Misi peluncuran kapsul Starliner ini berfungsi untuk mendapatkan sertifikasi NASA sebagai pesawat ruang angkasa untuk membawa astronot. Jadi selain membawa 226 kg kargo ke laboratorium orbit, sekitar 200 kg berupa makanan dan perbelakan, juga disertakan boneka uji terbang yang menyerupai astronot diberi nama Rosie the Rocketeer.
Boneka Rosie berfungsi untuk memberikan data kepada para insinyur tentang pengerahan tenaga G-force pada tubuh selama peluncuran. Selain itu, Rosie juga dilengkapi sensor untuk mengukur ketegangan pada empat kursi kendaraan secara langsung. Fungsi utama Rosie pada OFT-2 ini adalah untuk menjadi pemberat.
Baca juga; Roket NASA Buatan Boeing Belum Mencapai Target
Menurut NASA, kargo Starliner sebagian besar berisi perbekalan, seperti pakaian dan kantong tidur untuk astronot CFT atau Crew Flight Test. Sedangkan untuk keperluan sains, adalah kapsul Starliner itu sendiri dan boneka Rosie, yang diuji apakah siap atau tidak untuk peluncuran berawak di masa depan.
Jika misi ini sukses, Boeing dan NASA merencanakan untuk peluncuran berawak pada akhir tahun ini. “Memiliki lebih banyak awak di orbit dan lebih banyak kargo bolak-balik dari ISS berarti kita dapat melakukan lebih banyak ilmu pengetahuan,” kata Wakil Kepala Ilmuwan NASA untuk Program Stasiun Luar Angkasa Internasional, Jennifer Buchli dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Selasa (17/5/2022).
Misi OFT-2 ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan Starliner mampu dan berlabuh di stasiun luar angkasa (ISS). Untuk kesuksesan misi ini, kapsul Starliner menggunakan instrumen yang dikenal sebagai Pelacakan Sensor Elektro-optik berbasis Vision (Vision-based Electro-optical Sensor Tracking Assembly/VESTA).
Baca juga; Boeing Perkenalkan Desain dan Konsep Pesawat Hipersonik Baru
“Sistem ini menggunakan isyarat visual di stasiun luar angkasa, seperti panel surya dan menggunakan informasi pelacak bintang. Dengan perlatan ini dapat memperkirakan waktu dan lokasi yang tepat dari posisi relatif Starliner ke posisi Stasiun Luar Angkasa Internasional,” kata ,Amy Comeau, insinyur proyek untuk kantor kepala insinyur Boeing Starliner.
