Mengapa Leher Ular Kobra Melebar sebelum Mematuk Mangsanya?

Jum'at, 26 Agustus 2022 - 08:32 WIB
loading...
Mengapa Leher Ular Kobra...
Leher ular Kobra yang melebar membuatnya terlihat lebih menakutkan. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Ular Kobra adalah ular berbisa yang hidup di Asia dan Afrika. Ular Kobra memang mirip dengan ular lainnya, namun keunikan ular ini adalah dapat berdiri dan memiringkan kepala menjadi “tudung”. Tudung ini yang jadi ciri khas ular Kobra.

Tudung ular Kobra terbentuk oleh banyak tulang rusuk yang mampu memanjangkan kulit kendur di area leher ular tersebut. Jika ular Kobra menegakkan bagian depan tubuhnya dan meratakan lehernya, maka kulit di tulang rusuk akan naik dan melebar sehingga menciptakan apa yang tampak seperti tudung.

Ular Kobra melakukan ini setiap kali mereka diganggu atau merasa bahwa mereka dalam bahaya. Dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat membuat diri mereka seolah-olah terlihat lebih besar dari yang ukuran aslinya dan berpotensi untuk membuat takut pemangsa atau musuh.

Ada beberapa spesies ular kobra yang hidup di berbagai belahan dunia. Antara lain adalah ular Kobra air, ular Kobra penggali, ular Kobra pohon, dan King Kobra.

Mengapa Leher Ular Kobra Melebar sebelum Mematuk Mangsanya?

Spesies King Kobra bisa tumbuh sepanjang 5,5 meter. Foto: ist

Ular Kobra air dapat ditemukan di Afrika Tengah dan mencapai panjang hingga 2 meter. Ular Kobra penggali lebih kecil, panjangnya hanya 0,6 meter dan tinggal di Kongo dan Kamerun. Ular Kobra pohon diketahui hidup di bagian tengah dan barat Afrika, dan panjangnya bisa melebihi 2,5 meter.

Spesies ular Kobra berbisa terbesar di dunia adalah King Kobra. Ular ini dapat tumbuh hingga 5,5 meter. Mereka tinggal di wilayah Asia selatan, khususnya di negara India, Vietnam, Malaysia dan Indonesia.

Ular Kobra akan menyerang jika diprovokasi atau diancam. Namun, ular Kobra terkadang hanya akan "pura-pura" menyerang, yang artinya ia tidak selalu memasukkan racun ke korbannya dengan taringnya.

Mengapa Leher Ular Kobra Melebar sebelum Mematuk Mangsanya?

Gigitan ular Kobra berakibat fatal, bahkan berisiko kematian pada manusia. Hal ini dikarenakan racunnya akan menyebabkan kegagalan pernapasan dan mati lemas dengan mempengaruhi otot-otot di diafragma. Gigitan ular kobra, jika menghasilkan racun dalam dosis penuh, dapat membunuh hanya dalam waktu setengah jam.

Dari semua ular, hanya King Kobra betina yang membangun sarang dan kemudian menjaga telurnya. Raja Kobra memakan ular lain hampir secara langsung, termasuk ular piton dan jenis ular Kobra lainnya.

Predator utama ular Kobra adalah manusia, burung pemangsa, dan luwak yang sangat lincah, yang merupakan satu-satunya hewan yang cukup cepat untuk menyerangnya secara efektif.

Beberapa spesies ular Kobra disebut “Kobra peludah”, karena mereka dapat "meludahkan" racun pada musuh mereka. Racun ini sering ditujukan ke mata dan sangat menyakitkan jika mengenai target. Namun, tidak langsung menyebabkan kebutaan.



Racun tersebut dapat membuat korban menjadi buta jika tidak diobati, tetapi jika segera dibersihkan tidak ada efek yang bertahan lama. Ular Kobra tidak benar-benar meludahkan racun. Mereka mengkontraksikan kelenjar racun mereka dengan otot-otot kuat yang memaksa racun keluar melalui sepasang lubang di ujung taring.

MG/Vadma Gempita
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2685 seconds (0.1#10.140)