Peneliti Ungkapkan Salah Kaprah Penyebutan Nama Machu Picchu

Minggu, 27 Maret 2022 - 09:52 WIB
loading...
Peneliti Ungkapkan Salah Kaprah Penyebutan Nama Machu Picchu
Machu Picchu merupakan salah satu lokasi sakral bagi suku Inca. Foto/IST
A A A
PERU - Laporan penelitian yang didasarkan pada catatan arkeolog Hiram Bingham, penemu pertama Machu Picchu, ternyata mengungkapkan adanya salah kaprah penyebutan nama lokasi bersejarah yang ada di Peru . Catatan awal Hiram Bingham tidak hanya menulis detail informasi-informasi soal Machu Picchu tapi juga peta dan penyebutan nama tempat-tempat yang ada di wilayah eksotis Inca itu.

Dari catatan dan peta itu ternyata ada kesalahan mendasar sejak satu abad lalu mengenai nama-nama lokasi di Machu Picchu. Catatan itu mengatakan suku Inca awalnya menyebut Huayna Picchu, untuk puncak berbatu yang terletak paling dekat dengan situs, sedikit lebih jauh ke utara. Sebaliknya saat ini banyak orang menganggap tempat itu sebagai Machu Picchu.

Sejarawan Donato Amado Gonzales dari Kementerian Kebudayaan Peru dan arkeolog Brian Bauer dari University of Illinois Chicago dalam laporan penelitian itu juga dikomparasi dengan beberapa peta dan atas yang dicetak sebelum Hiram Bingham berhasil datang ke Macchu Picchu . Beberapa data yang dibandingkan adalah catatan lapangan Hiram Bingham, nama pada peta abad ke-19 dan informasi yang dicatat dalam dokumen abad ke-17.



Peneliti Ungkapkan Salah Kaprah Penyebutan Nama Machu Picchu


"Ternyata ada data penting yang menunjukkan bahwa kota Inca sebenarnya disebut Picchu atau lebih mungkin, Huayna Picchu," tulis laporan tersebut.

Terlebih lagi mereka juga menemukan fakta lain bahwa reruntuhan kota Inca bernama Huayna Picchu telah digunakan dalam atlas 1904. Menariknya atlas itu diterbitkan tujuh tahun sebelum Bingham tiba di Peru.


Menurut Profesor Brian Bauer, hubungan paling definitif dengan nama asli kota Inca terpelihara dalam catatan yang ditulis oleh orang-orang Spanyol relatif segera setelah wilayah itu berada di bawah kendali mereka pada akhir abad ke-16.

"Kami mengakhirinya dengan kisah akhir abad ke-16 yang menakjubkan ketika penduduk asli di wilayah tersebut mempertimbangkan untuk kembali menempati kembali situs yang mereka sebut Huayna Picchu," katanya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2473 seconds (0.1#10.140)