Roket Long March 6A China Hancur Jadi 350 Bagian di Luar Angkasa

Sabtu, 10 Desember 2022 - 06:30 WIB
loading...
Roket Long March 6A China Hancur Jadi 350 Bagian di Luar Angkasa
Roket Long March 6A milik China yang meluncurkan satelit Yunhai 3, hancur berkeping-keping menjadi 350 bagian di luar angkasa. Roket Long March 6A diluncurkan dari Taiyuan pada 11 November 2022. Foto/Ourspace
A A A
BEIJING - Roket Long March 6A milik China yang meluncurkan satelit Yunhai 3, hancur berkeping-keping menjadi 350 bagian di luar angkasa. Roket Long March 6A diluncurkan dari Taiyuan, China utara, pada 11 November 2022, mengirimkan satelit pemantau lingkungan Yunhai 3 ke orbit yang dituju.

Roket Long March 6A tampaknya mengalami gangguan tak lama setelah mengirimkan satelit Yunhai 3. Sehari kemudian, pada 12 November 2022, Skuadron Pertahanan Antariksa ke-18 (18 SDS) Angkatan Luar Angkasa AS melaporkan bahwa mereka melacak setidaknya 50 keping puing dari badan Roket Long March 6A.

Pelacakan dari 18 SDS terus berlanjut, sekarang menyatakan bahwa awan puing telah berkembang menjadi 350 objek yang terkait dengan Roket Long March 6A. Pecahnya tahapan roket tidak jarang terjadi.



Kantor Puing Antariksa Badan Antariksa Eropa di Darmstadt, Jerman, mencatat bahwa telah terjadi lebih dari 630 pecahan, ledakan, tabrakan, atau peristiwa anomali di orbit yang menghasilkan puing hingga saat ini. Kapal tunda Rusia pecah awal tahun ini, 15 tahun setelah peluncurannya.

Tabrakan dengan puing-puing luar angkasa atau mikrometeorit dapat menghasilkan lebih banyak sampah. Banyak operator pesawat ruang angkasa saat ini mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian yang dapat mengakibatkan ledakan dan menimbulkan puing-puing, seperti pelepasan propelan sisa dari tangki dan pengosongan baterai.

Ahli astrofisika dan pelacak satelit Jonathan McDowell mengatakan kepada Space.com bahwa distribusi puing-puing dari Long March 6A yang baru diluncurkan menunjukkan peristiwa yang energik. Bukan sekadar seperti isolasi yang mengelupas dari badan roket dengan kecepatan rendah.

McDowell mengatakan bahwa, satu kemungkinan terjadinya kegagalan akibat pelepasan propelan dan kemudian sisa propelan menyala, namun dia menekankan dalam kasus ini penyebabnya tidak jelas.



Kementerian Luar Negeri China menjawab pertanyaan New York Times tentang insiden tersebut pada 14 November 2022, menyatakan bahwa apa yang terjadi tidak akan berdampak pada stasiun luar angkasa China atau Stasiun Luar Angkasa Internasional. “Saya akan merujuk Anda ke otoritas yang kompeten untuk detailnya,” keterangan Kementerian Luar Negeri China.

Sebagian besar puing Long March 6A berada di antara ketinggian 800 hingga 1.000 kilometer, dan sebagian besar akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk masuk kembali ke atmosfer. ISS mengorbit rata-rata 420 km di atas Bumi, dengan stasiun luar angkasa Tiangong China terbang di ketinggian yang sedikit lebih rendah.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4535 seconds (0.1#10.140)