Kelelawar Mampu Menghasilkan Suara Menggeram Seperti Vokalis Death Metal
loading...
A
A
A
COLORADO - Kelelawar ternyata juga mampu menghasilkan suara menggeram bernada sangat rendah seperti vokal penyanyi death metal. Padahal, sebelumnya kelelawar diketahui hanya mampu membuat panggilan bernada tinggi untuk ekolokasi sebagai navigasi dalam berkelana atau berburu.
Seorang peneliti postdoctoral yang mempelajari vokalisasi kelelawar di University of Southern Denmark di Odense dan University of Colorado di Colorado Springs, Jonas Hakansson mengatakan, kelelawar menggetarkan lipatan vokal khusus untuk menghasilkan geraman bernada rendah seperti penyanyi death metal.
Seperti vokalis death metal, kelelawar mencapai frekuensi rendah ini dengan menggunakan lipatan vokal palsu. Lipatan vokal palsu adalah lipatan tebal selaput lendir yang muncul di laring sebagian besar mamalia.
“Apa yang membantu mereka menggeram adalah lipatan ventrikel, disebut juga lipatan vokal palsu, yang berada di atas lipatan vokal yang sebenarnya. Ini bergetar pada frekuensi yang relatif rendah sehingga menghasilkan suara geraman,” jelas Hakansson kepada Live Science, Selasa (6/12/2022).
Suara seperti itu hampir tidak pernah diucapkan oleh manusia, kecuali oleh penyanyi tenggorokan terlatih Mongolia dan, tentu saja, vokalis death metal. Tim peneliti juga mengetahui bahwa jangkauan vokal kelelawar lebih luas dari yang mereka perkirakan, mencakup tujuh oktaf.
Sebagai perbandingan, manusia dan sebagian besar mamalia lainnya hanya dapat mengatur tiga atau empat oktaf. Penyanyi seperti Prince, Mariah Carey, dan pentolan Queen legendaris Freddie Mercury, yang memiliki rentang empat hingga lima oktaf, merupakan pengecualian yang jarang terjadi.
Para ilmuwan belum mengetahui mengapa kelelawar membuat suara geraman seperti vokalis death metal. Namun, Hakansson dan rekan-rekannya mencatat bahwa kelelawar mulai menggeram saat berkerumun, mungkin menunjukkan agresi atau gangguan.
“Jika Anda menangani kelelawar, seperti saat menjaring, atau saat Anda mengamatinya dalam kelompok, mereka akan mengeluarkan suara seperti ini,” kata Hakansson, meskipun alasan pastinya masih menjadi misteri.
Seorang peneliti postdoctoral yang mempelajari vokalisasi kelelawar di University of Southern Denmark di Odense dan University of Colorado di Colorado Springs, Jonas Hakansson mengatakan, kelelawar menggetarkan lipatan vokal khusus untuk menghasilkan geraman bernada rendah seperti penyanyi death metal.
Seperti vokalis death metal, kelelawar mencapai frekuensi rendah ini dengan menggunakan lipatan vokal palsu. Lipatan vokal palsu adalah lipatan tebal selaput lendir yang muncul di laring sebagian besar mamalia.
“Apa yang membantu mereka menggeram adalah lipatan ventrikel, disebut juga lipatan vokal palsu, yang berada di atas lipatan vokal yang sebenarnya. Ini bergetar pada frekuensi yang relatif rendah sehingga menghasilkan suara geraman,” jelas Hakansson kepada Live Science, Selasa (6/12/2022).
Suara seperti itu hampir tidak pernah diucapkan oleh manusia, kecuali oleh penyanyi tenggorokan terlatih Mongolia dan, tentu saja, vokalis death metal. Tim peneliti juga mengetahui bahwa jangkauan vokal kelelawar lebih luas dari yang mereka perkirakan, mencakup tujuh oktaf.
Sebagai perbandingan, manusia dan sebagian besar mamalia lainnya hanya dapat mengatur tiga atau empat oktaf. Penyanyi seperti Prince, Mariah Carey, dan pentolan Queen legendaris Freddie Mercury, yang memiliki rentang empat hingga lima oktaf, merupakan pengecualian yang jarang terjadi.
Para ilmuwan belum mengetahui mengapa kelelawar membuat suara geraman seperti vokalis death metal. Namun, Hakansson dan rekan-rekannya mencatat bahwa kelelawar mulai menggeram saat berkerumun, mungkin menunjukkan agresi atau gangguan.
“Jika Anda menangani kelelawar, seperti saat menjaring, atau saat Anda mengamatinya dalam kelompok, mereka akan mengeluarkan suara seperti ini,” kata Hakansson, meskipun alasan pastinya masih menjadi misteri.