Penurunan Jumlah Sperma Ancam Kelangsungan Hidup Manusia
loading...
A
A
A
Doktor Sarah Martins da Silva, ahli kedokteran reproduksi dari University of Dundee mengatakan temuan itu mengkonfirmasi bahwa jumlah sperma turun sekitar 1,1 persen per tahun. Secara keseluruhan mengalami penurunan 51,6 persen dalam 45 tahun.
“Yang memprihatinkan, tingkat penurunan telah berlipat ganda sejak tahun 2000. Dan kami benar-benar tidak tahu kenapa. Paparan polusi, plastik, merokok, obat-obatan dan obat yang diresepkan, serta gaya hidup, seperti obesitas dan pola makan yang buruk, semuanya dianggap sebagai faktor penyebab meskipun efeknya kurang dipahami dan tidak jelas," terangnya.
Dia mengatakan meski populasi tampaknya sedang membludak, justru terdapat satu dari enam pasangan diperkirakan mengalami kesulitan untuk hamil. Selain itu masalah kesuburan pria semakin umum dan mencapai hampir setengah dari semua kasus.
“Data ini mewakili kisah penurunan tingkat kesuburan. Angka dan temuan yang konsisten sulit untuk diabaikan," jelasnya.
“Yang memprihatinkan, tingkat penurunan telah berlipat ganda sejak tahun 2000. Dan kami benar-benar tidak tahu kenapa. Paparan polusi, plastik, merokok, obat-obatan dan obat yang diresepkan, serta gaya hidup, seperti obesitas dan pola makan yang buruk, semuanya dianggap sebagai faktor penyebab meskipun efeknya kurang dipahami dan tidak jelas," terangnya.
Dia mengatakan meski populasi tampaknya sedang membludak, justru terdapat satu dari enam pasangan diperkirakan mengalami kesulitan untuk hamil. Selain itu masalah kesuburan pria semakin umum dan mencapai hampir setengah dari semua kasus.
“Data ini mewakili kisah penurunan tingkat kesuburan. Angka dan temuan yang konsisten sulit untuk diabaikan," jelasnya.
(wsb)