Virus Zombie, 1 dari 3 Ramalan Baba Vanga yang Benar Terjadi pada 2022

Selasa, 27 Desember 2022 - 13:41 WIB
loading...
Virus Zombie, 1 dari 3 Ramalan Baba Vanga yang Benar Terjadi pada 2022
Baba Vanga mengatakan 2022 akan dicekam oleh dua bencana alam yang menghancurkan yang terjadi di antariksa dan bumi. FOTO/ IST
A A A
MOSCOW - Tahun 2022 akan berakhir dalam hitungan hari, dan tahun 2022 masuk dalam hitungan ramalan menakutkan Baba Vanga.



Baba Vanga mengatakan 2022 akan dicekam oleh dua bencana alam yang menghancurkan yang terjadi di antariksa dan bumi.

Lalu apa saja ramalan Baba Vanga yang benar-benar jadi kenyataan pada 2022.

1. Virus zombie atau virus Purba

Wanita buta meramalkan akan ada pandemi lain yang ditemukan di Siberia, disebabkan oleh virus beku yang akan dilepaskan oleh perubahan iklim.

Dan terbukti virus “zombie” berusia 48.500 hidup lagi. Virus “zombie” itu berasal dari wilayah permafrost Siberia, Rusia. Permafrost adalah tanah yang terus membeku selama dua tahun atau lebih.

Di sejumlah wilayah Siberia, tanah membeku selama ribuan tahun, bahkan sejak Zaman Es.

Namun, karena pemanasan global terus meningkat, tanah purba ini mulai mencair. Di permafrost itulah ilmuwan menemukan berbagai keragaman mikroba asing yang belum dijelajahi, termasuk virus yang dormant selama berabad-abad dan ternyata hidup lagi.

2. Bencana kekeringan

Dia juga samar-samar meramalkan bahwa kota-kota besar akan dilanda kekeringan dan kekurangan air yang melumpuhkan.

Ramalan Vanga itu menjadi kenyataan, faktanya saat ini sungai-sungai di Eropa mengering akibat cuaca ekstrem. Dan tak hanya Eropa, negara Asia seperti dan India juga mengalam kekeringan hebat yang suhu panasnya mencapai 45 derajat celcius.

Di tempat lain, mistikus yang meninggal lebih dari 25 tahun lalu itu meramalkan kelaparan di India karena penurunan suhu.

3. Badai Matahari

Baba Vanga per Tsunami Matahari. Kejadian ini terjadi pada 21 Juli 2022, yang menghasilkan badai matahari Full-Halo yang melemparkan awan plasma serta partikel matahari lainnya di jalur bumi.

Padahal biasanya, Coronal mass ejection (CME), tidak diarahkan ke Bumi sehingga aman bagi orang-orang di sekitarnya.

Coronal mass ejection (CME) adalah jenis badai matahari tertentu yang biasanya berkembang di daerah matahari yang paling aktif, di mana medan magnetnya sangat kuat.

Matahari memuntahkan gumpalan plasma yang sangat besar ketika garis medan magnetnya yang bengkok atau melengkung tiba-tiba mengkonfigurasi ulang diri mereka sendiri.

Dikutip dari laman natureworldnews, CME berukuran besar dan cepat dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 4,5 juta mil per jam. Materi yang dikeluarkan dari matahari dalam CME dapat terdiri dari miliaran ton partikel atmosfer matahari serta membawa medan magnet yang tertanam.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2110 seconds (0.1#10.140)