Istana Paling Indah di Kota Kuno Pompeii Dibangun Ulang secara Virtual
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istana paling indah di kota kuno Pompeii , House of the Greek Epigram dibangun ulang atau rekonstruksi secara virtual. Upaya itu dilakukan oleh peneliti dari Lund University, Swedia bekerja sama dengan lembaga The Great Pompeii Project.
Diketahui Pompeii adalah salah satu kota Romawi Kuno yang terkenal dengan kemewahan dan gaya hidup yang ekstravagansa. Hanya saja kota itu luluh lantai disebabkan oleh letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
Salah satu korban letusan gunung itu adalah House of The Greek Epigram. Tempat itu pertama kali digali lagi pada 1870. Saat itu House of The Greek Epigram menyimpan banyak koleksi yang tidak biasa. Sekitar 160 benda ditemukan di sana, termasuk satu set lengkap peralatan makan, seruling pan, perhiasan, serta lampu perunggu dan tanah liat.
Kemewahan-kemewahan itulah yang coba diangkat lagi oleh Lund University serta The Great Pompeii Project. Hanya saja caranya dengan menggunakan teknologi imaji khusus yakni Virtual Reality .
"Realitas virtual saat ini memberikan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menangkap kembali visual ruang kuno," kata Dr Giacomo Landeschi dari Lund University.
Penggunaan VR sendiri dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan perusahaan video game, Unity. Dari mesin itu para peneliti merekonstruksi model rumah secara 3D, lengkap dengan lukisan yang dipugar.
Tim kemudian menggunakan analisis spasial dan teknologi pelacakan mata untuk memantau sukarelawan saat mereka menjelajahi House of Greek Epigrams dalam realitas virtual. Itu memungkinkan mereka untuk mengukur perhatian visual sukarelawan saat mereka berkeliling rumah, melacak apa yang menarik perhatian mereka.
"Hasil dari studi ini akan menunjukkan bagaimana sebuah bangunan bisa memiliki koneksi antara kekuatan dan kekayaan," jelas Danilo Marco Campanaro, peneliti Lund University.
Diketahui Pompeii adalah salah satu kota Romawi Kuno yang terkenal dengan kemewahan dan gaya hidup yang ekstravagansa. Hanya saja kota itu luluh lantai disebabkan oleh letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
Salah satu korban letusan gunung itu adalah House of The Greek Epigram. Tempat itu pertama kali digali lagi pada 1870. Saat itu House of The Greek Epigram menyimpan banyak koleksi yang tidak biasa. Sekitar 160 benda ditemukan di sana, termasuk satu set lengkap peralatan makan, seruling pan, perhiasan, serta lampu perunggu dan tanah liat.
Kemewahan-kemewahan itulah yang coba diangkat lagi oleh Lund University serta The Great Pompeii Project. Hanya saja caranya dengan menggunakan teknologi imaji khusus yakni Virtual Reality .
"Realitas virtual saat ini memberikan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menangkap kembali visual ruang kuno," kata Dr Giacomo Landeschi dari Lund University.
Penggunaan VR sendiri dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan perusahaan video game, Unity. Dari mesin itu para peneliti merekonstruksi model rumah secara 3D, lengkap dengan lukisan yang dipugar.
Tim kemudian menggunakan analisis spasial dan teknologi pelacakan mata untuk memantau sukarelawan saat mereka menjelajahi House of Greek Epigrams dalam realitas virtual. Itu memungkinkan mereka untuk mengukur perhatian visual sukarelawan saat mereka berkeliling rumah, melacak apa yang menarik perhatian mereka.
"Hasil dari studi ini akan menunjukkan bagaimana sebuah bangunan bisa memiliki koneksi antara kekuatan dan kekayaan," jelas Danilo Marco Campanaro, peneliti Lund University.
(wsb)