Inggris Bakal Punya Pesawat Jet Tempur Pembaca Pikiran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inggris bakal punya pesawat jet tempur pembaca pikiran pilot agar jadi senjata paling muktahir di udara. Pesawat jet tempur itu nantinya akan memiliki koneksi yang mendalam dengan pilot pesawat jet tempur.
Pasalnya pesawat jet tempur itu akan dilengkapi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dapat memahami apa yang ada di pikiran dan keinginan pilot. Tidak hanya itu AI juga akan membantu pilot mengatasi masalah apabila berada dalam kondisi yang tidak ideal serta mengalami stress atau tekanan yang sangat tinggi.
Pilot pesawat jet tempur pembaca pikiran itu nantinya akan dilengkapi dengan helm khusus. Helm tersebut disebut BBC memiliki sensor yang akan memonitor sinyal otak dan data medis lainnya. Jadi, selama penerbangan berturut-turut, AI akan mengumpulkan basis data informasi biometrik dan psikometrik dari pilot pesawat jet temput tersebut,.
Saat ini pesawat jet tempur pembaca pikiran itu masih dalam proses pembuatan oleh Team Tempest. Diketahui Team Tempest terdiri dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang aviasi seperti BAE Systems, Rolls-Royce, Leonardo dan MDBA. Keempatnya bekerja sama mensuplai pesawat-pesawat jet tempur yang dibutuhkan oleh Angkatan Udara Britania Raya atau Royal Air Force (RAF).
Rencananya model purwarupa pesawat jet tempur pembaca pikiran itu akan dihadirkan pada 2027. Saat itu direncanakan pesawat jet tempur itu akan langsung melakukan uji terbang. Termasuk mencoba beberapa teknologi yang telah disiapkan.
John Stocker, Business Development Director Team Tempest mengatakan pembuatan pesawat jet tempur itu memang akan sangat bergantung pada sistem baru. Dia yakin akselerasi teknologi yang ada saat ini bisa membantu mereka mewujudkan pesawat jet tempur pembaca pikiran itu.
"Saat ini teknologi komersial jauh lebih cepat dan canggih dibandingkan teknologi yang dikembangkan oleh militer. Beda dengan dulu dimana teknologi militer jauh lebih baik dibandingkan teknologi komersial," ujarnya.
Dia bahkan mengatakan saat ini Team Tempest berpikir untuk menjadikan pesawat jet tempur itu secanggih ponsel pintar. Jadi pesawat jet tempur itu selalu bisa ditingkatkan dengan berbagai fitur baru dengan cara yang sangat mudah. Sama seperti upgrade aplikasi yang ada di ponsel pintar.
"Hal ini bisa dicapai dengan cepat melalui lingkungan digital yang ideal," terang John Stocker.
BBC menyebutkan untuk proyek pesawat jet tempur ambisius itu pemerintah Inggris berkomitmen mengucurkan dana sebesar 2 miliar Poundsterling atau setara Rp35,9 triliun. Angka itu bahkan akan lebih besar lagi jika proses produksi pesawat jet tempur pembaca pikiran dimulai.
Nantinya pesawat jet tempur pembaca pikiran itu akan jadi pengganti dari pesawat tempur ikonik milik RAF, Eurofighter Typhoon.
BAE Systems sendiri memprediksi pada 2040, Inggris dan sekutunya akan mendapatkan ancaman baru dengan senjata yang lebih canggih. Diharapkan pesawat jet tempur pembaca pikiran itu akan jadi solusi.
Pasalnya pesawat jet tempur itu akan dilengkapi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dapat memahami apa yang ada di pikiran dan keinginan pilot. Tidak hanya itu AI juga akan membantu pilot mengatasi masalah apabila berada dalam kondisi yang tidak ideal serta mengalami stress atau tekanan yang sangat tinggi.
Pilot pesawat jet tempur pembaca pikiran itu nantinya akan dilengkapi dengan helm khusus. Helm tersebut disebut BBC memiliki sensor yang akan memonitor sinyal otak dan data medis lainnya. Jadi, selama penerbangan berturut-turut, AI akan mengumpulkan basis data informasi biometrik dan psikometrik dari pilot pesawat jet temput tersebut,.
Saat ini pesawat jet tempur pembaca pikiran itu masih dalam proses pembuatan oleh Team Tempest. Diketahui Team Tempest terdiri dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang aviasi seperti BAE Systems, Rolls-Royce, Leonardo dan MDBA. Keempatnya bekerja sama mensuplai pesawat-pesawat jet tempur yang dibutuhkan oleh Angkatan Udara Britania Raya atau Royal Air Force (RAF).
Rencananya model purwarupa pesawat jet tempur pembaca pikiran itu akan dihadirkan pada 2027. Saat itu direncanakan pesawat jet tempur itu akan langsung melakukan uji terbang. Termasuk mencoba beberapa teknologi yang telah disiapkan.
John Stocker, Business Development Director Team Tempest mengatakan pembuatan pesawat jet tempur itu memang akan sangat bergantung pada sistem baru. Dia yakin akselerasi teknologi yang ada saat ini bisa membantu mereka mewujudkan pesawat jet tempur pembaca pikiran itu.
"Saat ini teknologi komersial jauh lebih cepat dan canggih dibandingkan teknologi yang dikembangkan oleh militer. Beda dengan dulu dimana teknologi militer jauh lebih baik dibandingkan teknologi komersial," ujarnya.
Dia bahkan mengatakan saat ini Team Tempest berpikir untuk menjadikan pesawat jet tempur itu secanggih ponsel pintar. Jadi pesawat jet tempur itu selalu bisa ditingkatkan dengan berbagai fitur baru dengan cara yang sangat mudah. Sama seperti upgrade aplikasi yang ada di ponsel pintar.
"Hal ini bisa dicapai dengan cepat melalui lingkungan digital yang ideal," terang John Stocker.
BBC menyebutkan untuk proyek pesawat jet tempur ambisius itu pemerintah Inggris berkomitmen mengucurkan dana sebesar 2 miliar Poundsterling atau setara Rp35,9 triliun. Angka itu bahkan akan lebih besar lagi jika proses produksi pesawat jet tempur pembaca pikiran dimulai.
Nantinya pesawat jet tempur pembaca pikiran itu akan jadi pengganti dari pesawat tempur ikonik milik RAF, Eurofighter Typhoon.
BAE Systems sendiri memprediksi pada 2040, Inggris dan sekutunya akan mendapatkan ancaman baru dengan senjata yang lebih canggih. Diharapkan pesawat jet tempur pembaca pikiran itu akan jadi solusi.
(wsb)