibatnya, suhu bumi turun hingga 1,2 derajat Celsius dan merubah iklim secara drastis pada saat itu, di mana musim dingin lebih panjang dari pada musim panas.

Letusan Krakatau juga menyebabkan perubahan suhu udara dan iklim dunia, misalnya saja perubahan iklim terjadi di wilayah Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.

Suhu rata-rata musim panas bumi di belahan utara turun hingga 1,2°C. Curah hujan di California Selatan dan Los Angeles pun meningkat. Dengan demikian, letusan Krakatau bisa dikategorikan sebagai peristiwa letusan bersejarah paling terkenal di dunia.

5. Langit di Gelap Selama Bertahun-tahun

Kala itu langit sangat gelap karena tertutup oleh tebalnya semburan abu vulkanik Krakatau.

6. Abu Vulkanik Membuat Fenomena Matahari Terbenam Luar Biasa

Abu vulkanik yang tersebar di dalam atmosfir Kanada mengakibatkan terjadinya efek warna-warni karena pemantulan cahaya matahari dan mempengaruhi iklim.



Kejadian ini pun membuat fenomena matahari terbenam yang terlihat spektakuler di seluruh dunia selama berbulan-bulan.

7. Bulan Berwarna Biru dan Kehijauan

Sebagian awan diselimuti abu yang bersifat memancarkan cahaya merah dan menyebabkan sinar bulan yang berwarna putih bersinar menembus awan akan tampak berwarna biru bahkan kadang kehijauan.

Peristiwa bulan tampak kehijauan tak hanya terjadi di Indonesia saja, hal ini pun berdampak secara global.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2319 seconds (0.1#10.140)