Misteri Lubang Besar di Tengah Gurun Yaman, Fenomena Alam Langka yang Belum Terungkap
loading...
A
A
A
SANAA - Selama berabad-abad lubang besar di tengah Gurun Al-Mahra , Yaman, menjadi misteri masyarakat sekitar. Lubang besar yang dikenal sebagai Sumur Barhout ini memiliki diameter 30 meter dan dijuluki Sumur Neraka.
Usia pasti dari Sumur Barhout saat ini tidak diketahui, tetapi kemungkinan berusia jutaan tahun. Banyak mitos lokal bermunculan untuk menjelaskan lubang di tengah gurun itu, sebagian besar menggambarkannya sebagai penjara bagi jin dan setan, yang menyebabkan nasib buruk.
Beberapa orang juga percaya bahwa jika mereka terlalu dekat, lubang itu dapat menarik orang ke dalamnya. Sebagian lain mengklaim bahwa lubang yang menganga itu adalah gunung berapi super yang mampu menghancurkan Bumi, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini.
Di masa lalu, orang juga melaporkan bau busuk yang keluar dari lubang besar, sesuatu yang memicu cerita tentangnya sebagai pintu gerbang ke neraka. Namun, pada kenyataannya, Sumur Barhout adalah lubang pembuangan yang cukup khas.
“Ada berbagai jenis lubang pembuangan. Yang paling umum adalah lubang runtuhan dan amblesan," kata Philip van Beynen, ahli lubang pembuangan di University of South Florida, kepada Live Science dikutip SINDOnews, Rabu (29/9/2022).
Setahun lalu, pada 15 September 2021, sekelompok penjelajah gua memutuskan untuk turun mencapai dasar lubang. Penjelajah gua dari Oman ini menjadi orang pertama yang turun ke dasar lubang "Sumur Neraka" sedalam 367 kaki atau 112 meter.
Tim itu terdiri dari 10 penjelajah dari Tim Eksplorasi Gua Oman (OCET) menjelajahi Sumur Barhout menggunakan sistem katrol yang menurunkan delapan anggota ke bawah sementara dua sisanya tetap di atas. Sekelompok kecil penduduk lokal yang berani datang menonton untuk menyaksikan tim eksplorasi turun ke sumur Barhout.
Saat tim OCET turun ke lubang pembuangan, mereka tiba di lantai yang tidak rata dan bergerigi yang ditutupi stalagmit, beberapa di antaranya mencapai ketinggian 9 meter. Para penjelajah melaporkan menemukan air terjun, ular, hewan mati, stalagmit dan mutiara gua, tetapi tidak mengejutkan mereka tidak menemukan jin atau pintu masuk ke neraka.
Menurut surat kabar Oman Muscat Daily, beberapa bagian lantai juga tertutup mutiara gua, yang juga merupakan jenis speleothems, struktur di gua, seperti stalagmit dan stalaktit, dari penumpukan mineral kalsium karbonat, dari air yang menetes.
Dari dalam lubang, tim juga menemukan bahwa air muncul dari beberapa lubang di dinding gua sekitar 65 meter di bawah permukaan, menciptakan air terjun kecil. Kondisi ini menyediakan tetesan air yang dibutuhkan untuk pembentukan speleothem, stalagmit, dan mutiara gua.
Para penjelajah juga melaporkan melihat ular, katak dan kumbang di dalam sistem gua, serta beberapa hewan mati, terutama burung, yang tampaknya jatuh di dalam lubang. Bangkai yang membusuk bisa menyebabkan bau yang dilaporkan oleh penduduk setempat. “Tetapi tidak ada bau busuk yang menyengat di dalam lubang pembuangan,” kata Mohammed al-Kindi seorang profesor geologi di Universitas Teknologi Jerman di Oman yang merupakan bagian dari tim OCET.
Usia pasti dari Sumur Barhout saat ini tidak diketahui, tetapi kemungkinan berusia jutaan tahun. Banyak mitos lokal bermunculan untuk menjelaskan lubang di tengah gurun itu, sebagian besar menggambarkannya sebagai penjara bagi jin dan setan, yang menyebabkan nasib buruk.
Beberapa orang juga percaya bahwa jika mereka terlalu dekat, lubang itu dapat menarik orang ke dalamnya. Sebagian lain mengklaim bahwa lubang yang menganga itu adalah gunung berapi super yang mampu menghancurkan Bumi, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini.
Di masa lalu, orang juga melaporkan bau busuk yang keluar dari lubang besar, sesuatu yang memicu cerita tentangnya sebagai pintu gerbang ke neraka. Namun, pada kenyataannya, Sumur Barhout adalah lubang pembuangan yang cukup khas.
“Ada berbagai jenis lubang pembuangan. Yang paling umum adalah lubang runtuhan dan amblesan," kata Philip van Beynen, ahli lubang pembuangan di University of South Florida, kepada Live Science dikutip SINDOnews, Rabu (29/9/2022).
Setahun lalu, pada 15 September 2021, sekelompok penjelajah gua memutuskan untuk turun mencapai dasar lubang. Penjelajah gua dari Oman ini menjadi orang pertama yang turun ke dasar lubang "Sumur Neraka" sedalam 367 kaki atau 112 meter.
Tim itu terdiri dari 10 penjelajah dari Tim Eksplorasi Gua Oman (OCET) menjelajahi Sumur Barhout menggunakan sistem katrol yang menurunkan delapan anggota ke bawah sementara dua sisanya tetap di atas. Sekelompok kecil penduduk lokal yang berani datang menonton untuk menyaksikan tim eksplorasi turun ke sumur Barhout.
Saat tim OCET turun ke lubang pembuangan, mereka tiba di lantai yang tidak rata dan bergerigi yang ditutupi stalagmit, beberapa di antaranya mencapai ketinggian 9 meter. Para penjelajah melaporkan menemukan air terjun, ular, hewan mati, stalagmit dan mutiara gua, tetapi tidak mengejutkan mereka tidak menemukan jin atau pintu masuk ke neraka.
Menurut surat kabar Oman Muscat Daily, beberapa bagian lantai juga tertutup mutiara gua, yang juga merupakan jenis speleothems, struktur di gua, seperti stalagmit dan stalaktit, dari penumpukan mineral kalsium karbonat, dari air yang menetes.
Dari dalam lubang, tim juga menemukan bahwa air muncul dari beberapa lubang di dinding gua sekitar 65 meter di bawah permukaan, menciptakan air terjun kecil. Kondisi ini menyediakan tetesan air yang dibutuhkan untuk pembentukan speleothem, stalagmit, dan mutiara gua.
Para penjelajah juga melaporkan melihat ular, katak dan kumbang di dalam sistem gua, serta beberapa hewan mati, terutama burung, yang tampaknya jatuh di dalam lubang. Bangkai yang membusuk bisa menyebabkan bau yang dilaporkan oleh penduduk setempat. “Tetapi tidak ada bau busuk yang menyengat di dalam lubang pembuangan,” kata Mohammed al-Kindi seorang profesor geologi di Universitas Teknologi Jerman di Oman yang merupakan bagian dari tim OCET.
(wib)