4 Ilmuwan Kontroversial yang Bikin Geger, Nomor 3 Sudah Matikan 400 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak empat ilmuwan pernah bikin geger dunia karena penelitian dan tindakan mereka yang kontroversial. Bahkan ada yang mengaku sudah mematikan 400 orang.
Beberapa ilmuwan disebut kontroversial karena metoda penelitian mereka yang tidak normal di mata masyarakat. Ketidaknormalan itu terjadi karena banyak upaya penelitian yang dikembangkan dilakukan dengan cara yang sangat tidak biasa.
Zaman dulu di era Perang Dunia Kedua ada sosok dokter yang sangat kontroversial yakni dokter Josef Mengele. Tokoh papan atas NAZI itu disebut Malaikat Maut karena tindakannya yang sangat gila melakukan penelitian genetik dengan cara yang sangat sadis.
Nah, ilmuwan-ilmuwan yang ada di bawah ini memang memiliki metoda yang kontroversial dalam pekerjaannya. Namun mereka bukanlah dokter Josef Mengele yang sadis dan berani melakukan cara apa pun hanya untuk kepentingan penelitian.
Kegaduhan yang dilakukan para ilmuwan ini hanya karena mereka berani mengusik kenormalan yang memang sudah ada di masyarakat. Nah, siapa saja mereka, yuk cermati di bawah ini:
1. Sergio Canavero
Sergio Canavero adalah dokter Italia yang terobsesi melakukan transplantasi organ yang sangat kontroversial. Dia ingin memindahkan kepala manusia ke badan manusia lainnya.
Tujuannya dia ingin orang yang cacat bisa berpindah tubuh ke badan manusia yang organ tubuhnya bekerja dengan baik dan lengkap. Caranya tentu saja memindahkan kepala orang yang cacat ke badan baru.
Sergio Canavero sempat mendapatkan relawan untuk keinginan gilanya itu. Hanya saja saat itu relawan bernama Valery Spiridonov asal Rusia. Hanya saja sebelum upaya itu dilakuan Valery Spiridonov yang cacat dan berkursi roda mengundurkan diri.
Namun itu tidak membuat Sergio Canavero berhenti berinovasi. Baru-baru ini dia yakin bisa melakukan transplantasi yang tak kalah bikin geger yakni transplantasi otak.
2. John B Watson
John B Watson adalah peneliti dari John Hopkins University. Dia dan beberapa anak didikannya ingin membuktikan teori mengenai classical conditioning pada manusia. Caranya dengan memasangkan stimulus yang terkondisi dan stimulus tidak terkondisi.
Masalahnya adalah John B Watson melakukannya pada seorang bayi yang masih sangat kecil yang dinamakan The Little Albert. John B Watson melakukan beberapa simulasi pada bayi tersebut saat berinteraksi dengan sebuah objek.Salah satunya adalah tikus percobaan.
Awalnya bayi tersebut tidak menunjukkan reaksi apa pun saat bertemu dengan tikus. Hanya saja John B Watson kemudian melakuan simulasi khusus dengan
membuat suara keras di belakang Albert dengan memukul-mukul batang baja dengan palu, sambil menunjukkan tikus.
Alhasil setelahnya The Little Albert ketakutan dengan tikus tersebut. Penelitian itu akhirnya berhenti ketika orang tua bayi merasa eksperimen semakin tidak baik dan langsung menarik diri.
Dikabarkan bayi yang bernama asli Douglas Meritte itu kemudian meninggal dunia beberapa tahun setelahnya.
3. Ellen Wiebe
Ellen Wieber adalah dokter yang bergabung di organisasi nirlaba Dying With Dignity Canada. Dia kontroversial karena pada 2021 mengaku sudah membantu 400 orang mati bunuh diri.
Perlu dicatat bunuh diri itu dilakukan berdasarkan peraturan yang memang legal di wilayah Vancouver, Canada. Mereka yang ingin mengakhiri hidup mereka harus datang ke Vancouver tempat Ellen Wiebe berada.
Ellen Wiebe tidak sembarangan mau bantu pasiennya bunuh diri. Mereka yang dibantu harus memenuhi syarat tertentu yang pasti di antaranya adalah kondisi kesehatan yang benar-benar kritis.
Tidak heran jika Ellen Wiebe merasa bangga bisa membantu para pasien mewujudkan keinginannya. "Ini adalah pekerjaan yang paling membanggakan yang pernah kami lakukan," ucapnya.
4. Philip G Zimbardo
Peneliti dari Universitas Stanford, Philip G Zimbardo punya ide kontroversial untuk mencari tahu mengenai perilaku yang terjadi di penjara. Dia berupaya membuat penjara tiruan di wilayah universitas dan melibatkan beberapa anak muda untuk ikut ambil peran dalam penjara buatan itu.
Parahnya penelitian itu jadi tidak karuan para penjaga yang diperankan oleh relawan mulai menunjukkan perilaku kejam dan sadis terhadap para tahanan. Sebaliknya para tahanan kemudian menjadi depresi dan putus asa.
BBC Prison Study menyebutkan tahanan yang dibuat Philip G Zimbardo tidak layak. Pasalnya eksperimen itu tak etikal, palsu, dan lebih menunjukkan gaya tiran dari Philip G Zimbardo.
Beberapa ilmuwan disebut kontroversial karena metoda penelitian mereka yang tidak normal di mata masyarakat. Ketidaknormalan itu terjadi karena banyak upaya penelitian yang dikembangkan dilakukan dengan cara yang sangat tidak biasa.
Zaman dulu di era Perang Dunia Kedua ada sosok dokter yang sangat kontroversial yakni dokter Josef Mengele. Tokoh papan atas NAZI itu disebut Malaikat Maut karena tindakannya yang sangat gila melakukan penelitian genetik dengan cara yang sangat sadis.
Nah, ilmuwan-ilmuwan yang ada di bawah ini memang memiliki metoda yang kontroversial dalam pekerjaannya. Namun mereka bukanlah dokter Josef Mengele yang sadis dan berani melakukan cara apa pun hanya untuk kepentingan penelitian.
Kegaduhan yang dilakukan para ilmuwan ini hanya karena mereka berani mengusik kenormalan yang memang sudah ada di masyarakat. Nah, siapa saja mereka, yuk cermati di bawah ini:
1. Sergio Canavero
Sergio Canavero adalah dokter Italia yang terobsesi melakukan transplantasi organ yang sangat kontroversial. Dia ingin memindahkan kepala manusia ke badan manusia lainnya.
Tujuannya dia ingin orang yang cacat bisa berpindah tubuh ke badan manusia yang organ tubuhnya bekerja dengan baik dan lengkap. Caranya tentu saja memindahkan kepala orang yang cacat ke badan baru.
Sergio Canavero sempat mendapatkan relawan untuk keinginan gilanya itu. Hanya saja saat itu relawan bernama Valery Spiridonov asal Rusia. Hanya saja sebelum upaya itu dilakuan Valery Spiridonov yang cacat dan berkursi roda mengundurkan diri.
Namun itu tidak membuat Sergio Canavero berhenti berinovasi. Baru-baru ini dia yakin bisa melakukan transplantasi yang tak kalah bikin geger yakni transplantasi otak.
2. John B Watson
John B Watson adalah peneliti dari John Hopkins University. Dia dan beberapa anak didikannya ingin membuktikan teori mengenai classical conditioning pada manusia. Caranya dengan memasangkan stimulus yang terkondisi dan stimulus tidak terkondisi.
Masalahnya adalah John B Watson melakukannya pada seorang bayi yang masih sangat kecil yang dinamakan The Little Albert. John B Watson melakukan beberapa simulasi pada bayi tersebut saat berinteraksi dengan sebuah objek.Salah satunya adalah tikus percobaan.
Awalnya bayi tersebut tidak menunjukkan reaksi apa pun saat bertemu dengan tikus. Hanya saja John B Watson kemudian melakuan simulasi khusus dengan
membuat suara keras di belakang Albert dengan memukul-mukul batang baja dengan palu, sambil menunjukkan tikus.
Alhasil setelahnya The Little Albert ketakutan dengan tikus tersebut. Penelitian itu akhirnya berhenti ketika orang tua bayi merasa eksperimen semakin tidak baik dan langsung menarik diri.
Dikabarkan bayi yang bernama asli Douglas Meritte itu kemudian meninggal dunia beberapa tahun setelahnya.
3. Ellen Wiebe
Ellen Wieber adalah dokter yang bergabung di organisasi nirlaba Dying With Dignity Canada. Dia kontroversial karena pada 2021 mengaku sudah membantu 400 orang mati bunuh diri.
Perlu dicatat bunuh diri itu dilakukan berdasarkan peraturan yang memang legal di wilayah Vancouver, Canada. Mereka yang ingin mengakhiri hidup mereka harus datang ke Vancouver tempat Ellen Wiebe berada.
Ellen Wiebe tidak sembarangan mau bantu pasiennya bunuh diri. Mereka yang dibantu harus memenuhi syarat tertentu yang pasti di antaranya adalah kondisi kesehatan yang benar-benar kritis.
Tidak heran jika Ellen Wiebe merasa bangga bisa membantu para pasien mewujudkan keinginannya. "Ini adalah pekerjaan yang paling membanggakan yang pernah kami lakukan," ucapnya.
4. Philip G Zimbardo
Peneliti dari Universitas Stanford, Philip G Zimbardo punya ide kontroversial untuk mencari tahu mengenai perilaku yang terjadi di penjara. Dia berupaya membuat penjara tiruan di wilayah universitas dan melibatkan beberapa anak muda untuk ikut ambil peran dalam penjara buatan itu.
Parahnya penelitian itu jadi tidak karuan para penjaga yang diperankan oleh relawan mulai menunjukkan perilaku kejam dan sadis terhadap para tahanan. Sebaliknya para tahanan kemudian menjadi depresi dan putus asa.
BBC Prison Study menyebutkan tahanan yang dibuat Philip G Zimbardo tidak layak. Pasalnya eksperimen itu tak etikal, palsu, dan lebih menunjukkan gaya tiran dari Philip G Zimbardo.
(wsb)