Bakal Digantikan dengan Pil KB Pria, Dulu Kondom Dibuat dari Usus Hewan

Selasa, 29 Maret 2022 - 12:34 WIB
loading...
Bakal Digantikan dengan Pil KB Pria, Dulu Kondom Dibuat dari Usus Hewan
Kondom kuno yang terbuat dari usus hewan. FOTO/ IST
A A A
TEXAS - Kondom siap digantikan dengan pil KB untuk pria karena dianggap tidak aman. Namun jauh sebelum kondom seperti saat ini yang terbuat dari karet, dahulu kondom terbuat dari usus hewan.

Dahulu kala sebelum industri karet tidak semaju sekarang, para pria menggunakan kondom yang terbuat dari usus domba. Selain usus domba, kondom-kondom tua biasanya juga terbuat dari usus babi, sapi dan kambing.



Seperti dilansir daru Unilad, kondom digunakan saat itu untuk mencegah kehamilan, sebagaimana manusia telah lama menggunakan kondom yang terbuat dari saluran pencernaan dan kantung kemih hewan selama ribuan tahun.

Belakangan, kondom juga dipakai untuk mencegah penularan penyakit. Kondom tertua diproduksi pada abad 18-19 dan dijual dengan harga 460 pounsterling atau Rp8.9 juta. Lantaran harganya sangat mahal dan dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuatnya, kondom-kondom itu dulu hanya dipakai oleh orang-orang kaya.

Tetapi sejak munculnya kondom-kondom murah yang terbuat dari karet pada pertengahan abad 19, kondom usus sudah tidak dipergunakan lagi. Adapun kondom tertua sedunia yang mampu bertahan betarikh hingga tahun 1640-an di Swedia, yaitu suatu kondom yang terbuat dari usus babi dan dilengkapi dengan petunjuk pemakaian.

Saat ini kondom tertua ini jumlahnya sangat sedikit dan hanya bisa ditemukan di beberapa museum khusus. Lalu ada lagi 10 kondom yang diekskavasi dari jamban di Kastil Dudley, Inggris.

Seperti diketahui, Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS) mengembangkan pil pengontrol kehamilan untuk pria dengan tingkat efektivitas 99 persen tanpa efek samping dalam pengujian pada tikus laboratorium.

Seperti dilansir dari Euronews Minggu (27/3/2022), perkembangan tersebut membuat mereka siap untuk memulai pengujian pada manusia pada akhir tahun.

Temuan tersebut, terungkap pada pertemuan musim semi American Chemical Society, menandai langkah penting dalam upaya untuk memperluas pilihan kontrasepsi untuk pria dan lebih baik berbagi beban pengendalian kelahiran dengan wanita.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1672 seconds (0.1#10.140)