Ini Alasan Florida Dijuluki Pusat Fosil Hiu dan Pari Dunia
loading...
A
A
A
TALLAHASSEE - Di kalangan ahli paleontologi negara bagian Florida , Amerika Serikat (AS) terkenal sebagai sumber fosil hiu dan pari yang kaya. Total ada sekitar 107.698 fosil hiu dan pari dalam koleksi Museum Sejarah Alam Florida di Gainesville.
Dari penelitian total 107.698 fosil hiu dan pari dari negara bagian Florida, tercatat 70 spesies, 20 di antaranya ditambahkan ke catatan fosil chondrichthyan Florida untuk pertama kalinya. Chondrichthyans adalah kelas besar dan beragam ikan dengan kerangka tulang rawan, seperti hiu dan pari.
Victor Perez, asisten kurator paleontologi di Calvert Marine Museum di Solomons, Maryland, meluncurkan penyelidikan fosil untuk mengidentifikasi dan mengisi celah dalam catatan chondrichthyan Florida.
“Studi ini mengenali taksa 40% lebih banyak daripada tinjauan sebelumnya dari catatan fosil chondrichthyan Florida,” tulis Perez dalam penelitian terse but dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (7/5/2022).
Florida memegang gelar tidak resmi “Ibu kota gigi hiu dunia” karena jumlah fosil gigi hiu yang ditemukan sangat banyak. Menurut Perez kerangka hiu sebagian besar adalah tulang rawan yang tidak termineralisasi untuk menghasilkan fosil.
Sejumlah besar spesimen yang dianalisis para ilmuwan untuk penelitian ini telah disumbangkan ke museum oleh pemburu fosil amatir. Fosil itu mewakili hiu dan pari yang hidup di berbagai lokasi di seluruh negara bagian antara 45 juta dan 10.000 tahun yang lalu.
Di Florida, fosil dari Eosen dan Oligosen tidak terdokumentasi dengan baik. Perwakilan Museum Kelautan Calvert mengatakan, temuan para peneliti akan menjadi sumber yang bagus untuk membantu kolektor mengenali jika memiliki sesuatu yang baru.
Saat zaman Eosen (56 juta hingga 33,9 juta tahun yang lalu) beralih ke zaman Oligosen (33,9 juta hingga 23 juta tahun yang lalu), pergeseran iklim global menyebabkan perubahan jenis spesies hiu yang mendominasi ekosistem purba.
Para peneliti dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyebutkan, selama masa itu banyak spesies hiu mackerel punah akibat iklim yang mendingin. Hiu mackerel memiliki gigi panjang dan tipis yang cocok untuk menangkap mangsa yang bergerak cepat.
Kondisi itu memungkinkan hiu darat, yang memiliki gigi bergerigi khusus untuk menangkap lebih banyak jenis mangsa, untuk mengisi ekosistem yang pernah didominasi hiu makarel. Sebab, persaingan untuk mendapatkan sumber daya menurun.
Kisah sukses hiu darat berlanjut hingga hari ini; beberapa spesies hiu modern yang paling dikenal, seperti hiu martil (dalam famili Sphyrnidae), hiu banteng (Carcharhinus leucas) dan hiu macan (Galeocerdo cuvier), adalah contoh hiu darat.
Dari penelitian total 107.698 fosil hiu dan pari dari negara bagian Florida, tercatat 70 spesies, 20 di antaranya ditambahkan ke catatan fosil chondrichthyan Florida untuk pertama kalinya. Chondrichthyans adalah kelas besar dan beragam ikan dengan kerangka tulang rawan, seperti hiu dan pari.
Victor Perez, asisten kurator paleontologi di Calvert Marine Museum di Solomons, Maryland, meluncurkan penyelidikan fosil untuk mengidentifikasi dan mengisi celah dalam catatan chondrichthyan Florida.
“Studi ini mengenali taksa 40% lebih banyak daripada tinjauan sebelumnya dari catatan fosil chondrichthyan Florida,” tulis Perez dalam penelitian terse but dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Sabtu (7/5/2022).
Florida memegang gelar tidak resmi “Ibu kota gigi hiu dunia” karena jumlah fosil gigi hiu yang ditemukan sangat banyak. Menurut Perez kerangka hiu sebagian besar adalah tulang rawan yang tidak termineralisasi untuk menghasilkan fosil.
Sejumlah besar spesimen yang dianalisis para ilmuwan untuk penelitian ini telah disumbangkan ke museum oleh pemburu fosil amatir. Fosil itu mewakili hiu dan pari yang hidup di berbagai lokasi di seluruh negara bagian antara 45 juta dan 10.000 tahun yang lalu.
Di Florida, fosil dari Eosen dan Oligosen tidak terdokumentasi dengan baik. Perwakilan Museum Kelautan Calvert mengatakan, temuan para peneliti akan menjadi sumber yang bagus untuk membantu kolektor mengenali jika memiliki sesuatu yang baru.
Saat zaman Eosen (56 juta hingga 33,9 juta tahun yang lalu) beralih ke zaman Oligosen (33,9 juta hingga 23 juta tahun yang lalu), pergeseran iklim global menyebabkan perubahan jenis spesies hiu yang mendominasi ekosistem purba.
Para peneliti dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyebutkan, selama masa itu banyak spesies hiu mackerel punah akibat iklim yang mendingin. Hiu mackerel memiliki gigi panjang dan tipis yang cocok untuk menangkap mangsa yang bergerak cepat.
Kondisi itu memungkinkan hiu darat, yang memiliki gigi bergerigi khusus untuk menangkap lebih banyak jenis mangsa, untuk mengisi ekosistem yang pernah didominasi hiu makarel. Sebab, persaingan untuk mendapatkan sumber daya menurun.
Kisah sukses hiu darat berlanjut hingga hari ini; beberapa spesies hiu modern yang paling dikenal, seperti hiu martil (dalam famili Sphyrnidae), hiu banteng (Carcharhinus leucas) dan hiu macan (Galeocerdo cuvier), adalah contoh hiu darat.
(wib)