Kura-kura Raksasa Pulau Fernandina yang Punah 1 Abad Lalu Ternyata Punya Keturunan di Galapagos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Riset terbaru dari Princeton University dan California Academy memberikan kesimpulan mengejutkan. Kura-kura raksasa yang dulunya menghuni Pulau Fernandina 116 tahun lalu ternyata tidak punah.
Pasalnya salah satu keturunan kura-kura raksasa di Pulau Fernandina itu justru ada di Kepulauan Galapagos, Australia. Diketahui Pulau Fernandina adalah sebuah tempat dengan gunung berapi aktif yang berdiri sendiri di pinggiran barat Kepulauan Galapagos.
Sebelumnya kura-kura raksasa Pulau Fernandina diduga punah setelah ditemukan spesimen kura-kura Pulau Fernandina pada 1906. Saat itu spesimen kura-kura jantan itu diyakini jadi yang terakhir.
Hanya saja dugaan adanya penerus mengemuka setelah Fernanda ditemuka di Kepulauan Galapagos pada 2019. Di antara kura-kura Galapagos yang juga bertubuh raksasa. Fernanda ternyata memiliki keunikan tersendiri. Hal itu yang membuat para peneliti mencoba mencari tahu jejak leluhur Fernanda.
Mereka kemudian membandingkan genom yang ada di Fernanda dengan seluruh kura-kura di Galapagos. Termasuk dengan genom yang ada di spesimen kura-kura Kepulauan Fernandina yang ditemukan pada 1906 oleh peneliti Rollo Beck. Ternyata dari penelitian tersebut Fernanda justru memiliki kesamaan dengan spesimen kura-kura Kepulauan Fernandina.
"Kami menyimpulkan bahwa mereka memang anggota spesies yang sama, dan berbeda dari kura-kura Galapagos lainnya. Ini adalah penemuan yang benar-benar menarik bahwa spesies ini sebenarnya tidak punah, tetapi terus hidup,” jelas Dr Evelyn Jensen dari Newcastle University School of Natural and Environmental Sciences.
Para ilmuwan memperkirakan saat ini usia Fernanda telah mencapai lebih dari 50 tahun. Hanya saja ukurannya tidak akan lebih besar lagi karena mengalami hambatan dari lingkungan yang ada. Pasalnya saat ini Fernanda berada di penangkaran di Pusat Kura-kura Taman Nasional Galapagos.
“Apa yang terjadi selanjutnya untuk spesies ini tergantung pada apakah ada individu hidup lain yang dapat ditemukan. Jika ada lebih banyak kura-kura Fernandina, maka program pengembangbiakan dapat dimulai untuk meningkatkan populasi. Kami berharap Fernanda bukan yang terakhir dan memutus spesies mereka jika akhirnya mati," jelas Dr Evelyn Jensen.
Dia melanjutkan saat ini akan ada ekspedisi baru untuk mencari kura-kura di pedalaman Pulau Ferandina yang belum tereksplorasi. Di saat yang sama para peneliti juga berupaya mempelajari mengapa Fernanda bisacocok dengan sejarah evolusi kura-kura raksasa Galapagos.
Pasalnya salah satu keturunan kura-kura raksasa di Pulau Fernandina itu justru ada di Kepulauan Galapagos, Australia. Diketahui Pulau Fernandina adalah sebuah tempat dengan gunung berapi aktif yang berdiri sendiri di pinggiran barat Kepulauan Galapagos.
Sebelumnya kura-kura raksasa Pulau Fernandina diduga punah setelah ditemukan spesimen kura-kura Pulau Fernandina pada 1906. Saat itu spesimen kura-kura jantan itu diyakini jadi yang terakhir.
Hanya saja dugaan adanya penerus mengemuka setelah Fernanda ditemuka di Kepulauan Galapagos pada 2019. Di antara kura-kura Galapagos yang juga bertubuh raksasa. Fernanda ternyata memiliki keunikan tersendiri. Hal itu yang membuat para peneliti mencoba mencari tahu jejak leluhur Fernanda.
Mereka kemudian membandingkan genom yang ada di Fernanda dengan seluruh kura-kura di Galapagos. Termasuk dengan genom yang ada di spesimen kura-kura Kepulauan Fernandina yang ditemukan pada 1906 oleh peneliti Rollo Beck. Ternyata dari penelitian tersebut Fernanda justru memiliki kesamaan dengan spesimen kura-kura Kepulauan Fernandina.
"Kami menyimpulkan bahwa mereka memang anggota spesies yang sama, dan berbeda dari kura-kura Galapagos lainnya. Ini adalah penemuan yang benar-benar menarik bahwa spesies ini sebenarnya tidak punah, tetapi terus hidup,” jelas Dr Evelyn Jensen dari Newcastle University School of Natural and Environmental Sciences.
Para ilmuwan memperkirakan saat ini usia Fernanda telah mencapai lebih dari 50 tahun. Hanya saja ukurannya tidak akan lebih besar lagi karena mengalami hambatan dari lingkungan yang ada. Pasalnya saat ini Fernanda berada di penangkaran di Pusat Kura-kura Taman Nasional Galapagos.
“Apa yang terjadi selanjutnya untuk spesies ini tergantung pada apakah ada individu hidup lain yang dapat ditemukan. Jika ada lebih banyak kura-kura Fernandina, maka program pengembangbiakan dapat dimulai untuk meningkatkan populasi. Kami berharap Fernanda bukan yang terakhir dan memutus spesies mereka jika akhirnya mati," jelas Dr Evelyn Jensen.
Dia melanjutkan saat ini akan ada ekspedisi baru untuk mencari kura-kura di pedalaman Pulau Ferandina yang belum tereksplorasi. Di saat yang sama para peneliti juga berupaya mempelajari mengapa Fernanda bisacocok dengan sejarah evolusi kura-kura raksasa Galapagos.
(wsb)