Keren, Studi DNA Terbaru Bisa Tebak Berapa Tinggi Anak Saat Dewasa

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 16:43 WIB
loading...
Keren, Studi DNA Terbaru Bisa Tebak Berapa Tinggi Anak Saat Dewasa
Dengan mengalisa DNA, ilmuwan bisa menebak tinggi anak. Foto: ist
A A A
INGGRIS - Studi DNA terbaru bisa menebak seberapa tinggi anak akan tumbuh. Demikian dilaporkan Metro, Sabtu (15/10). Studi ini dianggap sebagai analisis genetik terbesar yang pernah ada terkait tinggi badan seseorang.

Studi tersebut menggunakan DNA lebih dari lima juta orang dari 281 penelitian. Dikatakan bahwa lebih dari satu juta peserta penelitian adalah keturunan non-Eropa, yang mencakup Afrika, Asia Timur, Hispanik, atau Asia Selatan.

Dr Loic Yengo dari University of Queensland mengatakan bahwa delapan puluh persen perbedaan tinggi seseorang ditentukan oleh faktor genetik.

“12.000 varian yang kami temukan menjelaskan 40% perbedaan tinggi badan, yang berarti kami telah membuka pintu bagi DNA untuk digunakan untuk memprediksi tinggi badan lebih akurat daripada sebelumnya," kata Dr Loic Yengo.

“Saat ini, tinggi anak paling baik diprediksi menggunakan tinggi rata-rata kedua orang tua kandungnya, tetapi menggunakan data genom ini, dokter anak akan bisa mendapatkan perkiraan yang lebih baik," tambahnya.

Menurut Dr Loic Yengo, studi ini akan menenangkan pikiran orang tua jika anak-anak diprediksi dapat tumbuh seperti gen mereka. Orang tua juga bisa segera mengambil tidakan jika diprediksi tidak dapat tumbuh sesuai dengan harapan.

Dr Eirini Marouli, dosen senior di Computational Biology di Queen Mary University of London, mengatakan bahwa studi ini merupakan prestasi besar. Karena memegang kunci untuk memecahkan banyak tantangan kesehatan global di masa depan.

“Jika kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang sifat seperti tinggi badan pada tingkat genomik, medis mungkin memiliki model untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi yang dipengaruhi gen seperti penyakit jantung atau skizofrenia, misalnya,” ungkap Eirini.

Para ilmuwan menyarankan temuan mereka dapat membantu dokter mengidentifikasi orang-orang yang tidak dapat mencapai ketinggian yang diprediksi secara genetik, yang kemudian dapat membantu dalam diagnosis penyakit atau kondisi tertentu.

Para peneliti menyarankan temuan mereka juga dapat digunakan dalam penyelidikan polisi untuk memprediksi tinggi seseorang dari sampel DNA tersangka di TKP.

Tim peneliti juga berencana untuk melakukan riset lebih dalam untuk mengidentifikasi faktor genetik yang tersisa untuk tinggi badan.



“Faktor-faktor lain ini akan lebih sulit ditemukan karena masing-masing memiliki efek yang lebih rendah dan kami mungkin membutuhkan setidaknya 20 juta sampel untuk menyelesaikan tugas ini,” kata Dr Yengo.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2196 seconds (0.1#10.140)