Ini 5 Alasan Benua Antartika Tak Dapat Dihuni Manusia, Nomor 4 Hewan pun Kesulitan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Benua Antartika adalah benua dengan luas 14,4 juta kilometer per segi yang berada di bagian kutub selatan bumi. Letak astronomisnya berada di antara 66,5 derajat LS - 90 derajat LS, serta terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia,serta Samudera Atlantik.
Berikut batas-batas Benua Antartika, bagian utara dengan Laut Arktik, bagian selatan dengan Samudera Hindia, bagian timur dengan Samudera Pasifik dan Selat Bering, lalu bagian barat dengan Laut Merah, Laut Tengah, dan Pegunungan Ural.
Sejak awal, Benua Antartika tidak memiliki penduduk asli dan tidak ada bukti apapun yang tertinggal dari manusia zaman dulu. Namun, kini diperkirakan ada sekitar 1.000 orang yang singgah di Antartika , tepatnya di beberapa stasiun-stasiun.
Biasanya mereka adalah ilmuwan, peneliti, dan orang-orang berkepentingan saja. Misalnya Concordia Station, yakni pangkalan ilmiah tempat para ilmuwan melakukan penelitian mengenai iklim masa lalu. Tak hanya ilmuwan, ada pula profesi lain, seperti teknisi, dokter, dan juru masak.
Berikut 5 alasan Benua Antartika tidak dihuni oleh manusia:
1. Wilayah Titik Terdingin di Bumi
Temperatur suhu udara di Benua Antartika saat musim dingin mencapai -85° C sampai -90° C dan saat musim panas mencapai -55° C sampai -60° C. Tak heran, jika benua ini menjadi titik terdinginnya bumi.
2. Daratan yang Diselimuti Salju Abadi
Selanjutnya, dampak dari daerah yang menjadi titik terdingin di bumi adalah turunnya salju lebat. Tercatat, hujan salju paling ekstrim pernah terjadi selama 48 jam dan berhasil menutupi daratan dengan salju berketebalan 48 inch atau sekitar 1,2 meter.
Tak heran, jika Benua Antartika dijuluki sebagai benua yang diselimuti salju abadi. Ketebalan salju tersebut mencapai 2500 m atau sekitar 2,5 kilometer. Tak hanya salju saja yang menyelimuti benua ini, tetapi juga es atau gletser. Sehingga setiap orang yang berada di sana, akan mengalami kesulitan saat bermobilitas.
3. Tidak Memiliki Zona Waktu
Sebenarnya, wilayah Benua Antartika secara resmi mempunyai beberapa zona waktu. Namun, zona tersebut hanya mengikuti negara-negara yang berada di sekelilingnya saja karena Benua Antartika berada di pusat tempat pertemuan beberapa negara.
Oleh karena itu, biasanya setiap orang yang singgah di Benua Antartika akan menggunakan zona waktu negara asalnya atau zona waktu negara terdekat, misalnya zona waktu New Zealand, Chili, dan lainnya.
4. Berudara Kering
Selain dingin dan bersalju, Benua Antartika juga cenderung berangin,, kering, dan jarang diguyur hujan. Akibatnya, manusia tidak bisa melakukan kegiatan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan pangan, hanya ada dua spesies tanaman yang berhasil tumbuh di sana.
Begitu pun hewan, hanya ada beberapa jenis hewan yang berhasil bertahan di udara kering, yakni alga, bakteri, lumut kerak, beberapa spesies serangga, kelinci arktik, rubah arktik, beruang hantu salju, beruang kutub, dan penguin kaisar.
5. Kehidupan Ekstrem
Terakhir, Benua Antartika memiliki kehidupan ekstrem, manusia tidak bercocok tanam, sulit untuk bermobilitas, pergantian siang dan malam yang tidak teratur, dikelilingi pegunungan tinggi, dan lainnya.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tak ada orang yang tinggal di Benua Antartika. Seluruh penghuninya hanyalah ilmuwan yang singgah sementara di stasiun-stasiun penelitian dari berbagai negara untuk meneliti cuaca, iklim, kehidupan flora dan fauna, serta kondisi geologinya.
Di Benua Antartika, manusia hanya dapat hidup di stasiun-stasiun penelitian tersebut, sebab di sana sudah difasilitasi oleh pemerintah, sehingga dirancang sedemikian rupa agar para ilmuwan dapat bertahan hidup dan menjalankan tugasnya.
MG/Afridha Khalila
Berikut batas-batas Benua Antartika, bagian utara dengan Laut Arktik, bagian selatan dengan Samudera Hindia, bagian timur dengan Samudera Pasifik dan Selat Bering, lalu bagian barat dengan Laut Merah, Laut Tengah, dan Pegunungan Ural.
Sejak awal, Benua Antartika tidak memiliki penduduk asli dan tidak ada bukti apapun yang tertinggal dari manusia zaman dulu. Namun, kini diperkirakan ada sekitar 1.000 orang yang singgah di Antartika , tepatnya di beberapa stasiun-stasiun.
Biasanya mereka adalah ilmuwan, peneliti, dan orang-orang berkepentingan saja. Misalnya Concordia Station, yakni pangkalan ilmiah tempat para ilmuwan melakukan penelitian mengenai iklim masa lalu. Tak hanya ilmuwan, ada pula profesi lain, seperti teknisi, dokter, dan juru masak.
Berikut 5 alasan Benua Antartika tidak dihuni oleh manusia:
1. Wilayah Titik Terdingin di Bumi
Temperatur suhu udara di Benua Antartika saat musim dingin mencapai -85° C sampai -90° C dan saat musim panas mencapai -55° C sampai -60° C. Tak heran, jika benua ini menjadi titik terdinginnya bumi.
2. Daratan yang Diselimuti Salju Abadi
Selanjutnya, dampak dari daerah yang menjadi titik terdingin di bumi adalah turunnya salju lebat. Tercatat, hujan salju paling ekstrim pernah terjadi selama 48 jam dan berhasil menutupi daratan dengan salju berketebalan 48 inch atau sekitar 1,2 meter.
Tak heran, jika Benua Antartika dijuluki sebagai benua yang diselimuti salju abadi. Ketebalan salju tersebut mencapai 2500 m atau sekitar 2,5 kilometer. Tak hanya salju saja yang menyelimuti benua ini, tetapi juga es atau gletser. Sehingga setiap orang yang berada di sana, akan mengalami kesulitan saat bermobilitas.
3. Tidak Memiliki Zona Waktu
Sebenarnya, wilayah Benua Antartika secara resmi mempunyai beberapa zona waktu. Namun, zona tersebut hanya mengikuti negara-negara yang berada di sekelilingnya saja karena Benua Antartika berada di pusat tempat pertemuan beberapa negara.
Oleh karena itu, biasanya setiap orang yang singgah di Benua Antartika akan menggunakan zona waktu negara asalnya atau zona waktu negara terdekat, misalnya zona waktu New Zealand, Chili, dan lainnya.
4. Berudara Kering
Selain dingin dan bersalju, Benua Antartika juga cenderung berangin,, kering, dan jarang diguyur hujan. Akibatnya, manusia tidak bisa melakukan kegiatan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan pangan, hanya ada dua spesies tanaman yang berhasil tumbuh di sana.
Begitu pun hewan, hanya ada beberapa jenis hewan yang berhasil bertahan di udara kering, yakni alga, bakteri, lumut kerak, beberapa spesies serangga, kelinci arktik, rubah arktik, beruang hantu salju, beruang kutub, dan penguin kaisar.
5. Kehidupan Ekstrem
Terakhir, Benua Antartika memiliki kehidupan ekstrem, manusia tidak bercocok tanam, sulit untuk bermobilitas, pergantian siang dan malam yang tidak teratur, dikelilingi pegunungan tinggi, dan lainnya.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tak ada orang yang tinggal di Benua Antartika. Seluruh penghuninya hanyalah ilmuwan yang singgah sementara di stasiun-stasiun penelitian dari berbagai negara untuk meneliti cuaca, iklim, kehidupan flora dan fauna, serta kondisi geologinya.
Di Benua Antartika, manusia hanya dapat hidup di stasiun-stasiun penelitian tersebut, sebab di sana sudah difasilitasi oleh pemerintah, sehingga dirancang sedemikian rupa agar para ilmuwan dapat bertahan hidup dan menjalankan tugasnya.
MG/Afridha Khalila
(wsb)