Astronot Pastikan Sampah Ruang Angkasa Lebih Menakutkan dari Alien

Selasa, 10 Januari 2023 - 15:30 WIB
loading...
Astronot Pastikan Sampah Ruang Angkasa Lebih Menakutkan dari Alien
Hingga tahun 2022, jumlah sampah ruang angkasa yang mengorbit Bumi melebihi 9.000 metrik ton. foto/ IST
A A A
NEW YORK - Aktivitas manusia di luar angkasa yang semakin tinggi sejak satelit pertama kali diluncurkan pada tahun 1957, kini banyak ilmuwan yang mulai terganggu oleh sampah tersebut.



Hingga tahun 2022, jumlah sampah ruang angkasa yang mengorbit Bumi melebihi 9.000 metrik ton. Ini terdiri dari pesawat ruang angkasa yang tidak berfungsi, bagian pesawat luar angkasa yang ditinggalkan, hingga puing-puing fragmentasi.

Selain itu, uji anti-satelit China yang dilakukan pada tahun 2007, yang menggunakan rudal untuk menghancurkan satelit cuaca lama, menambahkan lebih dari 3.500 keping puing ke luar angkasa saja.

Sekarang, lebih dari 25.000 objek yang lebih besar dari 10 cm diketahui ada di luar angkasa, di mana lebih dari 100 juta partikel lebih besar dari 1 mm, seperti dilansir dari Metro, Senin (9/1/2023).

Sebagian besar puing orbit berada dalam jarak 2.000 km dari permukaan Bumi dengan konsentrasi puing terbesar ditemukan di sekitar 750-1000 km.

Di atas 1.000 km, puing-puing orbit biasanya akan terus beredar di Bumi selama seribu tahun atau lebih.

Artinya, bumi dikelilingi oleh cangkang puing, mengorbit dengan kecepatan sekitar tujuh hingga delapan km/detik. Hal ini pun membuat para ilmuwan kebingungang bagaimana mengatasi masalah sampah luar angkasa ini.

Ini bisa menimbulkan risiko bagi manusia di Bumi karena puing-puing yang tertinggal di orbit di bawah 600 km biasanya jatuh kembali ke Bumi dalam beberapa tahun. Dalam 50 tahun terakhir, rata-rata satu keping puing jatuh kembali ke Bumi setiap hari.

Meningkatnya sampah berpotensi bahaya bagi semua kendaraan luar angkasa, termasuk ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan pesawat luar angkasa lainnya dengan manusia di dalamnya, seperti Crew Dragon SpaceX.

"Kita perlu membersihkan dengan menemukan mekanisme yang tepat ketika kita meluncurkan objek ke luar angkasa, ada lebih sedikit puing dan jika kita bisa, bagaimana kita bisa membangun pesawat ruang angkasa yang lebih baik yang membersihkan diri mereka sendiri," kata Sarah Al Amiri, ketua UEA Space Agensu.

Namun, dia menambahkan bahwa meminta pembuat untuk menambahkan teknologi baru ke pesawat ruang angkasa menambah batasan biaya dan kemampuan yang membatasi orang untuk mengakses ruang angkasa.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1209 seconds (0.1#10.140)