Arkeolog Temukan Bangkai Kapal Kuno Penuh Harta Karun
loading...
A
A
A
BEIJING - Arkeolog China menemukan bangkai kapal berusia 150 tahun yang berisikan harta karun di dasar Sungai Yangtze.
Seperti dilansir dari Mirror Senin (28/11/2022), kapal yang dikenal sebagai Yangtze Estuary No. 2 panjangnya 38 meter dan merupakan salah satu bangkai kapal kayu kuno terbesar dan paling terawat yang pernah ditemukan di China.
Di atas kapal, para arkeolog menemukan beberapa pot dan mangkuk buatan Tiongkok dengan dekorasi seni rupa dan peninggalan budaya lainnya di empat kabin terpisah.
Banyak koleksi artefak budaya seperti tanah liat ungu, sisa-sisa ember kayu, tiang, tangki hookah (shisha) dari Vietnam dan jangkar besi juga ditemukan di dalam dan sekitar lambung kapal.
Seorang juru bicara Administrasi Warisan Budaya Nasional China mengatakan kepada surat kabar Global Times bahwa kondisi kapal sangat baik dan berbagai harta karin yang ditemukan.
Kapal ini sangat penting untuk penelitian sejarah pembuatan kapal, industri perkapalan dan produksi keramik di China dan dunia. .
Para ilmuwan menemukan bangkai kapal itu pada tahun 2015 dan telah melakukan penyelidikan dan eksplorasi arkeologi bawah air selama tujuh tahun.
Pada 21 November, kapal kayu pertama kali dibawa ke darat dalam operasi malam yang memakan waktu sekitar tiga jam.
Awak menggunakan 22 lengkungan baja raksasa untuk memindahkan kapal, termasuk caisson raksasa (kotak kedap air) yang dibuat khusus untuk operasi bawah laut.
Secara total, berat total muatan yang tercatat melebihi 8.000 ton, lapor Global Times.
Para ilmuwan mengonfirmasi bahwa kapal kayu itu berasal dari Dinasti Qing pada masa pemerintahan Kaisar Tongzhi, antara tahun 1862 dan 1875.
Seperti dilansir dari Mirror Senin (28/11/2022), kapal yang dikenal sebagai Yangtze Estuary No. 2 panjangnya 38 meter dan merupakan salah satu bangkai kapal kayu kuno terbesar dan paling terawat yang pernah ditemukan di China.
Di atas kapal, para arkeolog menemukan beberapa pot dan mangkuk buatan Tiongkok dengan dekorasi seni rupa dan peninggalan budaya lainnya di empat kabin terpisah.
Banyak koleksi artefak budaya seperti tanah liat ungu, sisa-sisa ember kayu, tiang, tangki hookah (shisha) dari Vietnam dan jangkar besi juga ditemukan di dalam dan sekitar lambung kapal.
Seorang juru bicara Administrasi Warisan Budaya Nasional China mengatakan kepada surat kabar Global Times bahwa kondisi kapal sangat baik dan berbagai harta karin yang ditemukan.
Kapal ini sangat penting untuk penelitian sejarah pembuatan kapal, industri perkapalan dan produksi keramik di China dan dunia. .
Para ilmuwan menemukan bangkai kapal itu pada tahun 2015 dan telah melakukan penyelidikan dan eksplorasi arkeologi bawah air selama tujuh tahun.
Pada 21 November, kapal kayu pertama kali dibawa ke darat dalam operasi malam yang memakan waktu sekitar tiga jam.
Awak menggunakan 22 lengkungan baja raksasa untuk memindahkan kapal, termasuk caisson raksasa (kotak kedap air) yang dibuat khusus untuk operasi bawah laut.
Secara total, berat total muatan yang tercatat melebihi 8.000 ton, lapor Global Times.
Para ilmuwan mengonfirmasi bahwa kapal kayu itu berasal dari Dinasti Qing pada masa pemerintahan Kaisar Tongzhi, antara tahun 1862 dan 1875.
(wbs)