Rumah Sasak Tahan Gempa Bumi, Ternyata Ini Rahasianya?

Jum'at, 25 November 2022 - 22:20 WIB
loading...
Rumah Sasak Tahan Gempa...
Rumah Sasak tahan gempa bumi. FOTO/ IST
A A A
BIMA - Rumah Sasak merupakan rumah adat asli Indonesia yang tahan gempa bumi. Pasalnya Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana alam sejak dahulu.



Menghadapi kondisi ini dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, para leluhur atau nenek moyang membuat bangunan tahan gempa yang diterapkan dalam rumah adat .

Rumah adat merupakan sebuah rumah yang memiliki ciri khas tertentu berdasarkan kebudayaan dan tradisi di suatu daerah. Umumnya, rumah adat di Indonesia berbentuk rumah panggung dan terbuat dari kayu.

Rumah sasak Lombok adalah tempat tinggal tradisional bagi warga suku sasak. Saat ini, warisan budaya tersebut bisa Anda jumpai jika berkunjung ke Desa Sade, Lombok Tengah, NTB. Rumah atau bale sasak di Lombok terdiri dari 7 jenis yakni bale tani, bale jajar, bale baruqaq/sekepat, sekenam, bale bonter, bale beleq bencingah, dan bale tajuk.

Pembangunan rumah sasak Lombok terbilang cukup unik. Jika biasanya laki-laki yang membangun fondasi, maka di rumah ini dasar bangunan justru dikerjakan oleh kaum perempuan.

1. Memiliki Aturan Tata Letak

Sejak turun temurun, rumah adat sasak dibangun dengan konstruksi anti gempa. Penggunaan balok kayu yang masih bagus dan ditanam kuat pada tanah membuat dasar pondasinya cukup baik menahan goncangan.

Hal ini dibuktikan ketika rumah adat Bayan di Kampung Adat Bayan, Lombok Utara, NTB diguncang gempa berkekuatan 7 SR pada 2018 lalu.

Jika berkunjung ke Desa Sade, Anda akan menyadari tata letak bangunan dibuat sejajar satu sama lain. Hal ini lantaran masyarakat percaya bahwa rumah tidak boleh dibangun berlawanan arah dengan rumah lainnya.

Ukuran tiap hunian juga harus sama dan tidak boleh dibuat mencolok sendirian. Mereka menganggap, pelanggaran terhadap konsep tersebut akan dinilai sebagai perbuatan melawan tabu (maliq-lenget).

2. Menggunakan Arsitektur Vernakular

Tampilan luar rumah sasak Lombok cukup unik dengan atap tertutup jerami berbentuk semi segitiga. Bagian lain pun sama, kebanyakan menggunakan bahan dari alam atau disebut juga dengan gaya arsitektur vernakular.

Material yang banyak digunakan pada rumah tradisional ini antara lain kayu, bambu, jerami, dan alang-alang.

Bahan alami tersebut paling banyak diaplikasikan pada dinding bale yang disebut bedek. Keseluruhan dinding bedek terbuat dari bambu karena udara dapat masuk melalui celah sehingga sirkulasi lebih lancar.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)