Cek Fakta: Benarkah Kebangkitan Virus Zombie jadi Ancaman Bagi Umat Manusia?
loading...
A
A
A
RUSIA - Warganet di Twitter panik. Ini, terkait penelitian terbaru yang dilakukan peneliti Prancis di Siberia, Rusia. Yakni, bagaimana ilmuwan bisa menghidupkan lagi “virus zombie” yang berusia 48.500 tahun dari lapisan tanah beku permafrost.
Ilmuwan Prancis Jean-Michel Claverie dan rekan-rekannya di Universitas Aix-Marseille menyebut bahwa penelitian dilakukan untuk mendapat pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang ditimbulkan oleh apa yang disebut virus "zombie" ini.
Tapi, benarkah virus zombie ini bisa jadi ancaman bagi manusia? Atau, bisakah virus ini mengubah manusia menjadi zombie?
”Tidak benar. Virus purba yang dihidupkan kembali di sini hanya menginfeksi amuba. Virus semacam itu tidak akan pernah menginfeksi sel manusia. Ini karena evolusi hampir satu miliar tahun memisahkan sel manusia dari amuba,” ungkap Jean-Michel.
Jean-Michel adalah profesor Genomik dan Bioinformatika di Fakultas Kedokteran Universitas Aix-Marseille. Juga, Direktur Mediterania Institut Mikrobiologi. Ia adalah orang yang memimpin penelitian tersebut.
”Akumulasi perbedaan fungsi sel manusia vs sel amoeba membuat virus ini tidak mampu menginfeksi manusia,” tegas Jean-Michel.
Tanah beku permafrost di Siberia, tempat ditemukannya virus zombie. Foto: ist
Untuk menghidupkan kembali virus itu, Jean-Michel Claverie dan timnya menambahkan sejumlah kecil dari setiap sampel ke kultur lab amuba dan mengamati replikasi virus dalam sel-sel ini.
Virus ternyata menembus sel inang dan menggunakan metabolisme sel untuk membuat salinan dirinya sendiri sehingga, ketika sel inang mati, ratusan, bahkan ribuan, partikel virus yang baru disintesis ini dilepaskan.
Tetapi jika virus tidak dapat menginfeksi manusia, mengapa menghabiskan waktu untuk menelitinya?
Ilmuwan Prancis Jean-Michel Claverie dan rekan-rekannya di Universitas Aix-Marseille menyebut bahwa penelitian dilakukan untuk mendapat pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang ditimbulkan oleh apa yang disebut virus "zombie" ini.
Tapi, benarkah virus zombie ini bisa jadi ancaman bagi manusia? Atau, bisakah virus ini mengubah manusia menjadi zombie?
”Tidak benar. Virus purba yang dihidupkan kembali di sini hanya menginfeksi amuba. Virus semacam itu tidak akan pernah menginfeksi sel manusia. Ini karena evolusi hampir satu miliar tahun memisahkan sel manusia dari amuba,” ungkap Jean-Michel.
Jean-Michel adalah profesor Genomik dan Bioinformatika di Fakultas Kedokteran Universitas Aix-Marseille. Juga, Direktur Mediterania Institut Mikrobiologi. Ia adalah orang yang memimpin penelitian tersebut.
”Akumulasi perbedaan fungsi sel manusia vs sel amoeba membuat virus ini tidak mampu menginfeksi manusia,” tegas Jean-Michel.
Tanah beku permafrost di Siberia, tempat ditemukannya virus zombie. Foto: ist
Untuk menghidupkan kembali virus itu, Jean-Michel Claverie dan timnya menambahkan sejumlah kecil dari setiap sampel ke kultur lab amuba dan mengamati replikasi virus dalam sel-sel ini.
Virus ternyata menembus sel inang dan menggunakan metabolisme sel untuk membuat salinan dirinya sendiri sehingga, ketika sel inang mati, ratusan, bahkan ribuan, partikel virus yang baru disintesis ini dilepaskan.
Tetapi jika virus tidak dapat menginfeksi manusia, mengapa menghabiskan waktu untuk menelitinya?