Tidak Memuaskan, Robot Seks Bisa Membunuh Manusia
A
A
A
LONDON - Suka atau tidak kini robot seks di dunia nyata lambat laun semakin menjamur. Meskipun teknologi, robot terus disempurnakan sebagai teknologi masa depan, namun para pakar teknologi cemas jika robot ini kedepannya akan membunuh manusia.
Peneliti Swiss Oliver Bendel, penulis dan profesor di School of Business FHNW, percaya bahwa robot seks bisa membaca "setiap keinginan dari mata kita" akan menjadi kenyataan dalam 20 tahun ke depan.
Bendel mengisyarakatkan kecemasannya jika robot seks nantinya bisa membunuh jika dianggap tak memenuhi nafsunya yang sudah di-setting berdasarkan sistem.
"Jika mesin terlalu memaksakan manusia, Siapa yang bertanggung jawab atas cedera?" tutur Bandel seperti dilansir dari Dailystar.
Bendel menegaskan apakah robot seks harus diadili karena menyebabkan luka-luka, hingga kematian, dia menjawab: "Dari sudut pandang etis, tidak mudah."
Dalam upaya untuk memecahkan teka-teki ini, para ahli etika dan anggota parlemen mengajukan proposal ke robot kelas sebagai "orang elektronik" dengan badan hukum.
Menyadari robot seks akan semakin banyak, para ilmuwan dari Foundation for Responsible Robotics melihat robot seks bisa jadi salah satu ancaman terbesar bagi umat manusia. Mereka khawatir robot seks bisa disalahgunakan dan bahkan meningkatkan risiko kasus pelecehan seksual di masyarakat.
"Mesin yang dibuat dengan kecerdasan buatan adalah konsep yang luar biasa, tetapi jika diciptakan untuk kebutuhan lahir, seperti seks, tentu berisiko. Kita kan tidak tahu, bisa saja robot-robot ini dibeli pihak tak bertanggung jawab dan disimulasikan untuk hal-hal berbau pelecehan seksual," ujar ilmuwan Profesor Noel Sharkey dari University of Sheffield.
Sementara itu, Profesor Sharkey, Hellen Driscoll, menilai fenomena robot seks sebagai hal lumrah. Bahkan Ia berpendapat bila dunia seharusnya dapat mulai terbuka akan kehadiran robot seks.
"Untuk saat ini, manusia masih menganut norma yang mana mereka sulit untuk menerima keberadaan robot sebagai teman atau bahkan pasangan. Saya memandang hal itu sebagai proses," tuturnya.
Kedepannya fisik robot seks kelak akan menyerupai manusia, terlebih didukung dengan teknologi kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) yang membuat tingkah lakunya semakin mirip manusia.
Peneliti Swiss Oliver Bendel, penulis dan profesor di School of Business FHNW, percaya bahwa robot seks bisa membaca "setiap keinginan dari mata kita" akan menjadi kenyataan dalam 20 tahun ke depan.
Bendel mengisyarakatkan kecemasannya jika robot seks nantinya bisa membunuh jika dianggap tak memenuhi nafsunya yang sudah di-setting berdasarkan sistem.
"Jika mesin terlalu memaksakan manusia, Siapa yang bertanggung jawab atas cedera?" tutur Bandel seperti dilansir dari Dailystar.
Bendel menegaskan apakah robot seks harus diadili karena menyebabkan luka-luka, hingga kematian, dia menjawab: "Dari sudut pandang etis, tidak mudah."
Dalam upaya untuk memecahkan teka-teki ini, para ahli etika dan anggota parlemen mengajukan proposal ke robot kelas sebagai "orang elektronik" dengan badan hukum.
Menyadari robot seks akan semakin banyak, para ilmuwan dari Foundation for Responsible Robotics melihat robot seks bisa jadi salah satu ancaman terbesar bagi umat manusia. Mereka khawatir robot seks bisa disalahgunakan dan bahkan meningkatkan risiko kasus pelecehan seksual di masyarakat.
"Mesin yang dibuat dengan kecerdasan buatan adalah konsep yang luar biasa, tetapi jika diciptakan untuk kebutuhan lahir, seperti seks, tentu berisiko. Kita kan tidak tahu, bisa saja robot-robot ini dibeli pihak tak bertanggung jawab dan disimulasikan untuk hal-hal berbau pelecehan seksual," ujar ilmuwan Profesor Noel Sharkey dari University of Sheffield.
Sementara itu, Profesor Sharkey, Hellen Driscoll, menilai fenomena robot seks sebagai hal lumrah. Bahkan Ia berpendapat bila dunia seharusnya dapat mulai terbuka akan kehadiran robot seks.
"Untuk saat ini, manusia masih menganut norma yang mana mereka sulit untuk menerima keberadaan robot sebagai teman atau bahkan pasangan. Saya memandang hal itu sebagai proses," tuturnya.
Kedepannya fisik robot seks kelak akan menyerupai manusia, terlebih didukung dengan teknologi kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) yang membuat tingkah lakunya semakin mirip manusia.
(wbs)