Fenomena Alam Menakutkan yang Sudah Muncul dan Dikaitkan dengan Tanda Kiamat
loading...
A
A
A
Melansir Okezone, matahari lebih condong bergerak ke sebelah utara meskipun tetap terbit dari timur. Fenomena jenis ini biasa terjadi pada bulan Maret sampai Juni dan berakhir pada September setiap tahunnya. Sebenarnya, dalam hadits Nabi Muhammad SAW dijelaskan bahwa kiamat akan terjadi jika matahari terbit di barat.
“Tidak akan terjadi hari kiamat sampai matahari terbit (dari barat) dan orang-orang melihatnya, mereka semua akan percaya. Dan saat itu terjadi, maka tidak ada baiknya bagi yang baru percaya” (HR Bukhari). Namun, fenomena yang terjadi di Jeneponto itu tetap saja heboh dan membuat masyarakat kembali menyinggung tanda-tanda kiamat.
3. Bulan Terbelah
Selanjutnya, ada fenomena bulan terbelah yang juga dikaitkan dengan kiamat. “Saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, ‘(ini adalah) sihir yang terus-menerus’. Dan mereka mendustakan (Muhammad) dan mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya.” Surat Al Qamar ayat 1-3 tersebut dengan gamblang menyebutkan salah satu tanda kiamat, yakni bulan terbelah.
Fenomena tersebut sudah terjadi, ketika seorang fotografer asal Guatemala memotret bulan terbelah yang menyerupai planet Saturnus pada Maret 2020. Berbagai ahli astronomi mengutarakan, bahwa bulan tersebut dibelah oleh awan yang sangat sempurna membentuk cincin. NASA menyebut, bulan tengah menunjukkan fase bulan sabit kecil. Sebagian permukaannya terlihat oleh cahaya bumi yang dipantulkan. Sementara itu, cahaya ini dikenal sebagai cahaya pucat dan mengakibatkan bulan terlihat terbagi dua.
4. Penyusutan Bulan
Selain terbelah, fenomena penyusutan bulan juga kerap dikaitkan dengan kiamat. Salah satu ilmuwan dari Smithsonian National Air and Space Museum, Tom Watters, sebagaimana dilansir dari Okezone, mengatakan bahwa bulan memiliki patahan bernama Lobate Scarp yang diakibatkan oleh material kerak bulan. Lanjutnya, material ini saling mendorong hingga menyebabkan penyusutan atau pengerutan di bulan. Para ahli kemudian memprediksikan bahwa fenomena itu terjadi kurang dari ratusan juta tahun lalu.
5. Pemanasan Global
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Petikan ayat ke-41 surat Ar Rum itu diindikasikan oleh para ulama masa kini dengan terjadinya pemanasan global atau global warming. Akibatnya, banyak efek negatif yang terjadi, seperti air laut tercemar sampah beserta unsur kimia berbahaya dan musim kemarau panjang.
Seperti diketahui, pemanasan global sudah terjadi sejak abad ke-20 dan dimulai dari revolusi industri negara-negara di Eropa. Mengutip laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan global tentunya beragam dan berimbas pada terjadinya bencana alam. Sebut saja banjir, badai siklon tropis, naiknya suhu bumi yang drastis, tsunami, dan El Nino.
“Tidak akan terjadi hari kiamat sampai matahari terbit (dari barat) dan orang-orang melihatnya, mereka semua akan percaya. Dan saat itu terjadi, maka tidak ada baiknya bagi yang baru percaya” (HR Bukhari). Namun, fenomena yang terjadi di Jeneponto itu tetap saja heboh dan membuat masyarakat kembali menyinggung tanda-tanda kiamat.
3. Bulan Terbelah
Selanjutnya, ada fenomena bulan terbelah yang juga dikaitkan dengan kiamat. “Saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah.
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, ‘(ini adalah) sihir yang terus-menerus’. Dan mereka mendustakan (Muhammad) dan mengikuti keinginannya, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya.” Surat Al Qamar ayat 1-3 tersebut dengan gamblang menyebutkan salah satu tanda kiamat, yakni bulan terbelah.
Fenomena tersebut sudah terjadi, ketika seorang fotografer asal Guatemala memotret bulan terbelah yang menyerupai planet Saturnus pada Maret 2020. Berbagai ahli astronomi mengutarakan, bahwa bulan tersebut dibelah oleh awan yang sangat sempurna membentuk cincin. NASA menyebut, bulan tengah menunjukkan fase bulan sabit kecil. Sebagian permukaannya terlihat oleh cahaya bumi yang dipantulkan. Sementara itu, cahaya ini dikenal sebagai cahaya pucat dan mengakibatkan bulan terlihat terbagi dua.
4. Penyusutan Bulan
Selain terbelah, fenomena penyusutan bulan juga kerap dikaitkan dengan kiamat. Salah satu ilmuwan dari Smithsonian National Air and Space Museum, Tom Watters, sebagaimana dilansir dari Okezone, mengatakan bahwa bulan memiliki patahan bernama Lobate Scarp yang diakibatkan oleh material kerak bulan. Lanjutnya, material ini saling mendorong hingga menyebabkan penyusutan atau pengerutan di bulan. Para ahli kemudian memprediksikan bahwa fenomena itu terjadi kurang dari ratusan juta tahun lalu.
5. Pemanasan Global
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Petikan ayat ke-41 surat Ar Rum itu diindikasikan oleh para ulama masa kini dengan terjadinya pemanasan global atau global warming. Akibatnya, banyak efek negatif yang terjadi, seperti air laut tercemar sampah beserta unsur kimia berbahaya dan musim kemarau panjang.
Seperti diketahui, pemanasan global sudah terjadi sejak abad ke-20 dan dimulai dari revolusi industri negara-negara di Eropa. Mengutip laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan global tentunya beragam dan berimbas pada terjadinya bencana alam. Sebut saja banjir, badai siklon tropis, naiknya suhu bumi yang drastis, tsunami, dan El Nino.