Ini Dia Presiden Amerika Serikat Paling Narsis Berdasarkan Penelitian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penelitian unik dilakukan Ripon College baru-baru ini. Penelitian yang dilaporkan pada Journal of Conflict Resolution.itu mencari tahu Presiden Amerika Serikat yang paling narsis .
Kenarsisan Presiden Amerika Serikat itu bahkan memiliki korelasi yang erat dengan perang. Semakin narsis presiden itu maka semakin lama perang yang terjadi di era kepemimpinannya,.
Hasilnya delapan pemimpin Amerika Serikat yang mendapat skor di atas rata-rata untuk narsisme, ternyata menghabiskan rata-rata 613 hari berperang. Sebaliknya 11 presiden yang paling tidak narsis justru berperang hanya selama 136 hari.
Penulis studi John P Harden, ilmuwan politik dari Ripon College, melakukan penelitian terhadap 19 presiden Amerika Serikat yang menjabat antara tahun 1897 dan 2009. Dari istu dia kemudian melihat berapa persentase era kepresidenan yang dijalani dengan perang yang terjadi.
“Presiden yang lebih narsis cenderung hanya keluar dari perang jika mereka dapat mengatakan bahwa mereka menang. Mereka akan memperpanjang perang untuk menemukan cara untuk mendeklarasikan kemenangan,” kata John P Harden.
“Mereka ingin terlihat heroik dan kuat dan kompeten. Bahkan jika itu berarti berperang di luar batas yang wajar,” sambungnya.
Dalam penelitian itu, John P Harden melakukan penilaian psikologi pada sejumlah Presiden Amerika Serikat dengan menggunakan tes kepribadian Lima Besar. Dia kemudian memeriksa dengan cermat aspek-aspek tes yang terkait dengan narsisme yang berlebihan, seperti tingkat ketegasan yang tinggi, perilaku mencari kesenangan, tingkat kesopanan yang rendah, dan kecenderungan untuk tidak mematuhi orang lain.
Hasilnya, Presiden Amerika Serikat ke-36, Lyndon B Johnson mendapat skor tertinggi untuk narsisme, diikuti oleh Teddy Roosevelt, Richard Nixon, Franklin Roosevelt, dan Bill Clinton. Perlu dicatat bahwa Lyndon B Johnson dan Richard Nixon menjadi presiden selama Perang Vietnam. Perang itu menumpahkan darah dari tahun 1955 hingga 1975.
Kenarsisan Presiden Amerika Serikat itu bahkan memiliki korelasi yang erat dengan perang. Semakin narsis presiden itu maka semakin lama perang yang terjadi di era kepemimpinannya,.
Hasilnya delapan pemimpin Amerika Serikat yang mendapat skor di atas rata-rata untuk narsisme, ternyata menghabiskan rata-rata 613 hari berperang. Sebaliknya 11 presiden yang paling tidak narsis justru berperang hanya selama 136 hari.
Penulis studi John P Harden, ilmuwan politik dari Ripon College, melakukan penelitian terhadap 19 presiden Amerika Serikat yang menjabat antara tahun 1897 dan 2009. Dari istu dia kemudian melihat berapa persentase era kepresidenan yang dijalani dengan perang yang terjadi.
“Presiden yang lebih narsis cenderung hanya keluar dari perang jika mereka dapat mengatakan bahwa mereka menang. Mereka akan memperpanjang perang untuk menemukan cara untuk mendeklarasikan kemenangan,” kata John P Harden.
“Mereka ingin terlihat heroik dan kuat dan kompeten. Bahkan jika itu berarti berperang di luar batas yang wajar,” sambungnya.
Dalam penelitian itu, John P Harden melakukan penilaian psikologi pada sejumlah Presiden Amerika Serikat dengan menggunakan tes kepribadian Lima Besar. Dia kemudian memeriksa dengan cermat aspek-aspek tes yang terkait dengan narsisme yang berlebihan, seperti tingkat ketegasan yang tinggi, perilaku mencari kesenangan, tingkat kesopanan yang rendah, dan kecenderungan untuk tidak mematuhi orang lain.
Hasilnya, Presiden Amerika Serikat ke-36, Lyndon B Johnson mendapat skor tertinggi untuk narsisme, diikuti oleh Teddy Roosevelt, Richard Nixon, Franklin Roosevelt, dan Bill Clinton. Perlu dicatat bahwa Lyndon B Johnson dan Richard Nixon menjadi presiden selama Perang Vietnam. Perang itu menumpahkan darah dari tahun 1955 hingga 1975.