Penguin dan 65 Spesies Hewan Antartika Akan Punah Lebih Cepat
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Lebih dari separuh spesies asli Antartika kemungkinan besar akan punah pada akhir abad ini jika laju pemanasan global berlanjut,
Baca Juga: Lubang Lapisan Ozon di Antartika Menciut
Menurut Sebuah riset di jurnal PLOS Biology yang dipublikasikan pada Kamis (22/12/2022).
menemukan bahwa 65 persen spesies tumbuhan dan hewan Antartika, termasuk penguin, bisa musnah jika dunia tidak melakukan sesuatu untuk mengurangi emisi bahan bakar fosil.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa upaya konservasi di Antartika saat ini ternyata tidak efektif karena perubahan yang cepat di benua tersebut.
Para peneliti menyimpulkan bahwa dengan menambah strategi hemat biaya, hingga 84 persen keanekaragaman hayati Antartika dapat diselamatkan.
Pemerintah baru perlu serius mendukung agenda pemulihan, melestarikan hutan
“Sebenarnya Antartika tidak berkontribusi terhadap perubahan iklim; tidak banyak orang yang tinggal di sana, jadi ancaman terbesar bagi benua itu berasal dari luar,''
"Kami benar-benar membutuhkan tindakan global terhadap perubahan iklim serta beberapa upaya konservasi lokal dan regional untuk memberikan kesempatan terbaik bagi spesies Antartika untuk bertahan hidup di masa depan," kata penulis utama studi tersebut, Jasmine Lee seperti dilansir dari AFP, Jumat (23/12/2022).
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa hilangnya es laut akan mengancam penguin kaisar dan Adelie yang bergantung pada es dari bulan April hingga Desember.
"Spesies ikonik sedang dalam bahaya dan sedih memikirkan Antartika sebagai salah satu hutan belantara besar terakhir di planet ini dan efek dari tindakan manusia disaksikan dan dirasakan di sana," kata Lee.
Baca Juga: Lubang Lapisan Ozon di Antartika Menciut
Menurut Sebuah riset di jurnal PLOS Biology yang dipublikasikan pada Kamis (22/12/2022).
menemukan bahwa 65 persen spesies tumbuhan dan hewan Antartika, termasuk penguin, bisa musnah jika dunia tidak melakukan sesuatu untuk mengurangi emisi bahan bakar fosil.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa upaya konservasi di Antartika saat ini ternyata tidak efektif karena perubahan yang cepat di benua tersebut.
Para peneliti menyimpulkan bahwa dengan menambah strategi hemat biaya, hingga 84 persen keanekaragaman hayati Antartika dapat diselamatkan.
Pemerintah baru perlu serius mendukung agenda pemulihan, melestarikan hutan
“Sebenarnya Antartika tidak berkontribusi terhadap perubahan iklim; tidak banyak orang yang tinggal di sana, jadi ancaman terbesar bagi benua itu berasal dari luar,''
"Kami benar-benar membutuhkan tindakan global terhadap perubahan iklim serta beberapa upaya konservasi lokal dan regional untuk memberikan kesempatan terbaik bagi spesies Antartika untuk bertahan hidup di masa depan," kata penulis utama studi tersebut, Jasmine Lee seperti dilansir dari AFP, Jumat (23/12/2022).
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa hilangnya es laut akan mengancam penguin kaisar dan Adelie yang bergantung pada es dari bulan April hingga Desember.
"Spesies ikonik sedang dalam bahaya dan sedih memikirkan Antartika sebagai salah satu hutan belantara besar terakhir di planet ini dan efek dari tindakan manusia disaksikan dan dirasakan di sana," kata Lee.
(wbs)