Ini Rahasia Roket Bisa Terbang di Luar Angkasa meskipun Tidak Ada Oksigen

Rabu, 25 Mei 2022 - 22:13 WIB
loading...
A A A
Atmosfer bumi bertindak sebagai hambatan terus-menerus pada pesawat ruang angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kondisi ini mengharuskan mereka untuk menembakkan mesin roket secara berkala untuk mencegah jatuh kembali ke Bumi. Jadi misi di semua orbit Bumi kecuali yang tertinggi harus membawa bahan bakar yang cukup untuk agar tidak jatuh.

“Ada pengukuran yang sangat tepat tentang berapa banyak bahan bakar yang dimasukkan ke dalam roket, tergantung pada ukuran roket, jenis bahan bakar, dan segala sesuatu yang ditambahkan ke dalam massa roket," kata Marion.
Ini Rahasia Roket Bisa Terbang di Luar Angkasa meskipun Tidak Ada Oksigen


NASA sering menggunakan hidrogen cair dan oksigen cair, karena kombinasi itu memberikan impuls spesifik tertinggi dari bahan bakar roket yang biasa digunakan. Namun, hidrogen memiliki kerapatan yang sangat rendah sehingga tidak praktis untuk menggunakan propelan.

Itu sebabnya banyak misi peluncuran roket membutuhkan booster. Salah satu contoh hari ini adalah Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA, roket luar angkasa untuk misi bulan yang dirancang menggunakan dua pendorong (booster). Bersama-sama, booster menghasilkan 75% dari total daya dorong peluncuran (terbuka di tab baru) yang diperlukan untuk meluncurkan SLS.

Untuk tujuan yang lebih jauh, badan antariksa menjadi kreatif. Untuk menghemat uang saat memotret planet yang jauh seperti Jupiter, beberapa pesawat ruang angkasa mengitari sebuah planet (misalnya, Venus) dan menggunakan gravitasinya untuk mendapatkan peningkatan kecepatan.

Ini mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan lain dan roket cukup membawa sedikit bahan bakar daripada yang dibutuhkan untuk pergi begitu jauh.
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1929 seconds (0.1#10.140)