Bayah Kembali Diguncang Gempa, Megathrust Sesar Selat Sunda Patut Diwaspadai

Minggu, 09 Oktober 2022 - 18:01 WIB
loading...
Bayah Kembali Diguncang Gempa, Megathrust Sesar Selat Sunda Patut Diwaspadai
Pusat gempa berada di barat 26 km barat laut Bayah dirasakan hingga Jakarta, bahkan BMKG memperingatkan akan terjadi gempa susulan. FOTO/ IST
A A A
BANTEN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merekam terjadinya gempa bumi bermagnitudo (M) 5,5 yang terjadi di Bayah, Banten pada Minggu (9/10/2022) pukul 17.05 WIB.


Gempa berada di 12 kilometer barat laut Bayah, Banten.Gempa itu terjadi dengan episenter terletak pada koordinat 7.09 LS dan 106.02 BT pada kedalaman 26 kilometer.

Pusat gempa berada di barat 26 km barat laut Bayah dirasakan hingga Jakarta, bahkan BMKG memperingatkan akan terjadi gempa susulan.

Posisi Bayah sendiri berada di Selat Sunda, yakni lokasi pertemuan lempeng tektonik samudra Indo-Australia yang menunjam masuk di bawah lempeng Benua Eurasia yang menyebabkan terjadinya patahan naik.

LempengBenua Eurasia, ujungnya berada di Pulau Jawa, termasuk Banten, Jawa Barat.

Sementara itu, dikutip dari wikipedia, zona subduksi Selat Sunda atau "Sunda Megathrust" adalah sesar yang memiliki luasan sekitar 5.500 km. Sunda Megathrust terbentang dari Myanmar di utara, menuju ke barat daya wilayah Sumatra, dan berlanjut ke selatan Jawa dan Bali sebelum berakhir dekat Australia.

Sesar Selat Sunda ini disebut sebagai salah satu megathrust yang berada di batas lempeng konvergen yang merupakan zona pertemuan antara Lempeng eurasia yang ditujam oleh Lempeng Indo-Australia.

Sesar Selat Sunda merupakan salah satu zona struktur paling aktif di Bumi, dan bertanggung jawab atas banyak gempa bumi besar, termasuk gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 yang membunuh lebih dari 230.000 orang.

Selat Sunda memang sudah sering menjadi lokasi gempa dan tsunami. Tsunami Selat Sunda akibat gempa terjadi pada 1722, 1852, dan 1958. Tsunami tahun 416, 1883, 1928, 2018 berkaitan dengan erupsi Gunung Krakatau. Sedangkan tsunami pada 1851, 1883, dan 1889 dipicu aktivitas longsoran.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2947 seconds (0.1#10.140)