Gempa Besar Guncang Planet Mars, Berlangsung 4 Jam dan Getarannya Terasa sampai 10 Jam
loading...
A
A
A
FLORIDA - InSight Mars Lander milik NASA mendeteksi gempa di Planet Mars (marsquakes) berkekuatan 4,7 yang berlangsung lebih dari empat jam. Gempa mengirimkan gelombang permukaan seismik seluruhnya di sekitar lingkar planet dan ini merupakan pertama kali yang pernah terjadi di Mars.
Diberi label S1222a, Marsquake pada 4 Mei 2022 terjadi di wilayah tak terduga Mars di luar wilayah Cerberus Fossae yang aktif secara tektonik. Gelombang seismik ini mengungkapkan lapisan batuan sedimen dan vulkanik di kerak Planet Merah yang dapat mengindikasikan tabrakan di masa lalu dengan objek besar, seperti meteoroid atau komet.
“Meskipun peristiwa itu terjadi lebih dari 1.931 kilometer jauhnya, gelombang yang terekam di InSight begitu besar hingga hampir jenuh seismometer kami,” kata John Clinton, seismolog di Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (21/12/2022).
InSight adalah platform stasioner di Mars yang diluncurkan NASA pada Mei 2018 dan mendarat di wilayah Elysium Planitia. InSight dilengkapi dengan seismometer untuk mempelajari kerak, mantel, dan inti Planet Mars.
Sejauh ini ditemukan bahwa wilayah planet Cerberus Fossae di timur laut rover adalah yang paling aktif secara tektonik. Namun, gempa terbaru yang diberi label S1222a terjadi 37 derajat tenggara InSight.
“Seismometer di atas pendarat InSight telah mencatat ribuan gempa mars tetapi tidak pernah sebesar ini. Gempa ini menghasilkan berbagai jenis gelombang, termasuk dua jenis gelombang yang terperangkap di dekat permukaan,” kata Caroline Beghein, profesor di departemen Ilmu Bumi, Planet, dan Antariksa UCLA.
Gelombang dari gempa berlangsung sekitar 10 jam, sepuluh kali lebih lama dari yang terdeteksi sebelumnya. Hanya satu dari dua jenis gelombang yang telah diamati di Mars sebelumnya, biasanya getaran itu akibat benturan meteorit bukan gempa besar.
Penemuan penting ini kemungkinan akan menjadi salah satu yang terakhir dari Insight. Badai debu secara bertahap menutupi panel surya platform, mengurangi kekuatannya ke tingkat kritis. Diperkirakan tidak akan bertahan lama setelah akhir tahun 2022.
“Kami terkesan bahwa hampir di akhir misi yang diperpanjang, kami mengalami peristiwa yang sangat luar biasa ini,” kata Taichi Kawamura, ilmuwan planet di Institut de physique du globe de Paris, Prancis.
Diberi label S1222a, Marsquake pada 4 Mei 2022 terjadi di wilayah tak terduga Mars di luar wilayah Cerberus Fossae yang aktif secara tektonik. Gelombang seismik ini mengungkapkan lapisan batuan sedimen dan vulkanik di kerak Planet Merah yang dapat mengindikasikan tabrakan di masa lalu dengan objek besar, seperti meteoroid atau komet.
“Meskipun peristiwa itu terjadi lebih dari 1.931 kilometer jauhnya, gelombang yang terekam di InSight begitu besar hingga hampir jenuh seismometer kami,” kata John Clinton, seismolog di Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (21/12/2022).
InSight adalah platform stasioner di Mars yang diluncurkan NASA pada Mei 2018 dan mendarat di wilayah Elysium Planitia. InSight dilengkapi dengan seismometer untuk mempelajari kerak, mantel, dan inti Planet Mars.
Sejauh ini ditemukan bahwa wilayah planet Cerberus Fossae di timur laut rover adalah yang paling aktif secara tektonik. Namun, gempa terbaru yang diberi label S1222a terjadi 37 derajat tenggara InSight.
“Seismometer di atas pendarat InSight telah mencatat ribuan gempa mars tetapi tidak pernah sebesar ini. Gempa ini menghasilkan berbagai jenis gelombang, termasuk dua jenis gelombang yang terperangkap di dekat permukaan,” kata Caroline Beghein, profesor di departemen Ilmu Bumi, Planet, dan Antariksa UCLA.
Gelombang dari gempa berlangsung sekitar 10 jam, sepuluh kali lebih lama dari yang terdeteksi sebelumnya. Hanya satu dari dua jenis gelombang yang telah diamati di Mars sebelumnya, biasanya getaran itu akibat benturan meteorit bukan gempa besar.
Penemuan penting ini kemungkinan akan menjadi salah satu yang terakhir dari Insight. Badai debu secara bertahap menutupi panel surya platform, mengurangi kekuatannya ke tingkat kritis. Diperkirakan tidak akan bertahan lama setelah akhir tahun 2022.
“Kami terkesan bahwa hampir di akhir misi yang diperpanjang, kami mengalami peristiwa yang sangat luar biasa ini,” kata Taichi Kawamura, ilmuwan planet di Institut de physique du globe de Paris, Prancis.
(wib)