Perusahaan Ini Berhasil Temukan Cara Berbicara dengan Orang yang Sudah Mati
loading...
A
A
A
JAKARTA - StoryFile, sebuah perusahaan rintisan di Los Angeles, Amerika Serikat berhasil membuat teknologi cara berbicara dengan orang yang sudah mati . Teknologi yang dikembangkan dengan menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) itu dipresentasikan dalam sebuah acara penguburan seorang wanita bernama Marina Helen Smith baru-baru ini.
Dalam acara penguburan itu, Marina Helen Smith yang sudah meninggal pada Juni 2022 lalu, tampil dalam sebuah video yang telah direkam sebelumnya. Bedanya video yang dibuat itu tidak bersifat satu arah dimana orang yang terekam melakukan monolog.
Alih-alih video itu bisa berbicara dua arah dengan tamu-tamu yang hadir dalam acara penguburan Marina Helen Smith. Disebutkan Daily Mail, video itu mampu berkomunikasi dua arah berkat penggunaan teknologi AI .
Sebelumnya StoryFile merekam berbagai video Marina Helen Smith dengan berbagai tema pembicaraan. Untuk merekam video itu StoryFile menggunakan 20 kamera khusus yang telah tersinkronisasi.
Dari situlah seluruh data yang ada diolah dan kemudian diarahkan melalui kecerdasan buatan agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan langsung yang muncul saat siaran video dilakukan. Seluruh data sebelum digunakan akan disimpan dalam platform khusus untuk menjaga keutuhan dan orisinalitas video.
"Komunikasi ini memang terlihat aneh dari sisi konsep. Hanya saja saat dilakukan terlihat begitu natural," ujar CEO StoryFile, Stephen Smith yang juga anak dari Marina Helen Smith.
Dia mengatakan teknologi berbicara dengan orang mati yang dia tawarkan berbeda dengan Deep Fake. Menurutnya Deep Fake melakukan kamuflase secara digital pada seseorang yang wajahnya diganti menjadi muka orang lain.
Ini berbeda dengan teknologi yang ditawarkan StoryFile dimana seluruh data didapatkan melalui proses rekaman yang menyeluruh. "Jika ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab maka kecerdasan buatan akan menyarankan untuk memberikan pertanyaan lain," jelasnya.
Menurut Stephen Smith teknologi ini justru akan sangat bermanfaat untuk menghadirkan perspektif atau cerita lain dari orang-orang yang memang penting bagai keluarga atau kelompok lain. Termasuk tokoh-tokoh penting di dunia mulai dari ilmuwan, politisi, dan sebagainya.
"Bayangkan jika kita bisa merekam Albert Einstein sebelumnya. Tentu teknologi komunikasi ini akan pelajaran menarik bagi para pelajar di masa depan," jelasnya.
Disebutkan situs Dot, saat ini StoryFile telah berhasil mengajak dua tokoh penting untuk merekam video yang nantinya akan bisa ditampilkan saat mereka meninggal dunia. Pertama adalah aktor terkenal William Shatner dan penasihat pribadi Martin Luther King Jr, Clarence Jones.
Dalam acara penguburan itu, Marina Helen Smith yang sudah meninggal pada Juni 2022 lalu, tampil dalam sebuah video yang telah direkam sebelumnya. Bedanya video yang dibuat itu tidak bersifat satu arah dimana orang yang terekam melakukan monolog.
Alih-alih video itu bisa berbicara dua arah dengan tamu-tamu yang hadir dalam acara penguburan Marina Helen Smith. Disebutkan Daily Mail, video itu mampu berkomunikasi dua arah berkat penggunaan teknologi AI .
Sebelumnya StoryFile merekam berbagai video Marina Helen Smith dengan berbagai tema pembicaraan. Untuk merekam video itu StoryFile menggunakan 20 kamera khusus yang telah tersinkronisasi.
Dari situlah seluruh data yang ada diolah dan kemudian diarahkan melalui kecerdasan buatan agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan langsung yang muncul saat siaran video dilakukan. Seluruh data sebelum digunakan akan disimpan dalam platform khusus untuk menjaga keutuhan dan orisinalitas video.
"Komunikasi ini memang terlihat aneh dari sisi konsep. Hanya saja saat dilakukan terlihat begitu natural," ujar CEO StoryFile, Stephen Smith yang juga anak dari Marina Helen Smith.
Dia mengatakan teknologi berbicara dengan orang mati yang dia tawarkan berbeda dengan Deep Fake. Menurutnya Deep Fake melakukan kamuflase secara digital pada seseorang yang wajahnya diganti menjadi muka orang lain.
Ini berbeda dengan teknologi yang ditawarkan StoryFile dimana seluruh data didapatkan melalui proses rekaman yang menyeluruh. "Jika ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab maka kecerdasan buatan akan menyarankan untuk memberikan pertanyaan lain," jelasnya.
Menurut Stephen Smith teknologi ini justru akan sangat bermanfaat untuk menghadirkan perspektif atau cerita lain dari orang-orang yang memang penting bagai keluarga atau kelompok lain. Termasuk tokoh-tokoh penting di dunia mulai dari ilmuwan, politisi, dan sebagainya.
"Bayangkan jika kita bisa merekam Albert Einstein sebelumnya. Tentu teknologi komunikasi ini akan pelajaran menarik bagi para pelajar di masa depan," jelasnya.
Disebutkan situs Dot, saat ini StoryFile telah berhasil mengajak dua tokoh penting untuk merekam video yang nantinya akan bisa ditampilkan saat mereka meninggal dunia. Pertama adalah aktor terkenal William Shatner dan penasihat pribadi Martin Luther King Jr, Clarence Jones.
(wsb)