4.000 Satwa di Kebun Binatang Mykolaiv Terjebak Perang Rusia Ukraina

Senin, 28 Maret 2022 - 12:13 WIB
loading...
4.000 Satwa di Kebun Binatang Mykolaiv Terjebak Perang Rusia Ukraina
Ada sekitar 4.000 satwa di Kebun Binatang Mykolaiv, Ukraina, terjebak di tengah perang yang masih berkecamuk. Foto/Euronews
A A A
KIEV - Ada sekitar 4.000 satwa di Kebun Binatang Mykolaiv, Ukraina, terjebak di tengah perang yang masih berkecamuk. Padahal dari 400 spesies yang ada di kebun binatang terbesar di Ukraina itu, hampir setengahnya masuk dalam daftar merah internasional atau terancam punah.

Saat sirene serangan udara meraung melintasi kota yang berada di selatan Ukraina, seekor macan tutul terlihat gelisah di balik jeruji kandangnya. Sulit untuk menjelaskan apakah macan tutul Amur terguncang oleh suara yang mengusik atau melihat pemandangan yang tidak biasa dari orang asing.

Roket pertama yang mendarat di kebun binatang terjadi pada 27 Februari 2022. Ledakan roket merobek jalan setapak antara kandang harimau dan beruang kutub di kebun binatang tertua di Ukraina yang didirikan lebih dari 120 tahun lalu.



Untungnya, tidak ada staf atau hewan yang terluka dalam serangan itu. “Tapi episode itu sangat menegangkan, karena terjadi pertempuran tank berjarak 600 meter dari kebun binatang,” kata direktur museum Volodymyr Topchyi dikutip dari laman Euronews, Senin (28/3/2022).

Setelah itu, tiga roket lagi telah mendarat di kebun binatang, termasuk satu di kandang burung. Dua lainnya menghantam dekat kantor administrasi kebun binatang. Dan mungkin ada lebih banyak lagi yang akan datang.

Pertempuran sedang berlangsung di kota Mykolaiv untuk merebut penyeberangan sungai utama. Pasukan Rusia bertekad mengusainya untuk mendorong menuju pelabuhan Odessa, Laut Hitam, di Ukraina.



Kondisi ini tidak memungkinkan untuk mengevakuasi satwa yang ada di kebun binatang. Apalagi cuaca sedang tidak bersahabat karena suhu cukup dingin. "Tidak ada cukup kendaraan untuk mengangkut hewan dan satu-satunya jalan menuju Odessa macet. Dan itu masih sangat dingin," kata Topchyi.

Topchyi mengesampingkan meninggalkan hewan dan memuji kerja heroik sekitar 100 anggota staf yang terus mengurus kebutuhan satwa. Bahkan mereka tidur di kebun binatang untuk menghindari perjalanan berbahaya di seluruh kota. "Jika kita mengevakuasi jerapah, gajah, dan kuda nil, ada risiko mereka tidak akan selamat," tambahnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3990 seconds (0.1#10.140)