Perang Makin Panjang, Rusia Produksi Massal Rudal Hipersonik Tsirkon
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengungkapkan sudah mulai memproduksi secara massal rudal jelajah hipersonik Tsirkon dan siap menggunakannya. Pada awal Agustus, beberapa media China menyebut rudal hipersonik Tsirkon sebagai senjata mematikan.
Menteri Pertahanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu mengatakan, produksi serial rudal hipersonik Tsirkon telah "didokumentasikan". Shoigu menekankan bahwa, pada kenyataannya, Tsirkon telah diterima menjadi senjata utama Rusia.
“Kami benar-benar mengoperasikannya,” kata Shoigu pada 20 Agustus di forum senjata internasional yang diadakan di Angkatan Darat Moskow 2022 dikutip SINDOnews dari laman Bulgarian Military, Senin (22/8/2022). Selain rudal Tsirkon, produksi serial rudal kunci lainnya, Kinzhal , saat ini sedang berlangsung.
Pada awal Agustus, beberapa media China menyebut Tsirkon sebagai senjata mematikan. Menurut laporan di media pemerintah China, Tsirkon adalah kartu truf utama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Media China menyebut Tsirkon “hampir kebal terhadap sistem pertahanan udara”. Bahkan mereka mengklaim serangan rudal Tsirkon dapat menenggelamkan kapal induk AS dalam waktu 30 menit.
Analis mengatakan bahwa salah satu sistem senjata pertama yang dipersenjatai dengan Tsirkon adalah kapal selam kelas Yasen-M bertenaga nuklir – Krasnoyarsk. Krasnoyarsk sekarang sudah resmi diluncurkan.
Portal online Amerika 19FortyFive menulis bahwa Krasnoyarsk dapat menentang kapal selam Amerika Serikat di mana pun. Krasnoyarsk adalah kapal selam siluman dan dikatakan sebagai salah satu yang pertama yang dipersenjatai dengan rudal anti-kapal hipersonik 3M22 Tsirkon.
Uji coba rudal hipersonik Tsirkon terakhir yang berhasil dilakukan pada 24 Desember 2021. Kemudian presiden Rusia dengan cepat menyatakan bahwa rudal ini dan uji coba ini adalah “peristiwa besar” dalam kehidupan Rusia.
Putin juga mengatakan bahwa Tsirkon merupakan langkah dalam meningkatkan kemampuan keamanan dan pertahanan Federasi Rusia. Menurut informasi yang tersedia di sumber terbuka, rudal hipersonik Tsirkon memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km.
Rudal ini ditenagai oleh mesin yang memberikan daya dorongnya sendiri di sepanjang rute penerbangan. Sumber mengatakan itu adalah rudal jelajah pertama di dunia yang dapat melakukan penerbangan manuver aerodinamis di lapisan atmosfer yang padat. Menurut karakteristik yang dirilis sebelumnya, kecepatan terbang Tsirkon berada di atas Mach 9.
Menteri Pertahanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu mengatakan, produksi serial rudal hipersonik Tsirkon telah "didokumentasikan". Shoigu menekankan bahwa, pada kenyataannya, Tsirkon telah diterima menjadi senjata utama Rusia.
“Kami benar-benar mengoperasikannya,” kata Shoigu pada 20 Agustus di forum senjata internasional yang diadakan di Angkatan Darat Moskow 2022 dikutip SINDOnews dari laman Bulgarian Military, Senin (22/8/2022). Selain rudal Tsirkon, produksi serial rudal kunci lainnya, Kinzhal , saat ini sedang berlangsung.
Pada awal Agustus, beberapa media China menyebut Tsirkon sebagai senjata mematikan. Menurut laporan di media pemerintah China, Tsirkon adalah kartu truf utama Presiden Rusia Vladimir Putin.
Media China menyebut Tsirkon “hampir kebal terhadap sistem pertahanan udara”. Bahkan mereka mengklaim serangan rudal Tsirkon dapat menenggelamkan kapal induk AS dalam waktu 30 menit.
Analis mengatakan bahwa salah satu sistem senjata pertama yang dipersenjatai dengan Tsirkon adalah kapal selam kelas Yasen-M bertenaga nuklir – Krasnoyarsk. Krasnoyarsk sekarang sudah resmi diluncurkan.
Baca Juga
Portal online Amerika 19FortyFive menulis bahwa Krasnoyarsk dapat menentang kapal selam Amerika Serikat di mana pun. Krasnoyarsk adalah kapal selam siluman dan dikatakan sebagai salah satu yang pertama yang dipersenjatai dengan rudal anti-kapal hipersonik 3M22 Tsirkon.
Uji coba rudal hipersonik Tsirkon terakhir yang berhasil dilakukan pada 24 Desember 2021. Kemudian presiden Rusia dengan cepat menyatakan bahwa rudal ini dan uji coba ini adalah “peristiwa besar” dalam kehidupan Rusia.
Putin juga mengatakan bahwa Tsirkon merupakan langkah dalam meningkatkan kemampuan keamanan dan pertahanan Federasi Rusia. Menurut informasi yang tersedia di sumber terbuka, rudal hipersonik Tsirkon memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km.
Rudal ini ditenagai oleh mesin yang memberikan daya dorongnya sendiri di sepanjang rute penerbangan. Sumber mengatakan itu adalah rudal jelajah pertama di dunia yang dapat melakukan penerbangan manuver aerodinamis di lapisan atmosfer yang padat. Menurut karakteristik yang dirilis sebelumnya, kecepatan terbang Tsirkon berada di atas Mach 9.
(wib)