5 Fakta S-400 Triumf, Sistem Pertahanan Udara Canggih Milik Rusia yang Dibeli India

Selasa, 17 Januari 2023 - 19:50 WIB
loading...
5 Fakta S-400 Triumf, Sistem Pertahanan Udara Canggih Milik Rusia yang Dibeli India
Rusia dikenal sebagai negara adidaya yang memiliki kekuatan militer mumpuni. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Rusia dikenal sebagai negara adidaya yang memiliki kekuatan militer mumpuni. Selain memiliki banyak tentara aktif, negara yang dipimpin Vladimir Putin ini juga mempunyai banyak persenjataan canggih dengan kemampuan menakjubkan.

Dari sekian banyak, salah satu di antaranya adalah sistem pertahanan udara S-400 Triumf yang dibeli India beberapa waktu sebelumnya.

Mengutip laman Eurasian Times, setelah sempat tertunda karena berbagai faktor, India diperkirakan akan menerima 5 skuadron S-400 sebelum akhir tahun 2023 ini. Lantas, seperti apakah sebenarnya kemampuan senjata Rusia tersebut?

Baca juga : 3 Senjata Rusia yang Bisa Menjadi Pemicu Kiamat Dunia

Berikut sejumlah fakta S-400 Triumf milik Rusia.

1. Hasil Upgrade seri S-300

S-400 Triumf merupakan sistem pertahanan rudal udara Rusia yang dikembangkan Almaz Central Design Bureau of Russia. Mengutip laman Missile Threat, senjata ini merupakan hasil upgrade dari sistem S-300.

Rusia mulai mengembangkan S-400 pada tahun 1993. Pada perancangannya, sekitar 70-80 persen teknologi yang dihadirkan diadaptasi dari S-300, termasuk peluncur, rudal, hingga wadah penyimpanan rudalnya.

Kemudian, pengujian sistem dimulai pada 1999 atau sekitar awal 2000 di Kasputin Yar Rusia. Sementara itu, untuk pengoperasiannya sendiri dilakukan sejak tahun 2007 dan digunakan oleh Korps Pertahanan Udara Rusia.

2. Memiliki Kekuatan Menakjubkan

Sistem pertahanan udara S-400 Triumf mengintegrasikan radar multifungsi, sistem deteksi dan penargetan otonom, hingga pusat komando dan kontrol.

Mengutip laman Army Technology, pada pengoperasiannya sistem ini mampu menembakkan 3 jenis rudal untuk menciptakan pertahanan berlapis. Lebih lanjut, S-400 bisa menyerang semua jenis target di udara, termasuk pesawat terbang hingga kendaraan udara tanpa awak (UAV).

Kemudian, S-400 Triumf juga disebut dua kali lebih efisien dari sistem pertahanan udara Rusia yang sebelumnya. Sistem pertahanan ini bisa digunakan dalam unit pertahanan angkatan udara, angkatan darat, maupun angkatan laut.

Baca juga : Spek Rudal Poseidon Rusia, Senjata Bertenaga Nuklir Antarbenua

3. Rudal yang Digunakan

Sistem pertahanan udara S-400 Triumf milik Rusia ini menggunakan 4 jenis rudal baru selain S-300PMU. Pertama, ada 48N6DM yang merupakan varian dari 48N6M dan bisa menghancurkan target dalam jarak 250 km.

Kemudian ada juga rudal 40N6 yang diklaim bisa menjangkau 400 km dan dilengkapi pelacak radar aktif untuk menghalau target udara. Selain itu, hadir juga jenis seperti 9M96E dan 9M95E2 yang bisa menyerang target bergerak dengan probabilitas hit yang tinggi.

4. Fitur Canggih

Sistem S-400 Triumf dibekali sejumlah radar seperti pelacakan target 92N6E, radar pengawasan 3D Cheese Board 96L6, hingga 91N6E Big Bird. Mengutip Army Technology, radar tersebut bisa mendeteksi sekaligus melacak pesawat, rudal jelajah, peluru kendali, drone, dan sejenisnya dalam jarak 600 km.

Selain itu, ada juga sistem komando dan kontrol 55K6E yang disematkan pada kendaraan pos komando Ural-532301. Pos tersebut dilengkapi konsol LCD untuk memproses data pengawasan, memantau radar dan ancaman, serta lain sebagainya.

5. Riwayat Layanan

Sejak memasuki layanan Rusia, S-400 Triumf beroperasi di berbagai area utama pertahanan Kremlin seperti Kaliningrad. Sebelumnya, mereka juga pernah dikerahkan di Suriah pada tahun 2015.

Selain digunakan pribadi oleh Rusia, sistem pertahanan udara tersebut juga diekspor ke negara lain yang meminatinya. Pada tahun 2015, China menandatangani perjanjian untuk membeli 6 unit. Sementara itu yang terbaru India juga dikabarkan akan segera menerimanya di tahun 2023 ini.

Demikian ulasan mengenai sejumlah fakta dari S-400 Triumf, sistem pertahanan udara milik Rusia yang memiliki kemampuan menakjubkan.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1271 seconds (0.1#10.140)