Gunung Api Mauna Loa di Hawaii Meletus untuk Pertama Kalinya Dalam 38 Tahun

Senin, 28 November 2022 - 23:08 WIB
loading...
Gunung Api Mauna Loa di Hawaii Meletus untuk Pertama Kalinya Dalam 38 Tahun
Gunung berapi Mauna Loa di Hawaii meletus pada 27 November 2022 sekitar pukul 11.30 malam waktu setempat. Foto/USGS
A A A
HONOLULU - Gunung berapi Mauna Loa di Hawaii meletus pada 27 November 2022 sekitar pukul 11.30 malam waktu setempat. Letusan ini merupakan yang pertama kali dalam kurun waktu 38 tahun terakhir.

Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) menyebutkan bahwa letusan dimulai di Makuaweoweo, kaldera puncak Mauna Loa, di dalam Taman Nasional Gunung Api Hawaii. Saat ini, aliran lahar terkandung di dalam area puncak dan tidak mengancam masyarakat di lereng bawah.

“Angin dapat membawa gas vulkanik dan mungkin abu halus serta rambut Pele (batuan unik berupa serat halus kaca vulkanik) melawan arah angin. Gempa dilaporkan oleh warga,” demikian keterangan USGS dikutip SINDOnews dari laman Forbes, Senin (28/11/2022).



Mauna Loa adalah salah satu dari lima gunung berapi, Hualalai (punah), Kohala (punah), Mauna Kea (aktif), Mauna Loa (aktif) dan Kilauea (aktif), yang bersama-sama membentuk Pulau Besar Hawaii. Gunung ini merupakan pulau paling selatan di kepulauan Hawaii.

Gunung Mauna Loa bukan yang tertinggi (tertinggi gunung Mauna Kea), tapi yang terbesar. Gunung ini membentuk sekitar setengah dari daratan pulau itu.

Ukurannya yang sangat besar memungkinkannya menyimpan lebih banyak magma, yang menyebabkan aliran lava lebih besar saat terjadi letusan.

Mauna Loa juga merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Bumi, meletus 33 kali sejak 1843, dengan letusan terakhir terjadi pada tahun 1984.



Getaran pertama yang tercatat pada awal Oktober menunjukkan bahwa magma sedang bergerak di bawah gunung berapi. Berdasarkan peristiwa masa lalu, tahap awal letusan Mauna Loa bisa sangat dinamis dan lokasi serta aliran lahar dapat berubah dengan cepat.

Jika letusan tetap di Mokuaweoweo, aliran lahar kemungkinan besar akan terkurung di dalam dinding kaldera. Namun, jika lubang letusan bermigrasi ke luar dindingnya, aliran lahar dapat bergerak cepat menuruni lereng, seperti saat letusan tahun 1984.

Pada bulan Maret 1984 sebuah retakan terbuka di timur laut kaldera Maku'āweoweo, memberi makan aliran lava selama 22 hari. Lava mencapai sekitar tujuh kilometer (empat mil) dari Hilo, sebuah kota yang saat ini menjadi rumah bagi sekitar 44.000 orang.



Hawaiian Volcano Observatory (HVO) sedang berkonsultasi dengan mitra manajemen darurat dan akan memantau gunung berapi dengan cermat untuk memberikan pembaruan lebih lanjut tentang aktivitas selanjutnya. Sesegera mungkin, HVO akan melakukan pengintaian udara untuk lebih menggambarkan letusan dan menilai bahaya.

Penduduk yang berisiko terkena aliran lahar Mauna Loa harus meninjau kesiapsiagaan merujuk pada informasi Pertahanan Sipil Kabupaten Hawaii untuk panduan lebih lanjut.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2524 seconds (0.1#10.140)