Arkeolog Mesir Temukan Lagi Mumi Lidah Emas di Kompleks Pemakaman Kuno Qwaisana
loading...
A
A
A
KAIRO - Para arkeolog menemukan kembali beberapa mumi berlidah emas di kompleks pemakaman kuno Qwaisana. Lokasi ini berbeda dengan penemuan mumi berlidah emas di Taposiris Magna, situs pemakaman berusia 2.000 tahun di Mesir pada Februari 2021.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan sejumlah mumi ditemukan di pekuburan Qewaisna, sebuah situs pemakaman di Mesir dengan ratusan makam dari periode berbeda era Mesir kuno. Para arkeolog menemukan makam kuno ini berisi mayat dengan logam mulia di mulutnya, kemungkinan sebagai tanda mitologis ke alam baka.
Menurut Dr Mustafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Arkeologi, mumi-mumi tersebut berada dalam kondisi pengawetan yang buruk. Beberapa dari mereka ditemukan dengan lidah emas di langit-langitnya, sementara yang lain ditutupi dengan lembaran tipis emas dan ditempatkan di peti mati kayu.
Mumi lainnya masih dilapisi dengan emas pada tulang tepat di bawah kain linen yang digunakan dalam proses pembalseman. Ditemukan juga kepingan emas berbentuk kecoak dan bunga teratai, serta sejumlah ornamen pemakaman, lesung batu dan tembikar, yang kemungkinan juga digunakan untuk pembalseman.
Diperkirakan lidah asli mereka dihilangkan selama pembalseman dan diganti dengan benda emas sehingga almarhum dapat berbicara dengan Osiris di akhirat. Dalam mitologi Mesir, Osiris adalah 'Penguasa Dunia Bawah' dan hakim orang mati, dan salah satu dewa terpenting Mesir kuno.
Isis, saudara perempuan dan istri Osiris, mampu membangkitkannya setelah menemukan semua bagian dan membuat suaminya utuh kembali. Kehadiran lidah emas diyakini telah memungkinkan orang mati untuk meyakinkan Osiris untuk menunjukkan belas kasihan pada jiwa mereka.
Dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (26/11/2022), penemuan itu diumumkan di halaman Facebook Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir. Tidak jelas berapa banyak mumi yang baru ditemukan atau berapa banyak dari mereka yang memiliki lidah emas. Lidah emas yang terbuat dari foil umumnya ditemukan di antara mumi Mesir kuno.
Penemuan-penemuan baru digali dalam perpanjangan Kompleks Arkeologi Qwaisana, yang mencakup makam arkeologi yang berasal dari periode waktu yang berbeda. Tiga tingkat berbeda di kompleks tersebut menunjukkan kebiasaan penguburan yang berbeda satu sama lain.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan sejumlah mumi ditemukan di pekuburan Qewaisna, sebuah situs pemakaman di Mesir dengan ratusan makam dari periode berbeda era Mesir kuno. Para arkeolog menemukan makam kuno ini berisi mayat dengan logam mulia di mulutnya, kemungkinan sebagai tanda mitologis ke alam baka.
Menurut Dr Mustafa Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Arkeologi, mumi-mumi tersebut berada dalam kondisi pengawetan yang buruk. Beberapa dari mereka ditemukan dengan lidah emas di langit-langitnya, sementara yang lain ditutupi dengan lembaran tipis emas dan ditempatkan di peti mati kayu.
Mumi lainnya masih dilapisi dengan emas pada tulang tepat di bawah kain linen yang digunakan dalam proses pembalseman. Ditemukan juga kepingan emas berbentuk kecoak dan bunga teratai, serta sejumlah ornamen pemakaman, lesung batu dan tembikar, yang kemungkinan juga digunakan untuk pembalseman.
Diperkirakan lidah asli mereka dihilangkan selama pembalseman dan diganti dengan benda emas sehingga almarhum dapat berbicara dengan Osiris di akhirat. Dalam mitologi Mesir, Osiris adalah 'Penguasa Dunia Bawah' dan hakim orang mati, dan salah satu dewa terpenting Mesir kuno.
Isis, saudara perempuan dan istri Osiris, mampu membangkitkannya setelah menemukan semua bagian dan membuat suaminya utuh kembali. Kehadiran lidah emas diyakini telah memungkinkan orang mati untuk meyakinkan Osiris untuk menunjukkan belas kasihan pada jiwa mereka.
Dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu (26/11/2022), penemuan itu diumumkan di halaman Facebook Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir. Tidak jelas berapa banyak mumi yang baru ditemukan atau berapa banyak dari mereka yang memiliki lidah emas. Lidah emas yang terbuat dari foil umumnya ditemukan di antara mumi Mesir kuno.
Penemuan-penemuan baru digali dalam perpanjangan Kompleks Arkeologi Qwaisana, yang mencakup makam arkeologi yang berasal dari periode waktu yang berbeda. Tiga tingkat berbeda di kompleks tersebut menunjukkan kebiasaan penguburan yang berbeda satu sama lain.