China Bikin Induk dari Segala Bom, Mirip Senjata Termobarik Rusia
loading...
A
A
A
BEIJING - China menunjukkan bom misterius yang berhasil dikembangkan dan bentuknya seperti Mother of All Bombs atau Induk dari Segala Bom. Senjata ini digunakan untuk menghancurkan target dengan gelombang ledakan dan panas, mirip bom termobarik Rusia.
Tampilan bom baru ini terlihat dalam rekaman yang diunggah di situs media sosial China Weibo oleh akun resmi Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF). Postingan itu diunggah untuk menandai peringatan 73 tahun berdirinya PLAAF pada 11 November 1949.
Tampilan bom baru yang misterius ini dijatuhkan dari udara dan menimbulkan ledakan sangat besar. Berbagai laporan mengatakan bahwa ini bisa menjadi mirip dengan bom termobarik Rusia atau bom GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast Angkatan Udara AS, yang dikenal sebagai Mother of All Bombs.
Tidak ada rincian spesifik tentang bom atau nomenklaturnya, tetapi menunjukkan bahwa bom itu dijatuhkan dari perut pesawat pengebom seri H-6 Xian. Secara eksternal, senjatanya biasa-biasa saja. Bentuk keseluruhan dan fitur luarnya tidak memberikan indikasi kuat tentang apa yang mungkin terkandung di dalamnya.
Ada sesuatu yang tampak seperti semacam sumbu di hidung dan memiliki ekor seperti enam sirip yang dihubungkan bersama di bagian paling belakang oleh sebuah cincin. Tidak ada indikasi bahwa senjata tersebut memiliki pemandu dan desain ekornya menunjukkan ini bom tak berpemandu.
“Ini adalah pertama kalinya kekuatan penghancur bom baru itu ditampilkan di depan umum,” tulis Kantor Berita Xinhua pada Rabu 8 November 2022 yang dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Sabtu (12/11/2022).
Global Times, sebuah surat kabar yang dijalankan oleh Partai Komunis China melaporkan bahwa senjata seberat beberapa ton itu sebagai versi China dari Mother of All Bombs. Xinhua juga mengatakan bahwa itu adalah bom non-nuklir paling kuat di China, dan dijatuhkan dari pengebom H-6K secara satu per satu.
Laporan Global Times sejak itu telah dibuat offline, meskipun salinannya tetap tersedia melalui Internet Archive. Sampai saat ini, baik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) maupun China North Industries Group Corporation Limited (NORINCO) tampaknya tidak merilis informasi resmi tentang bom ini.
“Dilihat dari video dan ukuran perut bom H-6K, panjang bom ini kira-kira lima hingga enam meter. Ledakan besar dapat dengan mudah dan sepenuhnya melenyapkan target darat yang dibentengi seperti bangunan yang diperkuat, benteng pertahanan, dan tempat perlindungan,” tulis Global Times pada 2019, mengutip Wei Dongxu, seorang analis militer independen di Beijing.
Wei menambahkan bahwa bom itu dapat digunakan untuk membersihkan zona pendaratan bagi pasukan helikopter, jika daerah tersebut ditutupi oleh rintangan seperti hutan dan menyebarkan ketakutan di antara musuh. Yang digambarkan Wei di sini secara umum adalah kemampuan senjata termobarik.
Apa pun namanya, senjata jenis ini, seperti bom GBU-43/B Amerika atau amunisi termobarik Rusia, dirancang untuk menyerang target melalui kombinasi tembakan tinggi secara besar-besaran. Bom ini menghasilkan tekanan gelombang ledakan dan panas yang sangat tinggi.
Jika bom misterius China ini memang merupakan desain termobarik, tentu dapat menjadi opsi Angkatan Udara China menggunakan senajat non-nuklir menghancurkan berbagai jenis target, seperti pasukan musuh di dalam benteng.
Secara keseluruhan, ini dapat dengan mudah dihadirkan selama konflik skala besar di masa depan, seperti konflik melawan Amerika Serikat di Pasifik Barat atau dengan India di Dataran Tinggi Himalaya. PLAAF juga dapat menggunakan pesawat tempur siluman berawak dan tidak berawak yang canggih untuk menjatuhkan bom misterius ini.
Tampilan bom baru ini terlihat dalam rekaman yang diunggah di situs media sosial China Weibo oleh akun resmi Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF). Postingan itu diunggah untuk menandai peringatan 73 tahun berdirinya PLAAF pada 11 November 1949.
Tampilan bom baru yang misterius ini dijatuhkan dari udara dan menimbulkan ledakan sangat besar. Berbagai laporan mengatakan bahwa ini bisa menjadi mirip dengan bom termobarik Rusia atau bom GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast Angkatan Udara AS, yang dikenal sebagai Mother of All Bombs.
Baca Juga
Tidak ada rincian spesifik tentang bom atau nomenklaturnya, tetapi menunjukkan bahwa bom itu dijatuhkan dari perut pesawat pengebom seri H-6 Xian. Secara eksternal, senjatanya biasa-biasa saja. Bentuk keseluruhan dan fitur luarnya tidak memberikan indikasi kuat tentang apa yang mungkin terkandung di dalamnya.
Ada sesuatu yang tampak seperti semacam sumbu di hidung dan memiliki ekor seperti enam sirip yang dihubungkan bersama di bagian paling belakang oleh sebuah cincin. Tidak ada indikasi bahwa senjata tersebut memiliki pemandu dan desain ekornya menunjukkan ini bom tak berpemandu.
“Ini adalah pertama kalinya kekuatan penghancur bom baru itu ditampilkan di depan umum,” tulis Kantor Berita Xinhua pada Rabu 8 November 2022 yang dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Sabtu (12/11/2022).
Global Times, sebuah surat kabar yang dijalankan oleh Partai Komunis China melaporkan bahwa senjata seberat beberapa ton itu sebagai versi China dari Mother of All Bombs. Xinhua juga mengatakan bahwa itu adalah bom non-nuklir paling kuat di China, dan dijatuhkan dari pengebom H-6K secara satu per satu.
Laporan Global Times sejak itu telah dibuat offline, meskipun salinannya tetap tersedia melalui Internet Archive. Sampai saat ini, baik Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) maupun China North Industries Group Corporation Limited (NORINCO) tampaknya tidak merilis informasi resmi tentang bom ini.
“Dilihat dari video dan ukuran perut bom H-6K, panjang bom ini kira-kira lima hingga enam meter. Ledakan besar dapat dengan mudah dan sepenuhnya melenyapkan target darat yang dibentengi seperti bangunan yang diperkuat, benteng pertahanan, dan tempat perlindungan,” tulis Global Times pada 2019, mengutip Wei Dongxu, seorang analis militer independen di Beijing.
Wei menambahkan bahwa bom itu dapat digunakan untuk membersihkan zona pendaratan bagi pasukan helikopter, jika daerah tersebut ditutupi oleh rintangan seperti hutan dan menyebarkan ketakutan di antara musuh. Yang digambarkan Wei di sini secara umum adalah kemampuan senjata termobarik.
Apa pun namanya, senjata jenis ini, seperti bom GBU-43/B Amerika atau amunisi termobarik Rusia, dirancang untuk menyerang target melalui kombinasi tembakan tinggi secara besar-besaran. Bom ini menghasilkan tekanan gelombang ledakan dan panas yang sangat tinggi.
Baca Juga
Jika bom misterius China ini memang merupakan desain termobarik, tentu dapat menjadi opsi Angkatan Udara China menggunakan senajat non-nuklir menghancurkan berbagai jenis target, seperti pasukan musuh di dalam benteng.
Secara keseluruhan, ini dapat dengan mudah dihadirkan selama konflik skala besar di masa depan, seperti konflik melawan Amerika Serikat di Pasifik Barat atau dengan India di Dataran Tinggi Himalaya. PLAAF juga dapat menggunakan pesawat tempur siluman berawak dan tidak berawak yang canggih untuk menjatuhkan bom misterius ini.
(wib)