Ancam Keberadaan Wanita, Ahli Sebut Penikmat Robot Seks Sakit
A
A
A
LONDON - Konferensi internasional mengenai seks dengan robot, di University Goldsmiths, London, mendapatkan pertentangan. Konferensi yang akan dihadiri oleh pakar-pakar teknologi robot itu bertujuan untuk membuktikan klaim kenikmatan robot seks melebihi manusi menuai protes.
Kathleen Richardson, seorang peneliti senior bidang etika robotika University De Montfort Leicester mengerakan kampanye anti Robot Seks di
Harian Star Online . Richardson menganggap bercinta dengan robot sebagai "tidakan tak manusiawi" dan sangat bahaya bagi keberadaan wanita dan anak-anak.
Dia memperingatkan robot seks akan memungkinkan orang untuk menikmati fantasi yang sakit, karena termasuk menambah jumlah angka permerkosaan terhadap anak di dunia. Ahli juga memperingatkan Robot Seks akan menumbuhkan "over-sexualised" , pengguna akan menganggap wanita sebagai "benda".
Dr Richardson mengatakan kepada ABC: "Kau harus bertanya, mengapa mereka berbentuk seperti manusia perempuan atau anak-anak? Tapi mengapa mereka berbentuk seperti itu? Karena dalam pikiran pengguna mereka akan memberi mereka pengalaman yang benar-benar seperti memperkosa seorang anak atau perempuan, bahwa mereka benar-benar berhubungan seks dengan seorang wanita." tuturnya seperti dilansir dari Daily, Minggu (27/11/2016).
Dr Richardson menuturkan pengguna sebuah robot seks akan memandang wanita seperti ini lebih-sexualised gambar dalam pornografi dan prostitusi. "Kampanye Melawan Robot Seks untuk mengajak semua orang agar tak berpikiran sempit." tandasnya.
Kathleen Richardson, seorang peneliti senior bidang etika robotika University De Montfort Leicester mengerakan kampanye anti Robot Seks di
Harian Star Online . Richardson menganggap bercinta dengan robot sebagai "tidakan tak manusiawi" dan sangat bahaya bagi keberadaan wanita dan anak-anak.
Dia memperingatkan robot seks akan memungkinkan orang untuk menikmati fantasi yang sakit, karena termasuk menambah jumlah angka permerkosaan terhadap anak di dunia. Ahli juga memperingatkan Robot Seks akan menumbuhkan "over-sexualised" , pengguna akan menganggap wanita sebagai "benda".
Dr Richardson mengatakan kepada ABC: "Kau harus bertanya, mengapa mereka berbentuk seperti manusia perempuan atau anak-anak? Tapi mengapa mereka berbentuk seperti itu? Karena dalam pikiran pengguna mereka akan memberi mereka pengalaman yang benar-benar seperti memperkosa seorang anak atau perempuan, bahwa mereka benar-benar berhubungan seks dengan seorang wanita." tuturnya seperti dilansir dari Daily, Minggu (27/11/2016).
Dr Richardson menuturkan pengguna sebuah robot seks akan memandang wanita seperti ini lebih-sexualised gambar dalam pornografi dan prostitusi. "Kampanye Melawan Robot Seks untuk mengajak semua orang agar tak berpikiran sempit." tandasnya.
(wbs)