Ariane Grup dan Eropa Kembangkan Susie, Pesawat Luar Angkasa yang Fleksibel untuk Berbagai Misi
loading...
A
A
A
PARIS - Ariane Grup dan Badan Luar Angkasa Eropa mengembangkan pesawat luar angkasa yang fleksibel untuk berbagai misi. Pesawat luar angkasa yang disebut Susie atau Smart Upper Stage for Innovative Exploration, juga mampu kembali ke Bumi dengan pendaratan yang halus.
Tahap atas atau pesawat luar angkasa Susie akan dipasang pada roket Ariane 64 yang akan datang. Menurut perusahaan, roket Ariane 64 akan menjadi roket yang sepenuhnya dapat digunakan kembali di tahun-tahun mendatang.
âSusie adalah proyek tahap atas roket yang sepenuhnya dapat digunakan kembali. Dia mampu pergi ke luar angkasa dan melakukan berbagai jenis misi di sana, baik otomatis atau berawak, dan kembali ke Bumi," tulis Ariane Group dalam rilis yang dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (21/9/2022).
Ariane Group mengatakan pesawat ruang angkasa yang fleksibel, dapat digunakan kembali, dan modular akan paling sesuai dengan kebutuhan banyak klien di masa depan. Arianespace adalah entitas peluncuran di bawah Ariane Group, perusahaan patungan antara Airbus dan Safran.
Untuk versi awak, pesawat luar angkasa Susie akan membawa hingga lima astronot dengan sistem aborsi yang dirancang untuk bekerja kapan saja selama misi. Kapasitas muatan dapat disesuaikan kebutuhan untuk misi penting di luar angkasa.
Setelah misi ke luar angkasa, pesawat Susie akan kembali ke Bumi untuk pendaratan lunak dan akan digunakan kembali untuk penerbangan selanjutnya. Berbagai misi yang dilakukan termasuk layanan peluncuran satelit, pembuatan fasilitas orbital, menangani puing-puing luar angkasa atau mengirim barang-barang penting (kargo) ke astronot dalam misi luar angkasa.
"Ini adalah proyek yang dibangun di atas semua pengetahuan yang ada di Ariane Group dan di dalam industri Eropa. Ini konsisten dengan perkembangan teknologi yang sedang berlangsung atau di masa depan di bidang transportasi dan ruang angkasa," kata Morena Bernardini, kepala strategi dan inovasi Ariane Group.
Perusahaan mencatat pesawat Susie akan dapat menggunakan beberapa peluncur, termasuk Ariane 6 yang akan datang, yang mungkin terbang segera setelah 2023. Pesawat Susie dirancang sedemikian rupa sehingga panjangnya 12 meter dan diameter 5 meter sehingga bisa diluncurkan dengan roket Ariane 6.
Pesawat luar angkasa Susie cocok dengan visi Badan Antariksa Eropa (ESA) tentang peluncur modular yang dapat digunakan kembali di bawah inisiatif Solusi Transportasi Luar Angkasa Eropa Baru (NESTS). Program ini berupaya membangun peluncur di fasilitas umum untuk menghemat biaya dan pengembangan.
Bergantung pada kebutuhan misi, Ariane Group mengatakan, misi masa depan akan dapat diluncurkan ke hub luar angkasa dan kemudian ke tujuan lainnya, bukan peluncuran langsung ke titik tujuan. Susie diresmikan pada Kongres Astronautika Internasional di Paris, yang berlangsung hingga Kamis 22 September 2022.
Tahap atas atau pesawat luar angkasa Susie akan dipasang pada roket Ariane 64 yang akan datang. Menurut perusahaan, roket Ariane 64 akan menjadi roket yang sepenuhnya dapat digunakan kembali di tahun-tahun mendatang.
âSusie adalah proyek tahap atas roket yang sepenuhnya dapat digunakan kembali. Dia mampu pergi ke luar angkasa dan melakukan berbagai jenis misi di sana, baik otomatis atau berawak, dan kembali ke Bumi," tulis Ariane Group dalam rilis yang dikutip SINDOnews dari laman Space.com, Rabu (21/9/2022).
Ariane Group mengatakan pesawat ruang angkasa yang fleksibel, dapat digunakan kembali, dan modular akan paling sesuai dengan kebutuhan banyak klien di masa depan. Arianespace adalah entitas peluncuran di bawah Ariane Group, perusahaan patungan antara Airbus dan Safran.
Untuk versi awak, pesawat luar angkasa Susie akan membawa hingga lima astronot dengan sistem aborsi yang dirancang untuk bekerja kapan saja selama misi. Kapasitas muatan dapat disesuaikan kebutuhan untuk misi penting di luar angkasa.
Setelah misi ke luar angkasa, pesawat Susie akan kembali ke Bumi untuk pendaratan lunak dan akan digunakan kembali untuk penerbangan selanjutnya. Berbagai misi yang dilakukan termasuk layanan peluncuran satelit, pembuatan fasilitas orbital, menangani puing-puing luar angkasa atau mengirim barang-barang penting (kargo) ke astronot dalam misi luar angkasa.
"Ini adalah proyek yang dibangun di atas semua pengetahuan yang ada di Ariane Group dan di dalam industri Eropa. Ini konsisten dengan perkembangan teknologi yang sedang berlangsung atau di masa depan di bidang transportasi dan ruang angkasa," kata Morena Bernardini, kepala strategi dan inovasi Ariane Group.
Perusahaan mencatat pesawat Susie akan dapat menggunakan beberapa peluncur, termasuk Ariane 6 yang akan datang, yang mungkin terbang segera setelah 2023. Pesawat Susie dirancang sedemikian rupa sehingga panjangnya 12 meter dan diameter 5 meter sehingga bisa diluncurkan dengan roket Ariane 6.
Pesawat luar angkasa Susie cocok dengan visi Badan Antariksa Eropa (ESA) tentang peluncur modular yang dapat digunakan kembali di bawah inisiatif Solusi Transportasi Luar Angkasa Eropa Baru (NESTS). Program ini berupaya membangun peluncur di fasilitas umum untuk menghemat biaya dan pengembangan.
Bergantung pada kebutuhan misi, Ariane Group mengatakan, misi masa depan akan dapat diluncurkan ke hub luar angkasa dan kemudian ke tujuan lainnya, bukan peluncuran langsung ke titik tujuan. Susie diresmikan pada Kongres Astronautika Internasional di Paris, yang berlangsung hingga Kamis 22 September 2022.
(wib)