Mati Misterius, Ratusan Penguin Terkecil di Dunia Terdampar di Pantai Selandia Baru
loading...
A
A
A
“Spesies kecil [penguin] ini bisa menyelam hingga kedalaman 20 atau 30 meter secara rutin, tetapi tidak terlalu bagus untuk menyelam lebih dalam dari itu,” kata Taylor. Padahal, genus penguin kecil ini disebut, Eudyptula, dalam bahasa Latin berarti "penyelam kecil yang baik".
Hipotesis ini dapat menjelaskan mengapa penguin kecil dari Pulau Selatan Selandia Baru tetap tidak terpengaruh. Sebab, air di sana tetap jauh lebih dingin di dekat permukaan daripada perairan di utara.
Pemerintah Selandia Baru mencantumkan status penguin kecil sebagai "berisiko menurun", atau satu tingkat di bawah status "terancam" dan "punah". Saat ini populasi penguin kecil di alam liar, menurut Bird Life International, kurang dari 500.000 ekor.
Ini bukan pertama kalinya penguin kecil mati dalam jumlah besar di Selandia Baru. Kematian lusinan, atau bahkan ratusan, terjadi rata-rata sekali setiap dekade akibat kesulitan makan atau badai ekstrem. Namun, ini adalah ketiga kalinya kematian besar terjadi dalam 10 tahun terakhir, sehingga menimbulkan mengkhawatirkan.
“Ketika Anda mulai melihatnya terjadi secara teratur seperti ini, maka benar-benar tidak banyak kesempatan bagi burung-burung untuk pulih di antara peristiwa dan membangun kembali jumlahnya lagi,” ucap Taylor.
Hipotesis ini dapat menjelaskan mengapa penguin kecil dari Pulau Selatan Selandia Baru tetap tidak terpengaruh. Sebab, air di sana tetap jauh lebih dingin di dekat permukaan daripada perairan di utara.
Pemerintah Selandia Baru mencantumkan status penguin kecil sebagai "berisiko menurun", atau satu tingkat di bawah status "terancam" dan "punah". Saat ini populasi penguin kecil di alam liar, menurut Bird Life International, kurang dari 500.000 ekor.
Ini bukan pertama kalinya penguin kecil mati dalam jumlah besar di Selandia Baru. Kematian lusinan, atau bahkan ratusan, terjadi rata-rata sekali setiap dekade akibat kesulitan makan atau badai ekstrem. Namun, ini adalah ketiga kalinya kematian besar terjadi dalam 10 tahun terakhir, sehingga menimbulkan mengkhawatirkan.
“Ketika Anda mulai melihatnya terjadi secara teratur seperti ini, maka benar-benar tidak banyak kesempatan bagi burung-burung untuk pulih di antara peristiwa dan membangun kembali jumlahnya lagi,” ucap Taylor.
(wib)