Ini Penyebab Permukaan Bulan Bopeng dan Punya 9.000 Kawah
loading...
A
A
A
RHODE ISLAND - Dampak hantaman asteroid secara bertubi-tubi telah mengubah keseimbangan bulan dan membentuk sekitar 9.000 kawah di permukaannya. Tumbukan asteroid menyebabkan satu sisi bulan dipenuhi lebih banyak kawah daripada sisi yang lain.
Menurut International Astronomical Union lebih dari 9.000 kawah terlihat membuat permukaan bulan menjadi bopeng akibat rentetan tumbukan meteor, asteroid, dan komet, selama miliaran tahun. Bahkan sebuah asteroid besar yang menabrak bulan sekitar 4,3 miliar tahun yang lalu mendatangkan malapetaka di mantel bulan.
Sisi jauh bulan, yang tidak pernah dilihat orang dari Bumi memiliki konsentrasi kawah yang jauh lebih tinggi daripada sisi dekat yang terlihat. Sedangkan bagian dekat bulan memiliki lebih sedikit lubang karena permukaannya tertutup mare atau maria bulan.
Mare adalah dataran basalt yang luas dan gelap di Bulan, dibentuk oleh pembekuan dari banjir magma karena proses erupsi vulkanik purba beberapa miliar tahun yang lalu. Diberi nama maria dari kata Latin yang berarti “laut” oleh astronom-astronom zaman dulu yang mengira bahwa bagia itu adalah lautan.
Bentangan luas lava padat yang dapat kita lihat dengan mata telanjang di Bumi terlihat seperti bercak gelap di bulan. Bidang lava ini kemungkinan menutupi kawah yang seharusnya menandai dekat bulan. Sisi jauh bulan hampir tidak memiliki lunar maria, itulah sebabnya kawahnya masih terlihat.
Para ilmuwan telah lama menduga bahwa lunar maria terbentuk setelah tabrakan besar-besaran sekitar 4,3 miliar tahun yang lalu. Tabrakan ini menciptakan cekungan Kutub Selatan-Aitken (SPA), sebuah kawah besar dengan lebar maksimum sekitar 2.574 kilometer dan kedalaman maksimum 8,2 km.
In merupakan lubang terbesar di bulan dan kawah tumbukan terbesar kedua yang dikonfirmasi di tata surya. Namun, hingga saat ini para peneliti tidak dapat menjelaskan mengapa hanya bagian dekat bulan yang memiliki medan lava.
Studi baru menemukan bahwa dampak SPA menciptakan fenomena unik di dalam mantel bulan, lapisan magma di bawah kerak, yang hanya mempengaruhi bagian dekat. "Kita tahu bahwa dampak besar seperti yang membentuk SPA akan menciptakan banyak panas," kata Matt Jones, seorang mahasiswa doktoral ilmu planet di Brown University dikutip SINDOnews dari laman Live Science.
Menurut International Astronomical Union lebih dari 9.000 kawah terlihat membuat permukaan bulan menjadi bopeng akibat rentetan tumbukan meteor, asteroid, dan komet, selama miliaran tahun. Bahkan sebuah asteroid besar yang menabrak bulan sekitar 4,3 miliar tahun yang lalu mendatangkan malapetaka di mantel bulan.
Sisi jauh bulan, yang tidak pernah dilihat orang dari Bumi memiliki konsentrasi kawah yang jauh lebih tinggi daripada sisi dekat yang terlihat. Sedangkan bagian dekat bulan memiliki lebih sedikit lubang karena permukaannya tertutup mare atau maria bulan.
Mare adalah dataran basalt yang luas dan gelap di Bulan, dibentuk oleh pembekuan dari banjir magma karena proses erupsi vulkanik purba beberapa miliar tahun yang lalu. Diberi nama maria dari kata Latin yang berarti “laut” oleh astronom-astronom zaman dulu yang mengira bahwa bagia itu adalah lautan.
Bentangan luas lava padat yang dapat kita lihat dengan mata telanjang di Bumi terlihat seperti bercak gelap di bulan. Bidang lava ini kemungkinan menutupi kawah yang seharusnya menandai dekat bulan. Sisi jauh bulan hampir tidak memiliki lunar maria, itulah sebabnya kawahnya masih terlihat.
Para ilmuwan telah lama menduga bahwa lunar maria terbentuk setelah tabrakan besar-besaran sekitar 4,3 miliar tahun yang lalu. Tabrakan ini menciptakan cekungan Kutub Selatan-Aitken (SPA), sebuah kawah besar dengan lebar maksimum sekitar 2.574 kilometer dan kedalaman maksimum 8,2 km.
In merupakan lubang terbesar di bulan dan kawah tumbukan terbesar kedua yang dikonfirmasi di tata surya. Namun, hingga saat ini para peneliti tidak dapat menjelaskan mengapa hanya bagian dekat bulan yang memiliki medan lava.
Studi baru menemukan bahwa dampak SPA menciptakan fenomena unik di dalam mantel bulan, lapisan magma di bawah kerak, yang hanya mempengaruhi bagian dekat. "Kita tahu bahwa dampak besar seperti yang membentuk SPA akan menciptakan banyak panas," kata Matt Jones, seorang mahasiswa doktoral ilmu planet di Brown University dikutip SINDOnews dari laman Live Science.