3 Hewan Ini Tidak Memiliki Penis, Laba-laba Mentransfer Sperma lewat Jaring

JAKARTA - Ada beberapa hewan tidak memiliki penis sehingga menggunakan berbagai cara unik untuk berkembang biak. Cara hewan yang tidak memiliki penis untuk berkembang biak memang cukup mengejutkan.

Namun, dengan cara yang tak biasa hewan yang tak memiliki penis bisa berkembang biak dengan baik. Berikut 3 hewan tanpa penis yang dirangkum SINDOnews dari laman nine.com.au, Kamis (2/6/2022).

1. Burung (unggas)


Beberapa burung memang memiliki penis, tetapi jumlahnya sedikit. Hanya sekitar 3 persen spesies burung yang memiliki penis. Burung jantan sebenarnya memiliki penis, namun waktunya singkat.

Pada 2013, para ilmuwan mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab atas hilangnya penis pada burung. Kondisi ini dipengaruhi gen yang disebut Bmp4 menyebabkan sel-sel penis yang tumbuh mati lebih cepat.

Untuk berkembang biak, 97 persen burung menggunakan kloaka. Organ ini bukaan seperti yang ditemukan pada banyak hewan yang berfungsi ganda sebagai bukaan untuk saluran kemih, usus, dan reproduksi.

Burung dengan kloaka berkembang biak melalui apa yang oleh para ilmuwan disebut "ciuman kloaka". Burung jantan dan betina menyentuh kloaka mereka bersama-sama cukup lama untuk mentransfer sperma.



2. Hiu


Ikan hiu yang terkenal ganas ternyata tidak memiliki penis. Sebaliknya, ikan hiu jantan memiliki sepasang organ yang disebut clasper.

Organ ini terlihat seperti sepasang penis berdampingan dan memudahkan untuk membedakan hiu jantan dan betina. Meskipun hiu jantan tak punya penis, proses berkembang biak ikan hiu digambarkan cukup romantis.

Saat perkawinan, hiu jantan menggigit sirip dada hiu betina melengkungkan tubuhnya di sekitarnya untuk memasukkan clasper ke kloaka betina. Meskipun hiu jantan memiliki dua clasper, saat perkawinan hanya satu yang digunakan untuk mentransfer sperma.



3. Laba-laba


Laba-laba jantan tidak memiliki penis, namun tidak menghalangi untuk berkembang biak. Laba-laba jantan menggunakan sepasang struktur seperti antena di dekat kepala mereka yang disebut pedipalpus untuk mentransfer sperma ke betina.

Ketika siap untuk kawin, pejantan memutar jaring sperma di mana dia menempatkan sperma dari lubang di dekat pemintal. Dia kemudian menyedot sperma dengan pedipalpnya untuk disimpan sampai kawin.

Pejantan mendekati betina dan memindahkan sperma dengan menempatkannya palp ke lubang organ reproduksi betina. Namun, pejantan biasanya kehilangan ujung palpnya saat berhubungan seks karena mengalami "mutilasi alat kelamin yang ekstrem".