Gunung Berapi Raksasa Ditemukan di Mars, Lebih Tinggi ketimbang Everest

Sabtu, 16 Maret 2024 - 07:39 WIB
loading...
Gunung Berapi Raksasa...
Gunung Noctis di Mars membentang hingga 450 kilometer dan mencapai ketinggian 9.000 meter. (Foto: NASA)
A A A
JAKARTA - Para ilmuwan menemukan gunung berapi raksasa dan lapisan es gletser terpendam di planet Mars. Gunung ini yang diberi nama Gunung Noctis membentang hingga 450 kilometer dan mencapai ketinggian 9.000 meter, lebih tinggi ketimbang gunung Everest 8.848 meter.

Terletak di perbatasan antara Noctis Labyrinthus yang berliku dan Ngarai Valles Marineris, Gunung Noctis telah terkikis dan sulit dikenali sejak pertama kali diamati oleh pesawat ruang angkasa NASA pada 1971. Riwayat modifikasi yang kompleks gunung berapi ini menunjukkan bahwa Noctis telah aktif selama periode waktu yang sangat lama.

Dilansir dari GBnews, Sabtu (16/3/2024), temuan ini diumumkan pada Konferensi Sains Lunar dan Planet ke-55 di Texas, membuka peluang baru untuk mempelajari sejarah geologis Mars, mencari tanda-tanda kehidupan, dan membuka jalan bagi eksplorasi di masa mendatang.



Di bagian tenggara Gunung Noctis, para ilmuwan juga menemukan lapisan tipis endapan vulkanik terbaru yang kemungkinan masih menyimpan es gletser. Keberadaan es gletser di dekat permukaan di wilayah ekuatorial Mars yang relatif hangat berarti manusia berpotensi menjelajahi bagian planet ini tanpa harus menghadapi suhu ekstrem. Selain itu, es gletser dapat menjadi sumber air yang berharga untuk hidrasi dan pembuatan bahan bakar roket.



Kombinasi panas yang berkelanjutan dan air dari es gletser di Noctis menjadikan lokasi ini sebagai target utama untuk astrobiologi, ilmu yang mempelajari kemungkinan kehidupan di luar bumi . Para ilmuwan menduga bahwa kombinasi ini mungkin telah menciptakan kondisi yang ideal untuk menopang kehidupan di masa lalu.

Penemuan Gunung Noctis dan kemungkinan es gletser menandakan babak baru yang menarik dalam eksplorasi Mars. Para ilmuwan berencana melakukan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari gunung berapi ini, termasuk sejarah erupsi, komposisi mineral, dan kemungkinan keberadaan kehidupan di masa lalu.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2125 seconds (0.1#10.140)