Hilton Garap Starlab, Stasiun Luar Angkasa Senyaman Hotel untuk Astronot dan Turis
loading...
A
A
A
OHIO - Hilton sedang merencanakan membuat Starlab, hotel luar angkasa yang nyaman untuk astronot atau turis untuk tinggal dalam waktu yang lama di orbit. Untuk mewujudkan Starlab , Hilton bekerja sama dengan Nanoracks, Voyager Space, dan Lockheed Martin.
Starlab adalah salah satu dari serangkaian stasiun luar angkasa swasta yang diharapkan NASA akan menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam dekade mendatang. Meskipun operasi ISS di pihak NASA baru-baru ini diperpanjang enam tahun hingga 2030, NASA telah merencanakan stasiun luar angkasa lain yang dijalankan secara pribadi.
Voyager dan Nanoracks menerima anggaran USD160 juta dari NASA sebagai tahap awal pada Desember 2021. Kontrak tersebut merupakan bagian dari sekitar USD416 juta dalam kontrak desain NASA yang dibagi hampir merata di antara tiga perusahaan AS yang memimpin setiap proyek, yaitu Blue Origin (USD130 juta), Nanoracks LLC (USD160 juta) dan Northrop Grumman Systems Corp. (USD125,6 juta).
“Hilton akan membawa keahlian dan pengalaman mengelola perhotelan untuk mendukung desain dan pengembangan suite kru di atas Starlab. Ini membantu membayangkan kembali pengalaman manusia di luar angkasa, membuat masa inap yang lebih lama menjadi lebih nyaman,” kata para pejabat dalam pernyataan bersama Selasa 20 September 2022 dikutip SINDOnews dari laman Space.com.
Setelah siap, Starlab memiliki ruang untuk menampung hingga empat astronot sekaligus, bersama dengan laboratorium bernama George Washington Carver Science Park. Nanoracks telah mengelola laboratorium sains di ISS selama lebih dari satu dekade.
Di dunia luar angkasa, Hilton sudah terkenal karena meluncurkan modul pertama ke luar angkasa dengan nama DoubleTree. Ke depannya, Hilton dan Voyager berencana untuk bekerja sama dalam arsitektur dan desain Starlab.
Stasiun ruang angkasa pribadi akan mencakup suite perhotelan, pengaturan tidur, dan area komunal untuk mengunjungi astronot. Lebih lanjut di masa depan, kedua tim berencana untuk menciptakan pengalaman astronot bersama dengan peluang dan upaya branding di bidang pariwisata, pendidikan, dan komersial.
Starlab adalah salah satu dari serangkaian stasiun luar angkasa swasta yang diharapkan NASA akan menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam dekade mendatang. Meskipun operasi ISS di pihak NASA baru-baru ini diperpanjang enam tahun hingga 2030, NASA telah merencanakan stasiun luar angkasa lain yang dijalankan secara pribadi.
Voyager dan Nanoracks menerima anggaran USD160 juta dari NASA sebagai tahap awal pada Desember 2021. Kontrak tersebut merupakan bagian dari sekitar USD416 juta dalam kontrak desain NASA yang dibagi hampir merata di antara tiga perusahaan AS yang memimpin setiap proyek, yaitu Blue Origin (USD130 juta), Nanoracks LLC (USD160 juta) dan Northrop Grumman Systems Corp. (USD125,6 juta).
“Hilton akan membawa keahlian dan pengalaman mengelola perhotelan untuk mendukung desain dan pengembangan suite kru di atas Starlab. Ini membantu membayangkan kembali pengalaman manusia di luar angkasa, membuat masa inap yang lebih lama menjadi lebih nyaman,” kata para pejabat dalam pernyataan bersama Selasa 20 September 2022 dikutip SINDOnews dari laman Space.com.
Setelah siap, Starlab memiliki ruang untuk menampung hingga empat astronot sekaligus, bersama dengan laboratorium bernama George Washington Carver Science Park. Nanoracks telah mengelola laboratorium sains di ISS selama lebih dari satu dekade.
Di dunia luar angkasa, Hilton sudah terkenal karena meluncurkan modul pertama ke luar angkasa dengan nama DoubleTree. Ke depannya, Hilton dan Voyager berencana untuk bekerja sama dalam arsitektur dan desain Starlab.
Stasiun ruang angkasa pribadi akan mencakup suite perhotelan, pengaturan tidur, dan area komunal untuk mengunjungi astronot. Lebih lanjut di masa depan, kedua tim berencana untuk menciptakan pengalaman astronot bersama dengan peluang dan upaya branding di bidang pariwisata, pendidikan, dan komersial.
(wib)